Hal itu terlihat dari jumlah wisatawan yang berkunjung ke Purwakarta. Pemkab Purwakarta mengklaim empat juta wisatawan menyerbu Purwakarta pada 2017. Jumlah itu lebih banyak dari target yang dipatok, yakni tiga juta traveler.
Melonjaknya kunjungan wisatawan tak lepas dari gerak cepat Pemkab Purwakarta membangun dan memoles destinasi wisata. Kabid Pariwisata, Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata dan Budaya (Disporaprbud) Kabupaten Purwakarta Heri Anwar mengatakan, destinasi wisata di daerahnya berjumlah 45.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pada 2015, destinasi wisata yang ada hanya 32 lokasi. Setiap tahun ada penambahan. Sampai saat ini sudah ada 45 lokasi wisata. Kebanyakan wisata alam. Selebihnya kuliner serta wisata religi," kata Heri.
Salah satu destinasi yang menjadi tujuan wajib wisatawan saat berlibur ke Purwakarta adalah Taman Sri Baduga. Air menari yang soft launching-nya diluncurkan Menteri Pariwisata Arief Yahya itu diharapkan terus melakukan improvisasi dan makin baik.
Konsepnya belajar dari pertunjukan dengan menggunakan media air di danau West Lake atau XiHu di Hangzhou, sekitar 1 jam dari Shanghai, China.
"Mereka bisa menciptakan tarian dan performance di atas air dengan sangat istimewa, itu bisa dijadikan inspirasi," papar Arief.
Menurut Heri, sekitar 30 ribu wisatawan, baik domestik maupun mancanegara, mengunjungi Taman Sri Baduga setiap pekan.
"Itu yang datang ke Taman Sri Baduga saja. Belum yang ke lokasi wisata lainnya," tambah Heri.
Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi pun tak menampik andil Taman Sri Baduga dalam mendatangkan wisatawan.
"Air mancur menari ini memang sudah menjadi ikon Purwakarta. Masyarakat awam sampai Presiden Jokowi juga sudah melihat air mancur ini," ujar Dedi.
Di sisi lain, Pemkab Purwakarta juga akan menyulap 16 desa menjadi desa wisata. Desa itu di antaranya, Desa Pesanggrahan dan Sukamulya di Kecamatan Tegalwaru serta Desa Sindang Panon, Cihanjawar, dan Cipeundeuy di Kecamatan Bojong.
"Potensi pariwisata di setiap desa itu berbeda. Ada basis kuliner, wisata alam, panjat tebing, dan wisata air. Makanya kami inventarisasi," kata Dedi.
Pemkab Purwakarta juga terus memperbaiki akses dan amenitas di destinasi wisata.
Sesuai rumus Arief Yahya, akses dan amenitas merupakan unsur 3A untuk memajukan pariwisata Tanah Air. Satu unsur lainnya adalah atraksi.
"Lokasi wisata Gunung Parang, misalnya. Selain hotel gantung, kami tambahkan toilet khusus wisatawan. Jadi, tidak toilet umum lagi. Fasilitas lain berupa akses jalan dan rumah makan pun segera kami bereskan," imbuh Dedi. (adv/adv)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum