Sejak masuknya Jepang ke Indonesia pada 1 Maret 1942, dan Pemerintah Kolonial Belanda menyerah tanpa syarat. Jepang kemudian menduduki Gedung yang pada awalnya adalah Kantor dari Nederlandsch Indische Spoorweg Maatscappij (NIS), perusahaan Kereta Api swasta Hindia Belanda.
Kemudian Gedung ini di salah fungsikan oleh tentara Jepang untuk membantai masyarakat Indonesia. Ruang bawah tanah yang terbagi dalam sekat sekat yang didalam tiap ruang terdapat 16 bak penampung air permanen, kemudian dijadikan sebagai penjara duduk. Bak berukuran sekitar 1,5mX1,5m dengan tinggi sekitar 65cm ini diisi 6 orang yang kemudian atasnya ditutup dengan kerangka besi, tanpa diberi makan. Sehingga para tahanan mati kelaparan atau terendam air ketika ruang bawah tanah ini terisi penuh oleh air.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketika Petualang ACI mencoba untuk mengabadikan ruang pemenggalan ini, kamera yang di pakai tidak mau bekerja, terasa aneh memang. βkenapa mas? tidak bisa ya?. Jangan dipaksa kalau tidak bisa. Kadang emang ada yang bisa ada yang tidakβ Ujar Mbah Jarot, Juru kunci Ruang Bawah Tanah Lawang Sewu yang mendampingi kami berkeliling Lorong-lorong bawah tanah Lawang Sewu.
(gst/gst)
Komentar Terbanyak
Cerita Tiara Andini Menolak Tukar Kursi sama 'Menteri' di Pesawat Garuda
Aneka Gaya Ahmad Sahroni di Luar Negeri dari Paris sampai Tokyo
Viral Beredar Template IG Itinerary Kunker Anggota DPR Komisi XI di Sydney