Sore itu kami sempat bertemu para penduduk yang baru selesai acara adu ayam, menenteng ayam yang kalah dalam pertarungan. Jalanan menuju ke Blue Lagoon Ceningan cukup menantang, berbukit dan berbatu-batu, membutuhkan kemahiran berkendara roda dua.
Sampailah kami di sisi barat Nusa Ceningan yang landscapenya penuh dengan tebing curam. Setelah memarkir motor, membayar retribusi Rp 5.000 ke seorang anak penjaga gerbang yang hanya berupa bambu, kami sempatkan untuk mengagumi keindahan Tuhan dengan berfoto-foto di tepi tebing. Indahnya tak terkira! Jalan setapak ditandai dengan batu pipih yang disusun menuju ke area terjun bebas cukup membantu kami menuju kesana.
Area terjun bebas telah didirikan sebuah kafe kecil menjual bir dan soft drink, tapi kami cukup salut dengan ide untuk memanfaatkan area itu yang secara otomatis dipelihara oleh pemilik Kafe.
Beberapa turis manca yang kebanyakan wanita sudah bersiap-siap terjun dari atas tebing. Agak seram memang, tetapi cukup menarik, berhubung air laut yang ada di bawahnya sangat indah untuk dinikmati dan direnangi. Tepian tebing pun memiliki pemandangan yang langka, namun beberapa pemancing di seberang ternyata tak kalah dalam menikmati area laguna itu. Bagi penerjun disediakan tangga untuk memanjat naik kembali ke tebing. Sungguh menantang!
Silakan datang jika anda suka petualangan adrenalin. Buktikan anda bisa!
(gst/gst)
Komentar Terbanyak
Banjir Bali, 1.000 Hektar Lahan Pertanian per Tahun Hilang Jadi Vila
Daftar Negara yang Menolak Israel, Tidak Mengakui Keberadaan dan Paspornya
Bali Kecolongan, Bule Rusia Bangun Pabrik di Tahura Denpasar