Museum Olahraga Nasional, Gudangnya Prestasi Atlet Indonesia
Selasa, 28 Apr 2020 13:15 WIB

Nuning Widyastuty
Jakarta - TMII menyimpan banyak museum di dalam kompleknya. Salah satunya adalah Museum Olahraga Nasional yang sarat prestasi atlet Indonesia.Berwisata ke museum memang bisa menjadi ide liburan murah meriah yang seru juga menyenangkan. Selain sebagai sarana rekreasi, juga tempat edukasi untuk mendapatkan pengalaman baru dalam mengenal dan melestarikan sejarah.Saya pribadi sangat menyukai wisata museum dan rasanya masih banyak museum khususnya di Jakarta yang belum saya kunjungi. Salah satunya museum yang akan saya kupas saat ini, yaitu Museum Olahraga Nasional yang berada di Taman Mini Indonesia Indah. Apa saja yang bisa kita lihat di Museum Olahraga, yuk ikuti jelajah saya di museum ini.Museum Olahraga Nasional terletak di kawasan Taman Mini Indonesia Indah. Akses menuju museum lebih dekat melalui TMII Pintu 3, hanya berjarak 140 m dari loket TMII dan menghadap ke arah Theater Keong Mas.Tampak dari luar jalan utama, sudah terlihat bangunan gedung menyerupai bola dengan nuansa merah dan putih yang menjadi keunikan dari museum ini. Halaman luar museum cukup luas dilengkapi dengan fasilitas pendukung seperti kolam renang, lapangan basket, lapangan tennis, mushola dan kantinUntuk berkeliling museum di sini, hanya dikenakan tiket Rp 5.000/orang. Sedangkan pelajar/mahasiswa sebesar Rp 3.000. Jam operasional museum setiap hari Selasa-Minggu dari pukul 09.00-16.00 WIB.Disarankan mengunduh aplikasi SIJI di playstore sebelum mulai menjelajah museum. Ini adalah aplikasi museum digital yang membantu memberikan informasi terkait koleksi yang ada di museum. Caranya scan barcode pada gambar bertanda khusus, maka akan muncul pada layar tampilan berupa video virtual 3D, foto, audio atau link web yang menerangkan koleksi tersebut.Kini Museum Olahraga Nasional hampir berusia 31 tahun semenjak diresmikan Presiden Soeharto pada 20 April 1989. Di dalamnya tersimpan lebih dari 1.600 koleksi prestasi anak bangsa di bidang olahraga. Bangunannya berdiri di atas lahan seluas 1,5 hektar dan luas bangunan 3.000 m2 dengan tiga lantai yang digunakan untuk pameran.Setiap lantai diberi nama ruang berbeda-beda, juga spot-spot menarik untuk berfoto. Apa saja yang bisa kita lihat di Museum Olahraga? Yuk ikuti pengalaman saya menjelajah Museum Olahraga Nasional.Ruang pamer lantai 1Di luar pintu masuk, sudah disambut patung karapan sapi yang bisa dijadikan spot berfoto sambil berpose layaknya joki yang sedang mengendalikan sapi pacuan di tengah arena. Memasuki Ruang Pamer Motto, ditakjubkan oleh empat patung perunggu yang menggantung menjurus dari atas ke bawah sebagai pergerakan terjun indah dalam olahraga renang.Didedikasikan untuk Zoraya Perucha, atlet renang berprestasi di era 1970-an. Dengan aplikasi SIJI, kita dapat mendengarkan secara audio sejarahnya. Ruang pembuka ini memamerkan filosofi, serta nilai-nilai luhur dalam dunia olahraga.Bergeser ke Ruang Pamer Olimpiade, SEA Games, Asian Games, Para Games, akan melewati lorong pendek yang terkesan futuristik dan bisa jadi spot foto yang keren. Di sini ditampilkan koleksi foto-foto piala, medali, kostum, alat olahraga dan kliping sejarah sepanjang perhelatan.Terdapat juga tiga patung maskot Asian Games 2018 yang siap untuk berfoto bersama pengunjung. Koleksi menarik lainnya, atribut saat Ekspedisi Tim KOPASSUS dalam misi penaklukan Gunung Everest tahun 1997Kemudian Ruang Pamer Olahraga & Permainan yang menampilkan koleksi alat permainan dari 27 provinsi di Indonesia seperti ketapel, layang-layang, sumpitan, replika perahu. Salah satu yang unik yakni Gasing Raksasa berukuran 1,7 x 2,5 meter dengan berat 500 kg, hibah dari komunitas gasing Indonesia saat berlaga di TAFISA Games 2016. Membutuhkan 5-7 orang untuk memainkannya dan dapat berputar sekitar 25 menit.Dipamerkan juga koleksi yang berkaitan dengan PON 1 sampai PON XVII, sejarah Stadion Gelora Bung Karno, kisah para atlet difabel, koleksi obor, buku-buku, surat/sertifikat, filateli, piagam, medali dan masih banyak lagi. Yang ikonik di ruangan ini yaitu patung lelaki membawa obor, dan pengunjung bisa mengambil foto keseluruhan dari angle bertanda khusus pada lantai.Ruang pamer lantai 2Menuju lantai dua merupakan Ruang Pamer Olahraga Prestasi. Menyajikan koleksi medali dari berbagai cabang olahraga kompetisi baik nasional maupun internasional. Pengunjung dapat melihat langsung lebih dari 25 koleksi piala dan trofi yang dipamerkan secara terbuka. Di antaranya trofi atlet binaraga Ade Rai kala menjuarai Muscle Mania Kategori Drug-Free 1996. Di ruangan pengunjung bisa menyaksikan tokoh-tokoh penting yang memajukan olahraga Indonesia.Selanjutnya, Ruang Pamer Sepakbola yang berdesain tematik modern dengan fasilitas multimedia layar sentuh. Penggemar bola tanah air, ini spot favorit untuk mengenal lebih dekat sejarah persebakbolaan Indonesia hingga kini, serta koleksi tim pemain dan wasit. Kemudian Ruang Hibah yang menampilkan berbagai koleksi pribadi pemberian dari para atlet nasional. Di antaranya koleksi atlet balap mobil yaitu Andhika Anindyaguna Hermanto berupa kostum balap, sarung tangan, helm, topi, dan tiga piala kemenangan. Terakhir, Ruang Legenda Olahraga yang berjaya pada masanya baik pemain maupun pelatih. Salah satunya legenda tennis Indonesia, Yayuk yang pernah mencapai babak perempat final Wimbledon tahun 2001.Ruang pamer lantai 3Disebut sebagai Ruang Pamer Hall of Fame yang khusus menampilkan tokoh olahragawan berprestasi dalam kancah dunia dan menjadi yang pertama. Di antaranya atlet petinju Chris John yang telah menjuarai 18 kelas bulu sepanjang tahun 2003-2013 dan menghibahkan sabuk juara World Boxing Association (WBA).Di tengah ruangan berdiri piala berukuran besar dari kejuaraan atletik di Jawa Tengah. Pengunjung dapat mengambil foto dari angle bertanda khusus pada lantai.Sebagai penutup jelajah di Museum Olahraga Nasional, saya ingin mengutip kata mutiara dari museum ini, "Olahraga bukan hanya untuk sehat dan bugar. Tak hanya berakhir menjadi juara. Berolahraga dapat juga mempertajam karakter. Terus berolahraga, jangan berhenti berkunjung ke museum ini".
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Bandara Kertajati Siap Jadi Aerospace Park, Ekosistem Industri Penerbangan
Sound Horeg Guncang Karnaval Urek Urek Malang