Tips Backpacker Singkat ke New Delhi India
Minggu, 23 Agu 2020 16:45 WIB

Riswihani
Jakarta - India, negara yang saya kenal dengan kemegahan Taj Mahal-nya memberikan dorongan pada jiwa traveling saya untuk pergi mengunjunginya. Jujur pertama kali memutuskan untuk mencari tiket ke India, saya merasa agak ragu apakah bisa pergi ke sana dengan backpacker.Tetapi, tahun 2018 saya memberanikan diri pergi backpacker ke negara tersebut, karena kebetulan ada tawaran tiket promo pesawat PP Jakarta-New Delhi hanya dengan harga Rp 1.720.000 saja. Tanpa banyak pertimbangan lagi saya membeli tiket tersebut, sayangnya saya kurang mempersiapkan diri untuk pergi ke negara tersebut.Saya tidak membeli tiket landtour antar kota yang seharusnya akan lebih aman untuk saya sebagai backpacker wanita.Sekitar pertengah tahun 2018, bagi turis pemegang paspor Indonesia, kita dapat apply e-Visa dengan biaya gratis (untuk durasi kedatangan maksimal 30 hari). Satu keuntungan yang bisa menghemat budget.Start dari Jakarta, pesawat transit di Bangkok sekitar 6 jam kemudian flight ke New Delhi. Saat landing di Indira Gandhi International Airport, sudah pukul 23.20 waktu setempat.Dari bandara, saya naik taksi untuk menuju ke hotel yang sudah saya dikeluarkan dari salah satu aplikasi online ternama. Sedihnya saat tiba di hotel, customer service mengatakan bahwa voucher yang saya beli tidak berlaku karena tidak ada dalam data pada komputer mereka.Sungguh aneh, saat saya ke India, saya sudah traveling ke lebih dari 30 negara. Dan selama ini voucher yang saya beli dari aplikasi online selalu valid tidak bermasalah.Hampir 60 menit saya mengurus voucher yang tertera di email dan inbox aplikasi online tetap tidak diakui. Akhirnya karena sudah menjelang jam 1 dini hari, saya memutuskan untuk membayar cash lagi di hotel tersebut.Sedih juga sih, karena saya harus membayar dengan harga hampir dua kali lipat dari harga yang saya beli di aplikasi online.Keesokan harinya, saya langsung check-out dari hotel tersebut dengan perasaan kesal, saya mau pindah ke hotel lain. Padahal saya sudah beli voucher untuk dua hari di hotel ini, tapi semua voucher tidak bisa dipakai.Awal perjalanan yang tidak menyenangkan, untungnya saya hanya membawa satu tas backpack ukuran sedang. Kemudian saya bernegosiasi dengan supir tuktuk yang banyak terdapat di sepanjang jalan dekat hotel.Saya menyewa tuktuk untuk berkeliling New Delhi seharian, dengan harga 1.400 rupee atau sekitar Rp 320.000-an.Supir tuktuk bisa berbahasa Inggris dengan cukup baik, jadi saya bisa mudah berkomunikasi. Rute pertama saya mengunjungi Qutub Minar yaitu salah satu situs warisan dunia UNESCO serta menara tertinggi kedua di India dengan ketinggian 73 meter yang terbuat dari batu merah dan marmer.Di tempat ini banyak terdapat lorong dan pilar yang merupakan bagian dari 27 kuil Hindu yang diruntuhkan untuk mendirikan masjid tersebut. Kawasan ini cukup luas dan memiliki banyak spot menarik. Untuk masuk ke sini turis asing dikenakan tarif 500 Rupee.Kemudian melanjutkan ke Red Fort yaitu benteng istana yang terbuat dari dinding batu merah yang mengelilingi kompleks dengan arsitektur perpaduan tradisi Persia, Timurid dan Hindu. Kawasan ini cukup luas, saya mengelilingi area ini sekitar 1 jam mengambil dokumentasi foto di banyak tempat, karena karya arsitektur nya mengagumkan.Selanjutnya saya ke destinasi ketiga Humayuns Tomb yaitu makam besar pertama di India yang berdiri di lahan seluas 27 ha. Ada bangunan besar yang memiliki kubah ganda setinggi 42 meter dilapisi marmer dengan interior berbentuk segi delapan.Ini juga menjadi destinasi wajib bagi kalian jika datang ke New Delhi, karena di sini kita bisa melihat karya arsitektur yang juga luar biasa. Udara siang itu cukup panas, dan sebagian besar area terbuka di sini tidak ada pepohonan nya, sehingga terik matahari cukup membuat saya mudah haus.Jangan lupa membawa bekal air mineral yang cukup jika berkeliling New Delhi.Kemudian saya minta di antarkan Dilli HatΒ yaitu pasar yang paling ternama untuk membeli kain sari dengan kualitas baik dan harga cukup kompetitif. Lalu melanjutkan keΒ Jantar Mantar yaitu salah satu dari lima situs yang dibangun oleh Maharaja Jai Singh II yang terdiri dari 13 instrumen arsitektur astronomi dan merupakan bangunan observatory.Dari sini melanjutkan ke destinasi Raj Ghat Memorial, kawasan ini merupakan tugu peringatan Mahatma Gandhi yang terletak antara ring road dan tepi sungai Yamuna. Di lokasi ini terlihat banyak warga setempat yang sedang berdoa dengan ritual mereka mengelilingi platform marmer hitam tempat kremasi Mahatma Gandhi.Saat masuk ke area dalam juga wajib melepas alas kaki. Menjelang jam 3 saya minta di antar ke Baha'i Lotus (Lotus Temple) yang bangunannya terdiri dari marmer putih berbentuk bunga teratai dengan hamparan rumput hijau di taman yang luas. Situasi di sana sangat ramai warga lokal yang datang untuk beribadah.Dari sini saya ke Agrasen Ki Baoli bangunan unik tinggi dengan ratusan anak tangga dan ratusan pintu. Menurut cerita supir tuktuk lokasi ini sering digunakan sebagai lokasi syuting.Tempat ini didominasi oleh turis dan warga lokal usia remaja. Kemudian lanjut explore Parliament of India dari sisi luar karena sudah menjelang jam 5 sore.Terakhir sebelum petualangan di New Delhi berakhir, saya ke India Gate yang merupakan tugu peringatan perang. Saya harus berfoto di salah satu destinasi wajib ini.Lokasi ini benar-benar ramai oleh ribuan turis. Nah, untuk kalian yang mau traveling ke India jangan lupa persiapkan diri dengan baik agar aman dan nyaman selama berada di sana.
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol