Katanya Pecinta Alam, Bisa-bisanya Tinggalkan Sampah Plastik di Gunung Gede Pangrango

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Katanya Pecinta Alam, Bisa-bisanya Tinggalkan Sampah Plastik di Gunung Gede Pangrango

Siti Fatimah - detikTravel
Kamis, 16 Okt 2025 10:39 WIB
Petugas dan relawan membersihkan sampah di jalur pendakian Simpang Gondrong–Selabintana, kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango
Operasi bersih Gunung Gede Pangrango temukan 115 kg sampah, mayoritas sampah plastik. (dok TNGGP)
Sukabumi -

Operasi bersih-bersih Gunung Gede Pangrango di jalur Selabintana, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat menemukan lebih dari 100 kg sampah. mayoritas sampah berupa botol dan kemasan plastik bekas.

Aksi bersih-bersih itu dilakukan dalam Operasi Bersih (Opsih) yang digelar oleh Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (BBTNGGP) selama dua hari, 11-12 Oktober 2025.

"Opsih ini bagian dari pengawasan saat penutupan pendakian. Kami ingin memastikan jalur tetap bersih dan tidak ada aktivitas pendakian ilegal," ujar Humas TNGGP Agus Deni dikutip dari detikJabar, Kamis (16/10/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebanyak 43 orang diterjunkan dalam kegiatan tersebut. Mereka berasal dari berbagai unsur mulai dari petugas TNGGP, TNI/Polri, mahasiswa, relawan lingkungan, komunitas pecinta alam, hingga warga sekitar kawasan. Tim dibagi dalam empat titik strategis yaitu di Pos Cigeuber, Pos Cileutik, Pos Simpang Gemuruh, dan Alun-alun Suryakencana.

ADVERTISEMENT

Hasilnya, tim berhasil mengumpulkan 15 karung sampah dengan total berat mencapai 115,5 kilogram. Sebagian besar berupa plastik kemasan makanan, botol minuman, hingga perlengkapan pendakian yang ditinggalkan pengunjung.

"Selain pembersihan, kegiatan ini juga menjadi sarana edukasi agar masyarakat dan komunitas pendaki lebih sadar pentingnya menjaga alam," kata Agus.

Dia mengatakan kegiatan Opsih menjadi rutinitas penting selama penutupan jalur pendakian di TNGGP. Selain menekan potensi kerusakan ekosistem akibat aktivitas liar, operasi ini juga menjadi momentum memperkuat kolaborasi lintas sektor antara pemerintah, aparat keamanan, akademisi, dan masyarakat.

"Kami berharap upaya ini bisa menjaga Gunung Gede Pangrango tetap bersih, aman, dan lestari ketika nanti dibuka kembali," kata Agus.

***

Selengkapnya klik detikJabar.




(fem/fem)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads