"Ada banyak multi authority yang mengurus pariwisata. Kementerian, pemda, pengelola pariwisata dan lain-lain. Jadinya regulasi nggak beres-beres," kata Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya, dalam Jumpa Pers Akhir Tahun 2015 Kementerian Pariwisata di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta, Rabu (30/12/2015).
Arief memberikan contoh perbandingan, yakni Candi Borobudur di Magelang dan Angkor Wat di Kamboja. Candi Borobudur, pengurusnya ada empat yakni Kemenpar, Kemendikbud, PT Taman Wisata Candi Borobudur dan Pemda. Untuk Angkor Wat, pengelolanya hanya dari pihak pemerintah saja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Maka dari itu, alangkah baiknya menurut Arief biarkan satu pintu saja yang mengurus soal wisata. Di tahun 2016 nanti, Arief pun akan mencoba membentuk Badan Otoritas Pengelolaan Pariwisata yang menaungi 10 destinasi wisata.
"Kita akan keluarkan Perpres untuk badan otoritas tersebut. Biar satu saja yang urus," tegasnya.
10 Destinasi tersebut adalah Danau Toba, Tanjung Kelayang, Kepulauan Seribu, Tanjung Lesung, Borobudur, Bromo Tengger Semeru, Mandalika, Wakataobi, Labuan Bajo dan Pulau Morotai. Kita nantikan saja, bagaimana perkembangan selanjutnya. (shf/fay)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum