Ketika kami mengunjungi keraton Banggai, kami berkesempatan mendengarkan cerita bapak Achmad seorang penjaga keraton Banggai. Menurut beliau terbentuknya kerajaan banggai tidak dapat dilepaskan dari pengaruh kerajaan Ternate. pada awal abad ke 16 kerajaan ternate membentuk kerajaan banggai dari empat distrik yang ada di wilayah banggai yaitu Babolau, Singgolok, Kookini, dan Katapean. pemimpin empat wilayah inilah yang kemudian disebut dengan Basalo Sangkap yang terdiri dari Basalo Dodung (Raja babolu), Basalo Gong-gong (raja Singgolok), Basalo Bonunungan (Raja Kookini) dan Basalo Monsongan (Raja katapean). Basalo Sangkap bisa dikatakan lembaga legislatif yang berhak utuk menentukan pemimpin Kerajaan banggai. Jadi bisa dikatakan kerajaan banggai ini merupakan salah satu diantara sedikit kerajaan yang sudah menerapkan sistem demokrasi dimana pemimpin kerajaan dipilih bukan berdasarkan dari satu garis keturunan melainkan dari golongan bangsawan atau bahkan rakyat biasa yang dianggap mampu untuk memimpin suatu kerajaan.
Raja pertama banggai adalah Abu kasim yang merupakan anak dari Adi Cokro, Panglima perang kerajaan Ternate namun Abu Kasim tewas dibunuh sebelum pengangkatan dirinya menjadi Raja. Raja pertama kerajaan banggai kemudian dinobatkan kepada maulana mandapar yang juga anak dari Adi Cokro. Dalam melaksanakan pemerintahannya, raja dibantu oleh empat menteri yaitu Mayor Ngopa yang merupakan Raja Muda, Kapitan laut yang merupakan panglima perang, Hukum Tua yang merupakan Pengadilan dan Jogugu yang merupakan staff yang mengatur dalam negeri kerajaan Banggai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
(gst/gst)
Komentar Terbanyak
Bus Pun Tak Lagi Memutar Musik di Perjalanan
Ogah Bayar Royalti Musik, PO Bus Larang Kru Putar Lagu di Jalan
Hotel di Mataram Kaget Disurati LMKN, Ditagih Royalti Musik dari TV di Kamar