Kementerian Kebudayaan disebut telah mengajak rembukan pihak Keraton Solo untuk berbicara soal pelestarian budaya. Lantas, apa kata PB XIV Mangkubumi-Purbaya?
Undangan dari Kementerian Kebudayaan itu diungkap oleh PB XIV Mangkubumi. Menurutnya Keraton Solo diundang untuk hadir pada Sabtu (13/12).
"Kalau undangan, iya ada. (Soal) Pelestarian budaya saja, masih tanggal 13. Hadir, di Jakarta," kata PB XIV Mangkubumi kepada awak media di Masjid Agung Solo, Jumat (12/12/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengatakan, akan ada banyak hal yang ingin disampaikan dalam forum itu untuk melestarikan budaya. Termasuk pembahasan pembenahan bangunan Keraton Kasunanan Surakarta.
"Banyak (yang mau disampaikan), kalau mengacu pada Kementerian Kebudayaan banyak sekali budaya yang mesti dilestarikan, terutama harus dibahas semua," ucapnya.
Sebaliknya, PB XIV Purbaya menyatakan tidak akan hadir dalam acara itu. Dia bahkan mengaku tidak tahu menahu soal adanya undangan dari kementerian.
"Aku nggak tahu ada acara apa, yang pasti saya kuliah, masak kuliah saya tinggal lagi. Saya mau bimbingan tesis," kata PB XIV Purbaya.
"Kalau ditinggal terus bagaimana ngomong sama pak dosennya. Kemarin waktu bapak surut, sudah hampir sebulan saya gak kuliah. Kalau nanti gak kuliah lagi, gak ngerti yang disampaikan pak dosen bagaimana," imbuhnya.
Saat disinggung apakah akan mengirimkan perwakilannya untuk menghadiri acara tersebut, dia mengatakan akan memastikan terlebih dahulu.
"Ada acara di Jakarta, saya juga nggak tahu. Coba nanti saya tanya," pungkasnya.
Seperti diketahui, kedua putra mendiang Paku Buwono (PB) XIII saat ini sama-sama mengklaim sebagai raja penerus di Keraton Kasunanan Solo, yaitu PB XIV Mangkubumi dan PB XIV Purbaya.
--------
Artikel ini telah naik di detikJateng.
(wsw/wsw)












































Komentar Terbanyak
Bupati Aceh Selatan Umrah Saat Darurat Bencana-Tanpa Izin Gubernur & Mendagri
Temuan Kemenhut Soal Kerusakan Hutan Sumatera, Bukan Cuma Faktor Cuaca
Alih Fungsi Lahan Jadi Kebun di Hutan Gunung Sanggabuana Bisa Berpotensi Buruk