Bandara Macau tidak besar, cukup kecil dengan lantai pertama tempat untuk check in dan ruang tunggu, serta lantai dua terdapat foodcourt dan ruang kantor petugas bandara sepertinya. Aroma peninggalan portugis langsung terasa dengan Signage Airport terdapat dalam bahasa portugis. Dari situ kami menggunakan free shuttle bus menuju Venetian hotel, tempat kami menginap. Ternyata jarak antara airport dan venetian tidak jauh, hanya sekitar 5 menit didalam bus, kami sudah tiba.
Bangunan dan interior Venetian Macau sangat mengagumkan, ukiran yang merupakan bagian interior serta lukisan di langit-langit hotel benar-benar keren. Dari lobby menuju kamar, kami melewati meja-meja kasino yang sudah mulai penuh. Hari pertama saya dan teman sekamar, Fai hanya menjelajah sekitaran Venetian. Di dalam venetian ini terdapat beragam toko kelas atas, restaurant, dan tentunya kasino. Yang cukup terkenal didalamnya adalah kanal ala venesia di mana kita bisa naik gondola dengan ditemani pendayung yang bernyanyi dengan suara mantap punya. Dari pintu keluar diseberang terlihat komplek City of Dreams yang termasuk gedung Hardrock Cafe, Crown Hotel dan juga Kasino. Dari City of Dreams ini terdapat free shuttle bus yang akan membawa kita ke pusat kota.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saya dan fai terus menelusuri lorong-lorong jalan, menembus deretan toko-toko makanan ataupun gerai pakaian, dan tanpa di sangka kami menemukan beberapa area yang cukup menarik untuk foto-foto, beberapa Galeri seni yang rada tersembunyi, gang apartemen yang padat dan satu lapangan yang hampir seluruh dindingnya tertutupi oleh grafitti, stencil art ataupun gambar-gambar karakter kartun. Penelusuran berhenti sampai akhirnya kami sampai kembali di area St. paul Ruin dari sisi yang berbeda, tanpa sengaja beretemu kawan-kawan yang lain dan bergegas bersama-sama kembali ke Hotel menggunakan Free Shuttle dari pusat Kota.
Hari terakhir, setelah sarapan, saya dan Fai bergegas menuju Macau tower, salah satu menara tertinggi di dunia dan terdapat arena bungy jumping yang cukup terkenal. Sayangnya kami tidak sampai naik ke atas menaranya, apalagi mencoba Bungy jumpingnya, akhirnya cukup dengan berkeliling area Macau tower dan berfoto-foto di bawah tower. O iya, saat kami sedang di bawah tower ada satu rekan sekantor, wanita yang ternyata tengah berbungy jumping ria, dan begitu mendarat mendapat applaus meriah, dari orang-orang yang melihat dari bawah, termasuk saya dan fai brave girl ;)
Sore harinya kami pun bergegas check out dan berangkat menuju airport untuk kembali ke Malaysia. Mungkin nanti kalau ada rejekinya saya akan kembali berkunjung yaa.
(adt/adt)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!