Kementerian Pariwisata (Kemenpar) mengajak sebelas pemain golf profesional asal Korea merasakan pengalaman seru main golf di Bali. Ajakan ini merupakan bagian dari program Fam Trip Golf yang digelar 28 Mei hingga 2 Juni 2017.
Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenpar Esthy Reko Astuti yang didampingi Kepala Bidang Promosi Perjalanan Insentif Kemenpar Hendri Karnoza mengatakan, kegiatan ini merupakan salah satu bentuk upaya dalam promosi pariwisata Indonesia, khususnya wisata golf.
"Langkah ini merupakan strategi promosi pariwisata untuk mempromosikan wisata golf. Apalagi Indonesia memiliki banyak lapangan golf bertaraf internasional yang tersebar di berbagai wilayah, sehingga Indonesia potensial menjadi destinasi wisata golf dunia," ujar Esthy di Jakarta, Senin (22/5/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dalam kurun waktu 5 tahun, Pulau Bali memiliki hampir keseluruhan aspek dari destinasi favorit yang sempurna. Bali juga selama ini dikenal sebagai lokasi wisata golf dengan lapangan berstandar internasional sekaligus posisi yang amat strategis dari sisi dukungan kemudahan bisnis. Upaya ini sekaligus untuk mempromosikan Bali sebagai destinasi wisata yang aman, menarik, dan berpotensi khususnya untuk wisata golf," kata Esthy.
Peserta Famtrip diajak bermain golf di Bali National Golf Club, New Kuta Golf, Bukit Pandawa Golf, dan Handara Golf & Resorts Bali.
"Indonesia memiliki beragam objek wisata golf yang unik dan menarik namun belum memperoleh promosi internasional secara maksimal. Dengan program ini diharapkan publikasi semakin luas, terutama untuk menjaring calon wisman dari negara-nagara," tambah Esthy.
Menteri Pariwisata Arief Yahya membenarkan soal golf yang mulai digemari anak muda di Korea. Menurutnya, Indonesia adalah surga bagi pegolf.
Lapangannya bagus dan kelasnya sudah berstandar dunia. Menariknya lagi, pegolf bisa bermain sepanjang tahun karena tak terpengaruh oleh musim.
"Modal atraksi wisata golf di Indonesia juga sudah sangat kuat dan berkelas. Lapangannya lebih keren daripada yang ada di Bangkok, Thailand sekalipun. Saya kira, meskipun bagi masyarakat Indonesia green fee untuk bermain golf bagi kita mahal, tapi buat standar uang mereka, tergolong murah sekali. Inilah yang membuat kita dorong sport tourism golf ke Indonesia," ucap Arief.
Arief menambahkan, golf adalah olahraga yang bisa menyerap wisatawan. Ini disebabkan pasar golf adalah komunitas. Jika pegolf menemukan lapangan yang bagus, pasti akan membicarakannya ke pegolf bahkan komunitas golf lainnya. (adv/adv)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum