Ketua DPD Asita Bali Winastra berharap acara tersebut mampu mempertemukan 250 penjual dan 350 pembeli dari 50 negara untuk melakukan transaksi bisnis. Di targetkan, tahun ini, BBTF 2023 transaksi bisnis tembus sampai Rp 6,770 triliun atau meningkat 29,6% dibandingkan tahun lalu sebesar Rp 5,220 triliun.
Sebab BBTF tahun ini memperkenalkan penjual dengan mengangkat konsep sustainable tourism (pariwisata berkelanjutan) dan pengembangan topik wisata kesehatan dengan mengangkat wellness (kebugaran) serta medical tourism (wisata medis)sebagai respons permintaan pasar.
"Bali akan terus melakukan diversifikasi pertumbuhan ekonomi lewat pariwisata yang bukan hanya tergantung kepada jumlah kedatangan, namun jugaquality tourism," kata Winastra dalam keterangan tertulis, Jumat (9/6/2023).
Sementara itu, Ketua Komite BBTF 2023 I Putu Winastra mengatakan pada gelaran tersebut, pihaknya mengusung tema 'Reconnecting to Quality and Sustainable Tourism'. Melalui acara ini diharapkan mampu mempertemukan para pelaku industri pariwisata yaitu buyers dan sellers regional, nasional, dan internasional.
"Kita miliki acara trade show bertaraf dunia di Indonesia yang diadakan oleh anak bangsa, menghemat devisa, jadi bukan kita yang berjualan ke luar negeri namun acara ini membuat pembeli datang ke Indonesia," tutup Putu
(adv/adv)