Waduk Cirata, wisata air ala Water World

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Waduk Cirata, wisata air ala Water World

- detikTravel
Selasa, 05 Feb 2013 10:04 WIB
Indonesia, Jawa Barat, kecamatan Cipeundeuy, kabupaten Bandung Barat -

Waduk Cirata yang berada di lintas wilayah kabupaten Bandung Barat-Cianjur-Purwakarta, bukan sekedar pembangkit listrik tenaga air saja atau penghasil ikan dari kolam-kolam terapung, tapi bisa jadi sebuah wisata air yang benar-benar berbeda. Atmosfir ala film Water World, film jadul yang dibintangi Kevin Costner, bisa traveler cicipi disini.

Jika biasanya wisatawan lokal mengunjungi Waduk Cirata untuk melihat kemegahan konstruksi dam pembangkit listrik, atau bersantai di area wisata pinggir waduk, maka perjalanan kali ini menuju Kampung Gandasoli.

Kampung Gandasoli, sebagian wilayahnya merupakan bagian dari Waduk Cirata, terdiri dari air dan dimanfaatkan para peternak ikan air tawar di jaring terapung. Kampung ini merupakan salah satu penghasil ikan air tawar untuk konsumsi Jawa Barat, juga merupakan penghasil tutut alias keong sawah. Bisa mencapai 6 ton tutut per hari keluar dari Waduk Cirata untuk dikonsumsi.

Menuju kampung Gandasoli relatif mudah. Dari arah Bandung, traveler bisa lewat tol Cipularang dan keluar di gerbang Cikamuning, belok kanan jalan menuju Purwakarta. Jembatan tol Cipularang dan jembatan kereta terlihat silih berganti di sepanjang jalan.

Arahkan kendaraan ke Cipeundeuy, melewati stasiun transit kecil Rendeh, dan persimpangan menuju Waduk Cirata. Sampai depan komplek Pengelola Waduk Cirata, kondisi jalan bagus dengan pemandangan mengasyikkan.

Dari sini menuju Kampung Gandasoli, kita melewati jalan desa yang memperlihatkan atmosfir pedesaan yang kental, melewati desa Margalaksana, hingga ujung aspal. Benar-benar ujung aspal, karena perkerasan jalan langsung bertemu muka air Waduk Cirata.

Dan di sinilah suasana dunia air mulai terasa. Perahu motor kecil-besar berseliweran, membawa bermacam muatan. Beberapa perahu motor yang sedang bersandar, siap untuk mengantar traveler berkeliling danau, melihat kehidupan para peternak ikan di jaring terapung, tanaman eceng gondok dengan bunga cantiknya yang berwarna ungu, kecipak ikan yang menghampiri kaki atau tangan.

Mampirlah di salah satu kolam ikan terapung, traveler akan disambut hangat oleh pemiliknya, merasakan berjalan-jalan di titian ponton sekeliling kolam apung sambil mengetes keseimbangan, memberi makan ikan, bahkan mencicipi makan malam yang bersahaja namun super nikmat karena ikan yang dimakan sangat segar, hasil tangkapan sendiri.

Bawalah air minum untuk menghindari dehidrasi, karena tidak ada pohon di tengah danau dan tempat-tempat berteduh seperti saung dan perahu, beratapkan kayu atau seng. Relatif panas di siang hari. Siapkan juga kantong sampah pribadi dan bawalah sampah kita. Sisa makanan dapat dimakan ikan, namun kantong plastik atau kemasannya dapat membunuh ikan jika termakan, atau terapung-apung di permukaan waduk.

Tunggulah sampai menjelang senja, dimana lembayung semburat merah di horison dan kelip lampu menyala di segala penjuru. Pemandangan yang luar biasa.

(gst/gst)


Hide Ads