Gambaran Islam yang damai tersaji apik dalam film dokumenter berjudul Da'wah. Alhasil film yang bercerita tentang kehidupan sehari-hari ini panen pujian di di Festival del Cinema di Roma.
Disebut-sebut film besutan sutradara Italia, Italo Spinell tersebut disambut antusias oleh warga Roma. Bahkan studio pertunjukan seni Auditorium Parco della Musica penuh penonton dan disambut gemuruh tepuk tangan selepas menyaksikan Da'wah.
Sehari sebelum penayangan film, tiket pertunjukan yang juga dijual secara online telah habis. Animo warga Roma cukup mengejutkan terhadap film yang gambar-gambarnya diambil di Pesantren Dalwa di Pasuruan, Jawa Timur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menuturkan bahwa para guru di pesantren tersebut justru menekankan pentingnya berbagi kebahagiaan dan kasih sayang kepada sekitarnya. Ketika ditanya mengenai hal menarik yang dia temui selama pembuatan film, Spinelli berbicara mengenai konsep jihad yang dia temui selama penggarapan dokumenter.
"Bahwa jihad yang sesungguhnya adalah perlawanan terhadap emosi diri sendiri, bukan musuh dari luar," ujar Spinelli.
Ide untuk membuat film dokumenter itu muncul saat Spinelli berkunjung ke Indonesia untuk membuat film lain beberapa tahun lalu. Spinelli yang juga Direktur Asiatica Film Festival, menggalang kerja sama dengan produser eksekutif Sapta Nirwandar dan Irsyad Yusuf, produser Budiarman Bahar serta didukung oleh Pemerintah Daerah Pasuruan.
Panitia Festival di Roma menilai film Da'wah bagus dari segi sinematografi dan narasi ceritanya. Maestro film peraih piala Oscar Bernardo Bertolucci yang memberikan pengantar sebelum penayangan film juga menyampaikan kekagumannya pada kepiawaian Spinelli bercerita dan menggambarkan kehidupan madrasah di Indonesia lewat film ini.
Sutradara film The Draemers, The Last Emperor, juga The Last Tango in Paris itu pun mengharapkan agar para guru dan murid sekolah bisa menyaksikan film ini.
Produser Film Da'wah, Sapta Nirwandar mengungkapkan bahwa film ini sengaja banyak diputar di Eropa karena pesannya lebih tepat untuk masyarakat Barat. Dia menilai pesan yang terekam dalam film Da'wah lebih cocok untuk memberikan pemahaman kepada publik Barat yang sebagian masih berpandangan sempit dalam melihat Islam.
Kehidupan pesantren yang begitu sederhana, menurut Sapta, memberi kesan khusus bagi masyarakat Barat. Dalam pembuatan film tersebut, pihaknya mengaku sama sekali tidak memberikan intervensi terhadap kreativitas Spinelli sebagai sutradara dan para krunya. Awak yang terlibat dalam pembuatan film ini, menurut Sapta, sudah memberi simbol Islam yang menghargai keragaman.
"Ini film tentang pesantren, tapi Spinelli sebagai sutradara adalah non-muslim," katanya.
Duta Besar RI untuk Vatikan Agus Sriyono mengungkapkan bahwa memang film Da'wah membawa pesan yang lebih universal. Dia menilai film ini sangat bagus untuk menyampaikan pesan perdamaian kepada dunia.
Pada malam pemutaran itu, selain agus juga hadir Duta Besar RI untuk Italia, Esti Andayani. Esti mengungkapkan bahwa antusiasme publik Italia ini merupakan bukti keinginantahuan mereka soal Islam di Indonesia. Film Da'wah rencananya akan diputar di 10 kota di Italia. (adv/adv)
Komentar Terbanyak
Potret Sri Mulyani Healing di Kota Lama Usai Tak Jadi Menkeu
Keunikan Kontol Kejepit, Jajanan Unik di Pasar Kangen Jogja
Daftar Negara yang Menolak Israel, Tidak Mengakui Keberadaan dan Paspornya