Ke Jogja bersama 7 manusia yang berbeda adat istiadat, seru!

Indonesia, DI Yogyakarta, Yogyakarta - Hanya punya waktu dan dana yang terbatas, tidak membuat niat menjadi surut untuk jalan-jalan. Apalagi tujuannya Yogyakarta, oke banget lah. Saya wong Jowo, walaupun lahir di Jakarta tapi Yogya adalah my second home town. Dengan niat seirit mungkin jadilah niatnya adalah ala backpacker. Sayangnya tiket KA habis :(....bus malampun jadi. Saya (wong Jowo kelahiran Jakarte), Ometro (Batak kelahiran Limbong yg pernah ke Yogya waktu masih SD...hahaha), Hasna (lama di Malaysia yang paling fasih bahasa Inggris dan Melayu tapi susah diajak berbahasa gaul, belum pernah ke Yogya) dan Novi (kelahiran Makasar yang udah tau Borobudur tapi pengen banget ke Keraton dan Prambanan karena belum pernah). Kami berempat nekat naik bus malam yang delay nya sampai 5 jam...huhuhu...dan sepanjang jalan harus rela mendengarkan musik dangdut yang diputar berulang-ulang sampai hapal: Jambuuu...janjimu busuk busuk busuk busuk....
Sementara di Yogya sendiri sudah ada Nick (Perancis yang komplain soal kebersihan Hostel, padahal dia sendiri yang minta nginep di Hostel...whew) ada Tony (peranakan China yang lahir di Spanyol) dan ada Jorge (Spanyol asli yang udah tinggal di Indonesia 8 tahun so udah ngerti banget kultur negara ini). Mereka bertiga adalah pasukan KOPER yang naik pesawat pulang-pergi Jakarta-Yogya....sementara kami berempat adalah pasukan Ransel yang naik bus malam tapi pulangnya naik pesawat juga sih....daripada tepar...hehehehe...
Pas sampai Yogya, gara-2 delay lama, sudah jam 2.30 siang. Tetap cuss ke Borobudur walau cuaca mendung semendung wajah Nick. Cueklah, kita berusaha seceria mungkin. Dan semua capek terbayar dengan pemandangan Borobudur di sore hari yang indah. Gak mau rugi, sampai diusir para penjaga, kita tetep foto-foto. Abis itu langsung makan malam di Raminten. Biarlah bule-bule itu kita ajak makan menu nasi kucing dengan sambal teri yang uenak. Tony dan Jorge kaget-kaget melihat pesanan es kelapa muda mereka hadir didalam baloon glass super besar mirip baskom...hahahaha..... Malamnya, saya tepar dengan sukses sementara yang lain masih bisa jalan-jalan seputar Malioboro beli oleh-oleh. Hasna dan Novi malah sempet beli kopi joss di stasiun Tugu. Sementara Ometro yang jalan sendirian sempat ditawari gabung dengan orang-orang yang nongkrong di Malioboro, tapi dia nolak....takut keterusan melek sampai pagi katanya.
Ohya, kami bertujuh menginap di hotel Lilik jalan Dagen, yang menurut kami semua (kecuali Nick dan Tony) lumayan oke. Model kos-kos an siy tapi lumayan bersih kok. Lagian waktu itu kan long weekend, saya sudah susah payah cari hostel tapi ya itu ajah dapatnya...whew....
Tour hari kedua adalah Kraton dan Prambanan. Seru? pastinyaaa...sesi foto-foto tiada henti. Mulai foto dengan abdi dalem di Kraton, sampai foto-foto di pelataran candi Prambanan yang cantik itu. Buat saya yang sudah beberapa kali kesana, tetap saja menyenangkan, apalagi buat temen2 saya yang belum pernah itu (atau udah pernah tapi long long time ago laah, waktu kecil pula...)
Habis itu group Ransel harus pulang mengejar pesawat jam 12.30 siang. Group Koper masih bisa jalan-jalan sampai sore.
Seru, asyik, sebentar juga gak masalah....karena jalan-jalan itu harus enjoy, apapun keadaannya..... Next time lagi aaaah.....tapi kalo bisa nggak pake dikomplen segala dong ya.....Udah capek mengusahakan itu semua tapi dikomplen, rasanya gimanaaaa gitu....Kayak nggak dihargai ajah. Wes lah, next time ajak yang seru-seru ajah lah yaaaaa.....
(gst/gst)