Menurut kepercayaan masyarakat setempat, penghuni pertama Raha tinggal di goa ini dan meninggalkan jejak coretan atau lukisan di dinding goa yang dipercaya telah berumur ribuan tahun. Kawasan Goa Mabolu ini memiliki 10 liang yang masing-masing memiliki lukisan berbeda yang menceritakan pola hidup penghuninya dan dua diantaranya begitu terkenal yaitu Liang Kabori dan Liang Metandono karena memiliki kisah yang paling menarik serta jaraknya berdekatan.
Liang Kabori memiliki 130 lukisan dinding goa yang didominasi oleh gambar-gambar yang mewakili kegiatan penghuninya pada waktu itu yaitu berburu. Kabori yang dalam bahasa Muna bermakna perempuan diyakini sebagai tempat tinggal kaum perempuan pada masa itu. Tak jauh dari Liang Kabori, terdapat Liang Metandono yang memiliki 310 lukisan dan merupakan yang terbanyak diantara liang lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain kedua liang tersebut, situs sejarah yang telah dipugar pada 1992 ini masih memiliki 8 liang lainnya dengan kisah yang kontroversial, yaitu salah satu liang yang memiliki lukisan seseorang yang sedang bermain layang-layang. Sampai saat ini, lukisan tersebut sedang diteliti oleh seorang berkebangsaan Jerman untuk menentukan tahun pembuatannya. Fakta ini cukup kontroversial, karena berpeluang untuk mematahakan anggapan selama ini yang menyebutkan bahwa masyarakat Cina merupakan penemu layang-layang. Tak heran jika peneliti tersebut setelah mengunjungi Raha kemudian memberi julukan kepada tempat ini sebgai "Island of The First Kiteman", sesuai dengan judul buku yang ditulisnya. Bukti ini diperkuat dengan fakta bahwa sampai saat ini masyarakat Raha yang masih membuat layang-layang tradisional yang terbuat dari daun, dan memancing ikan dengan menggunakan layang-layang.
(gst/gst)
Komentar Terbanyak
Potret Sri Mulyani Healing di Kota Lama Usai Tak Jadi Menkeu
Keunikan Kontol Kejepit, Jajanan Unik di Pasar Kangen Jogja
Daftar Negara yang Menolak Israel, Tidak Mengakui Keberadaan dan Paspornya