Pada hari kamis, 30 sept 2010, petualang ACI Riau dan Jambi berkesempatan untuk mengunjungi kerajinan rakyat Songket Riau di Pulau Bengkalis, Kabupaten Bengkalis, Riau. Di sana kerajinan Songket berkembang pesat. Hal tersebut dikarenakan hampir setiap wanita atau anak perempuan di sana diajarkan menenun Songket. Kemampuan menenun tersebut mereka dapatkan secara turun-temurun.
Kita berkunjung ke rumah Ibu Elvi, salah satu pengrajin Songket di sana. Menurutnya, Songket Riau pertama kali berkembang di daerah Siak. Namun pada perkembangannya, justru daerah Bengkalis-lah yang maju. Hal ini tidak lepas karena penurunan kemampuan dari generasi ke generasi tadi. Pemerintah juga mendukung kemajuan ekonomi khususnya kerajinan songket Riau ini, misalkan dengan mengikutsertakan pengrajin ke acara-acara bertema kerajinan setingkat nasional maupun internasional. Songket Riau memiliki coraknya yg khas yaitu Pucuk Rebung yang tidak membedakannya dengan jenis Songket lainnya. Usaha Ibu Elvi ini sudah berjalan selama 2 generasi. Dia 3 bersaudara. Adiknya menjalankan usaha yang sama di daerah Pekanbaru. Produk mereka tidak hanya merambah pasar nasional, melainkan juga internasional seperti Malaysia dan Singapura. Untuk harga bervariasi mulai dari Rp 300.000 hingga jutaan, tergantung kesulitan motif, lama pengerjaan, dan banyaknya bahan benang emas atau perak yg digunakan. Untuk waktu pengerjaan paling cepat bisa diselesaikan 3 hari dan paling lama bisa sebulan. Kita pun sempat membeli 2 buah untuk oleh-oleh ke jakarta.
(gst/gst)












































Komentar Terbanyak
KGPH Mangkubumi Bantah Khianati Saudara di Suksesi Keraton Solo
Keraton Solo Memanas! Mangkubumi Dinobatkan Jadi PB XIV
Drama Menjelang Penobatan Raja Baru Keraton Solo