Gardu Pandang Kaliurang, Rekomendasi Liburan Tanggal Tua

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Gardu Pandang Kaliurang, Rekomendasi Liburan Tanggal Tua

Li Partic - detikTravel
Kamis, 08 Agu 2019 20:30 WIB
Ayunan di taman Gardu Pandang Kaliurang
Spot foto di Gardu Pandang Kaliurang
Ayunan
Pemandangan dari Gardu Pandang Kaliurang
Monyet dan bayinya.
Gardu Pandang Kaliurang, Rekomendasi Liburan Tanggal Tua
Gardu Pandang Kaliurang, Rekomendasi Liburan Tanggal Tua
Gardu Pandang Kaliurang, Rekomendasi Liburan Tanggal Tua
Gardu Pandang Kaliurang, Rekomendasi Liburan Tanggal Tua
Gardu Pandang Kaliurang, Rekomendasi Liburan Tanggal Tua
Jakarta - Gardu Pandang Kaliurang di Yogyakarta jadi tempat menikmati pemandangan dari ketinggian. Selain itu ada monyet-monyet liar dan tiket masuk yang murah.Kebetulan ada pernikahan saudara di Yogya. Biasanya, kami selalu menyempatkan ke tempat wisata dan berwisata kuliner kalau mampir ke luar kota. Namun sayang, tanggal sedang tak bersahabat, tanggal tua. Oleh karena itu, saya harus putar otak ke manakah tempat yang tidak banyak menguras banyak uang, tetapi mengesankan.Dari berbagai saran yang ada di internet, saya menemukan Gardu Pandang Kaliurang. Mengapa saya tertarik? Karena waktunya pas, kami ke sana hampir petang. Waktu buka tempat wisata ini sampai jam 11 malam. Selain itu, searah dengan jalan pulang.Faktor yang paling menggoda adalah tempatnya penuh lampion-lampion cantik. Ada bunga, kereta kencana, buah-buahan dan lain sebagainya. Sehingga, kami memutuskan segera ke sana. Singkat cerita, kami sudah sampai di Gardu Pandang Kaliurang. Kami dikenakan biaya masuk hanya Rp 3.000 per orang. Untuk anak kecil tidak dikenakan biaya.Setelah kami turun dari mobil, kami langsung mencari lampion-lampion seperti yang ada di internet. Tetapi, tak ada satu pun lampion kami temukan. Yang ada, lampion-lampion itu sudah terbongkar dan diletakkan di suatu tempat seperti bak sampah besar. Rupanya lampion-lampion itu hanya ada di festival bulan-bulan tertentu.Tak mau lama berlarut dalam kekecewaan, saya bergegas menjelajahi seluruh kawasan. Masih ada hal-hal yang menarik. Misalnya, Menara pandang, Gardu Pandang, ayunan, dan bermain dengan monyet.Menara Pandang adalah tempat semacam gardu yang terdapat tangga untuk sampai ke atas. Kita bisa memandang pemandangan alam sekitar. Pastinya indah sekali. Sedangkan gardu pandang ada di bawah, dekat dengan lembah.Satu kejadian seru adalah ketika kawanan monyet turun berdatangan. Seorang anak ketakutan, karena kawanan monyet mengincar roti yang sedang ia pegang. Tenang traveler, kita tidak akan didekati monyet jika tidak memegang apa-apa.Menurut saya, monyet-monyet itu masih liar. Ada puluhan jumlahnya. Beberapa di antaranya masih menggendong bayi monyet yang lucu. Anak saya pun terheran-heran. Bagaimana bisa bayi monyet menggantung pada ibunya, sementara ibunya berlari dengan tidak memegangi anaknya.Tak terasa, sudah mau malam. Kami harus segera pulang. Dalam perjalanan, anak saya merengek ingin kembali melihat monyet. Syukurlah, wisata murah meriah, tapi membuat anak ketagihan.Saran saya, bawalah makanan untuk diberikan ke monyet. Kasihan, mereka tampak kelaparan. Setiap orang membuang sampah di sekitar para monyet sampahnya selalu mereka bongkar.Mengingat perjalanan wisata yang sederhana tapi mengesankan, saya ingin merasakannya lagi. Tapi ingin mewujudkannya di Dubai, sederhana saja. Misalnya jogging di Pantai Kite Beach, nonton balapan unta, mengunjungi Dubai Lama, atau menonton air mancur menari. Semoga terwujud, ya!
Hide Ads