Kapan Lagi Kemping dengan View Pantai Seperti Ini?

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Kapan Lagi Kemping dengan View Pantai Seperti Ini?

Ignatius S - detikTravel
Minggu, 07 Jun 2020 14:15 WIB
loading...
Ignatius S
Pemandangan langit yang biru setelah hujan deras malam hari
Hamparan laut lepas di depan mata.
Menyatu dengan alam.
Alamya masih perawan, belum banyak orang yang datang ke sini.
Cahaya pagi terpancar dari balik rumah
Kapan Lagi Kemping dengan View Pantai Seperti Ini?
Kapan Lagi Kemping dengan View Pantai Seperti Ini?
Kapan Lagi Kemping dengan View Pantai Seperti Ini?
Kapan Lagi Kemping dengan View Pantai Seperti Ini?
Kapan Lagi Kemping dengan View Pantai Seperti Ini?
Jakarta - Kemping bersama teman-teman mungkin bisa jadi agenda pilihan saat liburan. Coba deh kemping Pantai Kesirat, Gunung Kidul.Seperti tempat camping yang satu ini yaitu Pantai Kesirat, Gunung Kidul. Pantai yang termasuk ke dalam salah satu jajaran dari banyaknya pantai selatan yang terkenal di Yogyakarta membuat pantai kesirat masih jarang dikunjungi wisatawan. Hal itulah yang menjadi alasan kami memilih pantai ini menjadi tempat camping.Mulai dari tenda, perbekalan makanan, keperluan obat-obatan hingga alat penerangan pun sudah dipersiapkan. Beranggotakan 10 orang kami mulai melakukan perjalanan menuju lokasi pantai pada siang hari dan membutuhkan waktu sekitar kurang lebih satu jam menggunakan sepeda motor sampailah di portal retribusi yang sepetinya dikelola oleh warga setempat. Di situ kami membayar Rp 5.000 per orang untuk masuk kawasan pantai kesirat.Setelah melewati pos retribusi kami masih melanjutkan perjalanan sekitar 10 menit untuk sampai di pantai. Akses menuju pantai tersebut terbilang sempit, mungkin hanya dapat dilalui satu mobil, tetapi untungnya kita menggunakan sepeda motor sehingga tidak menjadi masalah. Meskipun jalan yang dilalui tidak landai dan cenderung naik turun, jalan menuju pantai tidak rusak karena sudah dilakukan pengaspalan.Singkat cerita kami sampai sudah tiba di pantai kesirat yang ditandai dengan berakhirnya jalan beraspal. Sebenarnya kita dapat berhenti dan memarkirkan kendaraan sebelum sampai pantai. Namun, karena kami membawa barang bawaan yang lumayan berat, akhirnya kami putuskan memarkirkan kendaraan di tempat parkir dekat pantai yang kebetulan menyatu dengan warung.Kami disambut ramah oleh pemilik warung sekaligus tempat parkir di pantai itu sekaligus berbincang-bincang sejenak sambil beristirahat. Tak terasa langit sudah mulai berwarna orange menandakan sudah sore hari. Kami bergegas untuk segera ke pantai untuk membangun tenda.Letak pantai berada dibawah tebing dengan tinggi sekitar 15 meter dan tempat kemah ada di atas tebing itu.Β  Di sana kita tidak dapat menemukan pasir putih pantai yang lembut seperti pantai-pantai kebanyakan.Setelah itu kami membangun dua tenda dom ukuran besar dan sedang. Awalnya kami mengira hari itu langit cerah karena tidak ada tanda-tanda langit mendung. Tujuan awal kami yaitu membangun tenda pada sore hari dan menikmati matahari tenggelam. Tetapi diluar dugaan sebelum tenda kedua berdiri, angin dari arah pantai sudah lumayan kencang, dan dari kejauhan awan gelap disertai air yang turun terlihat di laut.Kami akhirnya cepat-cepat menyelesaikan tenda kedua, sebelum hujan datang, sehingga nantinya kami dapat berteduh di dalam tenda. Akhirnya selang beberapa menit hujan disertai angin kencang menerpa tenda kami yang belum kokoh. Alhasil, tenda kedua roboh dan membuat kami panik. Karena banyak barang-barang dalam tas kami termasuk barang elektronik. Akhirnya kami memutuskan untuk membawa tenda beserta barang-barang ke tempat parkir sementara tersisa satu tenda yang berdiri dan di jaga oleh dua orang.kami merasa sangat beruntung karena dibantu oleh pemilik warung dan tempat parkir di sana dan mereka dengan senang hati mengijinkan kami untuk menggelar tikar di lapak parkir untuk kami berteduh. Selama hampir semalam hujan dan angin kencang tidak kunjung berhenti. Dengan tubuh menggigil kami memutuskan membeli makanan dan minuman di warung tersebut. Kebetulan pemilik warung tersebut adalah dua orang bapak-bapak dan di situ mereka bercerita kalau sedang musim penghujan sering terjadi badai di pantai. Di situ kami menyadari bahwa bukan hanya perbekalan makanan saja yang perlu dipersiapkan, tetapi antisipasi terhadap cuaca juga diperlukan.Keesokan harinya badai telah berhenti kami terpukau dengan pemandangan yang ada. Akhirnya kekecewaan kami karena tidak mendapatkan sunset tergantikan oleh pemandangan Pantai Kesirat dengan langit yang biru dan udara yang segar dari lautan di pagi hari. Momen itupun kami manfaatkan untuk mengabadikan foto yang belum sempat kami lakukan karena adanya badai.Itulah cerita perjalanan kami. Buat kalian yang ingin camping di sini, mungkin cerita ini bisa jadi pelajaran untuk selalu mempersiapkan semuanya, bukan hanya bekal makanan saja tetapi persiapan menghadapi cuaca yang buruk juga harus dilakukan dan jangan sungkan untuk meminta bantuan pada warga sekitar bila terjadi sesuatu karena mereka pasti dengan senang hati menolong.
Hide Ads