Gua Gong, Bukti Indahnya Pariwisata di Pacitan
Sabtu, 18 Jun 2016 14:46 WIB

Pradikta Kusuma
Jakarta - Belum sah datang ke Pacitan jika belum melancong ke Gua Gong. Atraksi wisata yang berpadu dengan indahnya alam terasa begitu sempurna. Pacitan kota yang terletak di ujung barat Jawa Timur. Kota ini dapat diakses melalui beberapa jalur. Di antaranya melalui Kota Ponorogo dengan medan jalan berkelak-kelok menyusuri punggungan bukit.Β Yang kedua melalui Kota Solo dengan medan jalan yang lebih lebar dan tikungan yang tidak setajam jika kita melalui jalur Ponorogo. Kota ini sekilas tampak kecil dan sepi tidak banyak lalu lalang kendaraan di pusat kota apalagi jika malam hari telah datang. Namun saat ini Kota Pacitan telah bersolek dengan penataan kota dan promosi akan kekayaan wisata alamnya. Apalagi SBY pun asli berasal dari Kota Pacitan ini. Pacitan sendiri terkenal sebagai kota seribu gua karena banyaknya gua di daerah ini. Hal ini tak mengherankan karena kota ini dilintasi pegunungan kapur yang membentang mulai daerah Kebumen di Jawa Tengah, berlanjut hingga kabupaten Gunungkidul, terus ke timur hingga Pacitan, lalu Ponorogo, Trenggalek, Malang, hingga berakhir di Jember.Ciri khas pegunungan kapur adalah adanya gua-gua bawah tanah yang terbentuk dari aliran air yang melarutkan batuan di sekelilingnya. Selain permukaan yang gersang dan hanya bisa ditumbuhi pohon tertentu seperti jati.Gua Gong sendiri dapat diakses dari pusat Kota Pacitan ke arah barat kurang lebih 30 km atau sekitar 45 menit berkendara melalui jalan Solo-Pacitan. Petunjuk untuk menuju gua ini cukup jelas, jalanan menuju Gua Gong juga cukup baik. Memasuki kawasan wisata Gua Gong kita diharuskan membayar retribusi sebesar Rp 5.000 per orang. Suatu harga yang cukup murah tentunya. Dari area parkiran kita diharuskan berjalan sejauh 200 meter untuk menuju mulut gua. Sebelum memasuki pintu gua akan banyak penjaja senter. Jika kita ingin lebih untuk menelisik sela-sela gua kita bisa menyewa senter ini dengan biaya Rp 5 ribu. Begitu memasuki gua, Anda akan langsung takjub dengan indahnya stalaktit dan stalakmit di dalamnya. Di atap gua stalaktit menggantung dengan indahnya. Di dasar gua muncul stalakmit gagah yang menjulang tinggi. Di dinding gua terdapat guratan guratan indah bak permadani mahakarya sang pencipta. Cahaya berwarna-warni dari lampu menambah pesona interior gua ini. Semua keindahan ini seakan menghipnotis pikiran kita.Hal unik lainnya dari gua ini adalah adanya bagian-bagian gua yang diberi nama. Stalaktit dan stalakmit diberi nama Selo Giri, Selo Citro Cipto Agung, Selo Pakuan Bomo, Selo Adi Citro Buwono, Selo Bantaran Angin dan lain lain. Anda tak perlu khawatir dengan gelap dan licinnya gua karena dalam gua ini sudah dibangun tempat berjalan yang dilengkapi tangga, pagar pengaman, dan lampu. Namun tentu Anda tetap harus berhati-hati dan bersikap sopan dalam gua ini.Gua Gong ini juga memiliki beberapa ruangan berjumlah 7 yang mempunyai nama nama tersendiri. Saya lupa beberapa nama ruangan tersebut, menurut info di dalam ruangan kelima yang merupakan ruangan terbesar pernah diadakan konser musik 4 negara untuk mempromosikan Gua Gong ke dunia internasional. Ruang ketujuh merupakan tempat di mana terdapat batu gong. Dimana jika batu ini dipukul akan mengeluarkan suara menyerupai gong.
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol