Pantai Stres di Ranai

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Windarto|6150|KEP. RIAU|12

Pantai Stres di Ranai

- detikTravel
Selasa, 14 Jun 2011 13:20 WIB
Kep. Riau - Sekitar pukul 12 siang, pesawat yang kami tumpangi mendarat dengan selamat di Bandara Ranai, bandara satu-satunya di Pulau Bungur atau orang menyebut juga pulau Natuna. Perjalanan dengan pesawat foker ini agak cukup menegangkan, karena sebelumnya saya belum pernah naik pesawat kecil berbaling-baling. Selama penerbangan banyak sekali goncangan dan beberapa manuver yang dilakukan si pilot, sehingga membuat beberapa penumpang langsung terdiam hening ketika ada goncangan atau turbulensi.

Setelah lama mencari bagasi kami yang ternyata ditinggal pesawat di Batam, kami langsung melapor ke kantor perwakilan si maskapai penerbangan untuk didata dan ditindaklanjuti. Sementara si sopir taksi rela menunggu kami yang sibuk melapor diri. Mungkin hari itu hari kedua dibulan Oktober tahun 2010, sehingga banyak penumpang yang diangkut dan pihak maskapai rela mengorbankan barang yang masuk bagasi untuk ditinggal di Batam.

Taksi di Ranai tidak seperti taksi-taksi yang ada di Jakarta. Taksi di Ranai ini bukan sedan, melainkan mobil-mobil pribadi yang difungsikan menjadi taksi oleh pemiliknya, kebayakan mobil kijang. Taksi disini pun tidak menggunakan argometer dan satu mobil bisa ada beberapa penumpang yang berbeda tujuan. Sehingga, untuk naik taksi di Ranai ini harus pandai-pandai menawar dengan sang supir. Di Ranai ini pun tidak ada angkutan umum, karena penduduk sekitar biasanya menggunakan kendaraan sendiri. Untuk wisatawan seperti kami, ada beberapa pilihan yang bisa diambil: mnyewa mobil, menyewa motor atau berjalan kaki. Tapi pilihan yang ketiga rasanya nggak begitu disarankan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sembari tawar menawar dengan pak supir, kami juga menanyakan Hotel atau penginapan yang dekat dengan pantai. Pak Supir menawarkan beberapa alternatif penginapan yang paling dekat dengan pantai, tapi yang paling dekat dengan pantai dan berhadapan dengan pantai.

Setelah setuju dengan harga yang kami tawarkan, bersama penumpang lain yang sudah menunggu, taksi pun segera meluncur ke pusat kota Ranai. Hujan waktu itu menyertai perjalanan kami dari bandara ke pusat Kota Ranai. Penginapan Central ini tepat berada di depan Pantai .

Kalau dilihat di peta, pantai ini mungkin tidak ada dalam peta. Karena pantai Stress sendiri merupakan sebutan bagi warga sekitar untuk pantai ini. Nama pantainya sendiri adalah pantai Ranai, sama seperti nama kota tempat pantai ini berada dan sama pula dengan nama gunung yang melatar belakangi pantai ini jika dilihat dari tengah laut.

Karena hari itu Sabtu sore, sehingga sudah banyak warung-warung tenda yang didirikan di sepanjang pantai yang telah di reklamasi dengan tanah ini. Malam minggu biasanya ramai, apalagi ditambah dengan warung-warung ini yang semakin menyemarakkan malam di Ranai.

Kalau Sabtu malamnya pantai ini dipenuhi warung-warung makan, maka Minggu paginya akan banyak anak-anak yang bermain di pantai ini dan warung-warung tenda yang tadi malam sudah hilang bersih dari pantai ini. Anak-anak tersebut ada yang berenang, ada yang bermain pasir, ada juga yang bermain sampan dengan beberapa temannya.

Menurut beberapa warga, pantai ini disebut pantai stress oleh orang Ranai karena orang-orang disini tidak punya pilihan lain untuk melepas stress, sehingga banyak orang-orang yang ingin mengusir rasa penat mereka berkunjung ke pantai ini, jadilah pantau ini disebut Pantai Stress.
(gst/gst)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads