Tidak lama sesampai di Bandara, kami bertemu dengan Andy Chandrawinata dan Nadine Chandrawinata sesuai janji. Yap, Nadine dan ayahnya akan menemani saya dan partner jalan-jalan di Papua Barat. Dan ternyata kami semua belum ada yang tidur malamnya karena tidak mau meresikokan bangun kesiangan. Dengan kelopak mata yang mulai berat dan kaki yang melangkah pelan, kami langsung check-in dan menuju pintu boarding.
Walaupun waktu telah menunjukkan jam boarding dan ruang tunggu tidak menunjukkan adanya kehidupan sama sekali, dengan percaya diri kami melangkah masuk, menyempatkan diri untuk foto-foto terlebih dahulu, dan duduk manis menunggu pengumuman boarding. Baru setelah beberapa saat kami sadar bahwa kami berada di pintu yang salah! Boarding pass menunjukkan "F7" sementara kami berada di "F4". Entah angin apa yang membawa kaki ke pintu tersebut. Sambil mentertawakan diri kami buru-buru menuju pintu boarding sesuai yang tertera di boarding pass.
Kesalahpahaman tidak berhenti di situ karena saat transit di bandar udara Sultan Hasanuddin Makassar, lagi-lagi kami hampir salah masuk pintu boarding. Kali ini kami memastikan mengarah ke pintu sesuai tulisan tangan di boarding pass transit, "G-4". Padahal sebenarnya petugas check-in counter menyuruh kami pergi ke Pintu 2 namun kami semua terlalu sibuk memperhatikan boarding pass. Ke-dua kalinya kami salah pintu ke Pintu 4.
Apapun itu yang membawa kami ke Pintu 4, pada akhirnya kami sampai di bandar udara Domine Eduard Osok di Sorong tepat waktu dan tanpa insiden pintu lainnya. Menuruni tangga pesawat, langsung disambut oleh sinar matahari teramat hangat dan lukisan awan putih di kanvas langit biru cerah. Sampai juga saat ini. Menginjakkan kaki di Papua!
(gst/gst)
Komentar Terbanyak
Prabowo Mau Borong 50 Boeing 777, Berapa Harga per Unit?
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari AS, Garuda Ngaku Butuh 120 Unit