Jakarta - Orang Minang punya tradisi mudik bernama Pulang Basamo atau pulang bersama. Momen ini sangat ditunggu sekaligus menjadi kesempatan untuk traveling bareng.Setelah lebih dari 25 tahun sejak diangkatnya paman kami menjadi Datuk Panghulu Basa, baru di akhir tahun 2015 yang lalu kami melaksanakan Pulang Basamo lagi. Namun saat ini dengan cara berbeda, yakni karena melalui jalan darat dengan menyewa bus ukuran sedang (kapasitas 29 orang) yang diisi 25 penumpang.Tujuannya agar anak-anak kami bisa lebih memahami daerah atau provinsi lain yang kami lalui. Perjalanannya cukup melelahkan, sekitar 40 jam. Karena pak supir dan kami sepakat untuk memacu bus tidak melebihii 70km/jam. Namun kami sangat menikmatinya, terutama saat di penyeberangan dan makan buah durian di daerah Tebing Tinggi. Kami tiba di kampung kami, Sariak, pukul 05.45 pagi hari. Seketika itu juga rasa lelah di perjalanan hilang karena udara yang sangat sejuk. Saking senangnya dengan suasana kampung, kami baru memulai wisata kami keesokan harinya dengan mengunjungi Pulau Pamutusan dan Pulau Pagang. Dilanjutkan di hari lainnya mengunjungi kelok 9, Ngarai Sianok, Gua Jepang, Jam Gadang dan Istana Pagaruyung.












































Komentar Terbanyak
Bonnie Blue, si Artis Porno Penuh Sensasi Itu Akhirnya Diusir dari Bali
Fadli Zon Jumpa PB XIV Mangkubumi di Jakarta, Bahas Kepemimpinan Keraton Solo
Warga Singapura Kaget Ribuan Lele Berenang-renang di Kanal Perumahan