Dilansir dari worldtravelguide.net, Kamis (1/3/2012), Beer Day adalah hari perayaan yang mungkin setara dengan October Fest di Jerman. Namun dasar dari perayaan Hari Bir di Islandia, rupanya lebih hedonistis ketimbang kultural.
Hari Bir ini untuk memperingati dicabutnya larangan minum bir di negara itu pada 1 Maret 1989 silam. 75 Tahun sebelumnya, rakyat Islandia hanya bisa minum wine mulai tahun 1921, dan minum beberapa jenis minuman keras semacam brandy atau rum mulai tahun 1935. Tapi yang jelas bukan bir!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di Kota Reykjavik, pesta bir digelar di seluruh tempat, mulai dari pub, restoran dan kelab di seluruh kota dari siang sampai malam. Ada budaya yang disebut Runtur, dimana orang bertandang dari satu bar ke bar lain menjajal semua jenis bir yang ditawarkan.
Malam itu pun, warga Reykjavik larut dalam hedonisme massal. Bir yang populer untuk ditenggak malam itu adalah Viking Gylltur yang agak pahit, Viking Dimmur, Sterkur, Thule dan Ice Bjor.
Bar dan kelab malam akan dibuka sampai pukul 04.00 dini hari pada 2 Maret. Mereka bercanda, tanggal 2 Maret adalah hari teler nasional, candaan ini tentu saja ditolak oleh berbagai pihak.
(gst/gst)
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari Trump: Kita Perlu Membesarkan Garuda
Bandara Kertajati Siap Jadi Aerospace Park, Ekosistem Industri Penerbangan