Rekor MURI (Museum Rekor Dunia Indonesia) berhasil dipecahkan oleh dua hotel di Yogyakarta. Keduanya, yakni Grand Mercure dan Ibis Yogyakarta Adi Sucipto.
Dua hotel ini menampilkan warisan budaya dan tradisi serta kearifan lokal khas Jawa dalam balutan modern. Lebih tepatnya, dua hotel ini mengusung candi Borobudur sebagai ornamen yang menghiasi setiap area hotel mulai dari pintu gerbang sampai ke dalam kamar.
MURI pun mencatat Grand Mercure dan Ibis Yogyakarta Adi Sucipto sebagai hotel yang mengaplikasikan Candi Borobudur pada interior dan arsitektur hotel modern.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kedua hotel diresmikan langsung oleh Staf Ahli Bidang Multikultural Kementerian Pariwisata Hari Untoro Drajat, mewakili Menteri Pariwisata Arief Yahya pada Jumat (5/5/2017).
Hari Untoro Drajat menyampaikan apresiasi yang tinggi pada AccorsHotel Group dan Sun Motor Group yang telah mengangkat Borobudur. Hari yakin ikon Borobudur yang telah mendunia mampu menjadi magnet bagi para tamu untuk menginap di tempat ini.
Menurut Hari, dibukanya hotel Grand Mercure dan Ibis Yogyakarta Adisucipto semakin menambah amenitas di destinasi kawasan Joglosemar.
"Pemilihan relief dan ornamen yang menjadi branding hotel sangat tepat. Destinasi kawasan Joglosemar mempunyai unggulan wisata berbasis budaya dengan Mahakarya Budaya Dunia, World Culture Masterpiece Candi Borobudur sebagai ikonnya," tegas Hari Untoro Dradjat yang juga ketua Tim Pengembangan Pariwisata Budaya Berkelanjutan Kawasan Borobudur.
Hari mengatakan, Borobudur peninggalan Buddha sebagai pusat mandala dikelilingi oleh kekayaan kultural yang luar biasa. Mulai dari Candi Prambanan, peninggalan Hindu, Sangiran sebagai asal usul kehidupan manusia (tangible), dan keunikan yang telah masuk warisan dunia tak benda (intangible), yakni batik, wayang, dan keris.
"Ini punya magnet yang luar biasa besar. Apalagi semua kompak mengampanyekan Borobudur lewat tema besarnya untuk Indonesia dan dunia," tandas Hari.
Grand Mercure dan Ibis Yogyakarta Adisucipto berada di lokasi strategis dekat dengan pusat kota dan tempat wisata. Dengan total kamar 449, kedua hotel ini dilengkapi fasilitas pendukung bersama, seperti area outdoor Piazza Open Theatre, galeri, ruang pertemuan dan ballroom, executive lounge, business centre, spa, kolam renang, fitness centre, dan lahan parkir memadai.
Kedua hotel, masing-masing memiliki restoran. Grand Mercure Yogyakarta Adisucipto dengan Purple Restaurant dan 80'8 Bar, sedangkan Ibis Yogyakarta Adisucipto memiliki Ibis Kitchen Wok.
Founder Sun Motor Group Imelda Sundoro menuturkan kedua hotel yang menjadi bagian dari lini bisnis grupnya dibangun berdasarkan konsep yang kuat.
"Grand Mercure mengombinasikan unsur lokal dan modern di seluruh area hotel yang memiliki 305 kamar," tuturnya.
Sementara itu, Hotel Ibis Yogyakarta Adi Sucipto memiliki 144 kamar berdesain modern yang juga mendapatkan sentuhan unik khas Borobudur.
Presdir PT Sunindo Indah Hotel Hartono Sundoro Hosea menambahkan, pilihan mendirikan hotel di Yogyakarta sangat tepat karena potensi kota ini sangat besar.
Garth Simmons, Chief Operating Officer AccorHotels untuk Indonesia, Malaysia, dan Singapura menuturkan, kehadiran dua hotel ini merupakan sinergi dalam merespons positif kebutuhan wisatawan domestik dan mancanegara, serta pebisnis.
"Kedua hotel ini memberikan pelayanan lengkap bertaraf internasional dengan mengedepankan warisan budaya Jawa," tutur Simmons dalam jumpa pers. (adv/adv)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum