Manado Sepakati Bisnis Pariwisata USD 400 Juta Lewat Ajang MICT

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Manado Sepakati Bisnis Pariwisata USD 400 Juta Lewat Ajang MICT

advertorial - detikTravel
Kamis, 25 Mei 2017 13:47 WIB
Manado -

Sulawesi Utara (Sulut) terus mengembangkan sektor pariwisatanya lewat investasi pada akses maupun amenitas. Kali ini melalui acara Manado International Conference on Tourism (MICT) yang diinisiasi oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal.

MICT yang turut didukung oleh Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara, Pricewaterhouse Coopers, Broadway Malyan, dan International Reseach Development Indonesia menghasilkan kesepakatan bisnis senilai USD 400 juta atau Rp 5,2 triliun.

Pada Rabu (24/5/2017), PMA Tiongkok dengan perusahaan Indonesia menyepakati beberapa kerja sama investasi. Di antaranya kerja sama terkait pembangunan di Manado Selatan untuk hotel, apartemen, shopping mall, dan diving center sebesar USD 200 juta dan penyerahan izin perluasan investasi kepada PMA Amerika Serikat terkait akomodasi cottage dan pariwisata di Raja Ampat senilai USD 200 juta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalian Maritime University (Tiongkok) dengan lima universitas di Indonesia (ITB, Universitas Sam Ratulangi, Politeknik Negeri Manado, Universitas Hasanuddin, dan Universitas Negeri Manado) turut menandatangani kerja sama di MICT.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Thomas Lembong mengatakan, kesepakatan bisnis yang dihasilkan merupakan salah satu bukti nyata menggeliatnya investasi di sektor pariwisata di Indonesia.

"Dua kesepakatan bisnis serta satu kesepakatan terkait dengan pendidikan tersebut merupakan bukti nyata upaya pemerintah untuk meningkatkan investasi di sektor pariwisata dan maritim," ujarnya dalam konferensi pers Invest Manado di Hotel Sintesa Peninsula, Rabu (24/5/2017).

Thomas menambahkan, nilai yang dihasilkan oleh kesepakatan bisnis tersebut di luar dari kesepakatan yang dapat diperoleh dalam kegiatan one on one meeting. Sebanyak 37 perusahaan dari Tiongkok, Jepang, Singapura, Australia, Persatuan Emirat Arab, dan Korea Selatan dikonfirmasi terlibat dalam one on one meeting ini.

"Dalam forum one on one meeting mereka akan dipertemukan dengan perusahaan maupun pemerintah daerah secara langsung untuk membahas mengenai minat investasi mereka," ucapnya.

Terdapat tujuh perwakilan kedutaan besar serta asosiasi bisnis asing dari Tiongkok, Thailand, Australia, dan Jepang yang juga akan memanfaatkan kesempatan one on one meeting dengan berbagai pihak terkait investasi pariwisata di Indonesia. Kegiatan Invest Manado bertujuan untuk memberikan gambaran destinasi investasi di Sulawesi Utara sekaligus memopulerkan tujuan pariwisata di Manado.

Menteri Pariwisata Arief Yahya angkat bicara soal isu konektivitas yang merupakan faktor penting penopang pertumbuhan sektor pariwisata Sulut.


"Isu konektivitas tersebut menyangkut One Belt One Road (OBOR) yang dicanangkan oleh Presiden Xi Jinping yang di dalamnya terdapat empat komponen utama, yakni kawasan industri, pembangunan kota baru, pembangunan airport, dan pelabuhan baru serta destinasi pariwisata," jelasnya

Arief menilai potensi konektivitas tersebut akan sangat besar apabila dapat dikapitalisasikan dalam suatu proyek investasi bersama baik dengan Tiongkok maupun dengan investor dari negara-negara lainnya.

"Contohnya untuk rute kapal pesiar bisa dikembangkan dari Bali ke Mandalika, Labuan Bajo, Wakatobi, Banggai, Toegan, kemudian ke Bunaken, selanjutnya Morotai, Raja Ampat, dan terakhir di Tual," kata Arief.

Staf Ahli Menteri Perhubungan Wihana Kirana Jaya turut menyampaikan lima isu strategis yang saling terkait dalam melakukan sinergi konektivitas dan pariwisata di Sulut. Antara lain perekonomian global, perekonomian Indonesia, konektivitas, sektor pariwisata, serta destinasi pariwisata yang dapat diakses dengan mudah.

Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey menyatakan kesiapannya untuk memfasilitasi investor di sektor pariwisata yang akan mengembangkan destinasi pariwisata di Sulut.

"Sulut dengan rata-rata pertumbuhan ekonomi mencapai 6,5% sejak 2010 hingga 2016 menunjukkan bahwa perekonomian Sulut sangat prospektif dan menarik bagi investasi baik asing maupun domestik," ujarnya.

Data BKPM menunjukkan investasi asing (FDI) di sektor pariwisata terus meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 2014, tercatat investasi di sektor pariwisata hanya USD 673,1 juta naik tipis menjadi USD 732,5 juta pada tahun 2015, naik drastis 63% menjadi USD 1,19 miliar pada tahun 2016. Hingga kuartal pertama tahun 2017, investasi asing di sektor pariwisata mencapai USD 440 juta.

(adv/adv)

Travel Highlights
Kumpulan artikel pilihan oleh redaksi detikTravel
Pesona Indonesia
Pesona Indonesia
130 Konten
Inilah negeri berjuta destinasi. Alamnya seindah surga dari bawah laut sampai puncak gunung. Manusianya melahirkan budaya yang memukau wisatawan dari makanan lezat sampai tarian gemulai. Nikmatilah pesona Indonesia.
Artikel Selanjutnya
Hide Ads