Lau Kawar, Danau Indah yang Terlupakan di Sumatera Utara

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Lau Kawar, Danau Indah yang Terlupakan di Sumatera Utara

Rudi Chandra - detikTravel
Kamis, 17 Des 2015 17:30 WIB
loading...
Rudi Chandra
Danau Lau Kawar
Air danaunya kehijauan dan dikeliling pepohonan hijau
Kondisinya tidak terawat pasca erupsi Gunung Sinabung
Mayarakat sekitar di atas rakit
Saya berfoto dengan latar Danau Lau Kawar
Lau Kawar, Danau Indah yang Terlupakan di Sumatera Utara
Lau Kawar, Danau Indah yang Terlupakan di Sumatera Utara
Lau Kawar, Danau Indah yang Terlupakan di Sumatera Utara
Lau Kawar, Danau Indah yang Terlupakan di Sumatera Utara
Lau Kawar, Danau Indah yang Terlupakan di Sumatera Utara
Jakarta - Lau Kawar adalah sebuah danau cantik yang berada di Kawasan Ekosistem Leuser di Kecamatan Naman Teran, Kabupaten Karo. Danau yang terletak di kaki Gunung Sinabung ini kalah tenar dengan Toba.Mungkin, semua orang pasti tahu tentang Danau Toba, danau terluas di Asia Tenggara yang berada di Sumatera Utara. Namun Sumatera Utara tidak hanya memiliki Danau Toba, masih ada banyak danau yang tidak kalah indahnya di provinsi ini. Salah satunya adalah Danau Lau Kawar.Danau Lau Kawar adalah sebuah danau cantik yang berada di Kawasan Ekosistem Leuser di Desa Kutagugung, Kecamatan Naman Teran, Kabupaten Karo, tepatnya di kaki Gunung Sinabung. Danau ini berjarak 27 km dari Kota Berastagi dan dapat ditempuh selama 45 menit menggunakan kendaraan bermotor.Sepanjang perjalanan menuju Danau Lau Kawar, mata kita akan dimanjakan dengan kegagahan Gunung Sinabung yang menjulang tinggi. Gunung yang terlihat begitu perkasa, indah, menawan namun juga gersang, karena banyak pepohonan yang mati di sekitar gunung akibat letusannya beberapa waktu yang lalu.Meskipun Gunung Sinabung meletus beberapa waktu yang lalu, Danau Lau Kawar terlihat tidak mengalami perubahan. Danau ini tetap terlihat indah dan menawan. Udaranya yang sejuk karena berada di bawah kaki gunung dan airnya yang tenang berwarna kehijauan karena pembiasan dari bukit-bukit hijau di sekitar danau mampu menghadirkan perasaan tenang dan rileks sehingga membuat kita bisa betah berlama-lama. Danau yang memiliki luas sekitar 200 hektar ini memang dikelilingi alam pengunungan yang hijau. Dari tepian danau kita juga bisa melihat Gunung Sinabung dengan view yang eksotis.Pada salah satu sisi Danau Lau Kawar, terdapat pula camping ground seluas 3 hektar. Biasanya di sini, para pendaki mendirikan tendanya sebelum mendaki Gunung Sinabung. Dulu sebelum Sinabung meletus, gunung ini selalu ramai dikunjungi para pendaki terutama di akhir pekan. Danau ini pun menjadi tempat istirahat dan bersantai para pendaki sebelum dan sesudah mendaki Gunung Sinabung.Sayangnya setelah Gunung Sinabung meletus, kondisi Danau Lau Kawar menjadi tidak terawat dan seperti terlupakan. Beberapa pendopo yang ada di pinggir danau mengalami kerusakan dan tidak diperbaiki. Begitu pula sarana dan prasarana lainnya, semua tidak terawat dan mengalami kerusakan. Rumput pun tak tertata. Bahkan tidak ada lagi penjaga di pintu masuk danau ini. Saat saya mengunjungi danau ini akhir pekan lalu, Danau Lau Kawar telihat sepi dari pengunjung. Hanya ada beberapa pengunjung di sini dan dua orang penduduk setempat yang memancing ikan di Danau Lau Kawar dari atas rakit bambu.
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads