Jakarta - Keindahan Bromo memang tiada habisnya. Menyaksikan sunrise di pagi hari dan mengabadikan momen dengan latar keindahan alamnya tidak akan membuatmu menyesal datang ke sana.Bromo selalu memiliki daya tarik yang sangat memikat. Pemandangan yang disuguhkan selalu menakjubkan dari sisi manapun. Dahulu, keindahan pemandangan Bromo ini hanya bisa saya baca dari buku yang ada di perpustakaan sekolah. Tempat ini seolah mustahil untuk didatangi secara langsung karena letaknya yang lumayan jauh dari kota tempat saya tinggal.Namun, semuanya itu bisa terbantahkan di bulan Maret 2019. Tahun ini saya akhirnya bisa menginjakkan kaki di tempat yang sejak dulu aku impikan. Perjalanan kami dimulai dari Kota Malang. Jam setengah 12 malam, kami sudah memulai perjalanan menuju titik kumpul jeep yang akan mengantarkan kami menuju Bromo.Setelah semua peserta trip berkumpul dan persiapan sudah selesai, kami langsung melanjutkan perjalanan menuju Bromo. Untuk trip Bromo ini, kamu bisa membayar travel agent mulai dari harga Rp 270.000. Tergantung paket yang kamu ambil.Jam 3 pagi, jeep yang membawa kami sudah sampai di parkiran dekat sunrise point. Suhu udara saat itu 15 derajat celcius, cukup dingin untuk orang yang biasa tinggal di daerah pantai seperti saya.Pada sekitar sunrise poin berjejer beberapa pondok pedagang yang menjajakan gorengan dan makanan hangat, minuman hangat serta ada perapian yang bisa digunakan pengunjung untuk menghangatkan tubuh. Sambil menunggu matahari terbit, saya dan teman-teman mengahangatkan tubuh di dekat perapian. Beberapa penyewa jaket bolak-balik menjajakan jasa pinjaman jaket kepada para pengunjung.Jam setengah 5 pagi, kami mulai menuju sunrise point untuk menyaksikan keindahan matahari terbit. Sebuah keindahan yang luar biasa, bersyukur sekali bisa menyaksikan matahari terbit di Bromo. Tidak perlu ditanya lagi, titik tempat menyaksikan matahari terbit ini sangat ramai oleh pengunjung.Fotografer sekaligus tour guide mengajak kami ke Bukit Kingkong. Untuk mencapat tempat ini, kami perlu menanjak dengan jalur setapak. Sesampainya di puncak, hanya ada beberapa orang di sana.Puas menyaksikan matahari terbit dari Bukit Kingkong, kami melanjutkan perjalanan Bromo ini ke Lembah Widodaren, Pasir Berbisik dan Padang Savana. Saat saya berkunjung ke Bromo Bulan Maret, Padang Savana di Bromo sedang hijau-hijaunya, sangat bagus sebagai latar berfoto. Namun, kekurangannya jika datang pada bulan ini adalah langit yang berawan, sehingga tidak bisa didapatkan foto dengan langit yang cerah.Alhamdulillah, tahun ini keinginan besar saya untuk mengunjungi Bromo bisa terwujud. Semoga saja destinasi impian saya yang selanjutnya bisa segera terwujud, yaitu mengunjungi Dubai. Negeri yang digadang-gadang sebagai negeri terkaya di dunia ini sangat ingin saya kunjungi. Bagi saya, Dubai bagaikan negeri dongeng.Kamu tentu tahu kalau negara ini tidak memiliki hutang dengan negara lain. Wah keren sekali, sangat penasaran untuk bisa mengunjungi dan melihat keindahan negara ini. Semoga saja keinginan saya untuk mengunjungi negara ini segera terwujud.
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!