Taman Purbakala Cipari, Bukti Kecanggihan Teknologi Nenek Moyang

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

P.D. Indriastuty Pharmantara|5039|JABAR|16

Taman Purbakala Cipari, Bukti Kecanggihan Teknologi Nenek Moyang

- detikTravel
Jumat, 01 Jul 2011 10:10 WIB
Jawa Barat - Letaknya yang tidak biasa membuat Taman Purbakala Cipari seperti tersembunyi dibalik riuhnya kehidupan Penduduk di Kelurahan Cipari, Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan. Meskipun begitu semangat kami tidak runtuh. Semakin sulit menemukan obyek wisata tujuan, semakin semangat kami menyala. Ini adalah tantangan dan harus diterjang.

Site Museum Taman Purbakala Cipari terletak di Kelurahan Cipari, Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan, Propinsi Jawa Barat. Ketinggian dari permukaan laut 661 meter, berada di kaki Gunung Ciremai dan jaraknya dari Ibu Kota Kuningan sekitar 4 km.

Luas Site Museum Taman Purbakala Cipari adalah 7.000 meter persegi dan terdiri dari taman luas yang dikelilingi oleh tembok batu setinggi 2 meter. Luas tamannya sendiri adalah 2.500 meter persegi. Sisanya dijadikan tempat parkir, halaman lainnya, gedung yang memuat diorama-diorama proses penemuan kapak batu pertama, sakrofafus, hingga yang paling akhir sebuah guci yang ditemukan tahun 2008.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dulunya Site Museum Taman Purbakala Cipari dikenal dengan nama Situs Cipari. Berdiri di atas tanah milik Bapak Wijaya dan beberapa penduduk lainnya. Awalnya di tanah tersebut tidak ada tanda-tanda adanya monumen maupun artefak purbakala. Lalu pada tahun 1971 Bapak Wijaya menemukan jenis batuan yang mirip dengan batu yang pernah dipamerkan d Gedung Paseban Tri Panca Tunggal Cigugur. Informasi ini lantas diteliti oleh Bapak P. Djatikusumah dengan mengadakan penggalian percobaan. Penggalian tersebut menghasilkan sebuah peti kubur batu, kapak batu, gelang batu dan gerabah. Penggalian tersebut dilakukan secara bertahap.
Akhirnya penemuan-penemuan ini dilaporkan ke lembaga Purbakala dan Peninggalan Nasional di Jakarta. Dari laporan tersebut lembaga Purbakala dan Peninggalan Nasional mengadakan penelitian dan penggalian lanjutan pada tahun 1972 dengan tujuan penyelamatan, 1975 dilakukan penggalian total, 1976 pembangunan Site Museum Taman Purbakala Cipari dan akhirnya pada tanggal 23 Februari 1978 diresmikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Prof. Dr. Syarif Thayeb.

Kami tiba di Site Museum Taman Purbakala Cipari pukul 10. Terpana melihat 2 menhir berdiri tegak di kanan-kiri pintu masuk. Membelok ke arah kiri, mengikuti setapak buatan, kami menemukan 1 lagi menhir berukuran raksasa yang letaknya sangat artistik. Bangunan ruang pamer diorama-diorama penemuan benda purbakala sekaligus kantor penerima tamu terletak di samping menhir raksasa ini. Di dalam bangunan selain diletakkan diorama berdasarkan urutan kejadian, juga terdapat foto-foto penggalian dan peresmian Site Museum Taman Purbakala Cipari. Di depan bangunan terdapat taman yang isinya selain menhir juga dolmen, altar batu (punden berundak) dan sakrofagus.
Ketika kami berada di tempat ini rasanya seperti terlontar kembail ke masa sekolah dulu, membaca buku sejarah, menatap gambar-gambar benda purbakala dengan takjub. Di bagian tepi kami melihat sebuah peti mati dari batu dan terlihat kokoh. Kami bingung teknologi apa yang mereka gunakan untuk menyayat batu sekokoh itu menjadi lempengan tipis untuk dijadikan peti mati. Ternyata nenek moyang kita memang sudah canggih sejak dulu!
(gst/gst)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads