Museum Batik Yogyakarta yang Tak Banyak Orang Tahu

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Museum Batik Yogyakarta yang Tak Banyak Orang Tahu

Brigida Emi Lilia - detikTravel
Sabtu, 29 Jun 2019 09:15 WIB
loading...
Brigida Emi Lilia
Salah satu koleksi yang ada di museum batik Yogyakarta.
Bagian depan museum.
Contoh motif batik
Foto pemilik museum ,sejarah museum , contoh kain yang dipotong-potong terdapat di bagian depan museum.
Bermacam-macam jenis canting dan contoh hasil gambar dari penggunaan canting tersebut.
Museum Batik Yogyakarta yang Tak Banyak Orang Tahu
Museum Batik Yogyakarta yang Tak Banyak Orang Tahu
Museum Batik Yogyakarta yang Tak Banyak Orang Tahu
Museum Batik Yogyakarta yang Tak Banyak Orang Tahu
Museum Batik Yogyakarta yang Tak Banyak Orang Tahu
Jakarta - Berjalan-jalan ke Yogya tak lengkap rasanya tanpa berbelanja batik . Tapi tahukah kamu di Yogya terdapat museum batik yang bercerita banyak tentang batik?Sebuah bangunan sederhana dengan tulisan Museum Batik Yogyakarta menyambut saya (saya sebut bangunan sederhana karena melihat penampilan luar gedung yang jauh berbeda dengan museum sejenis di kota lain), seorang petugas yang masih muda menyambut dengan ramah di bagian penerimaan tamu.Setelah memberi penjelasan tata tertib dan tiket yang harus dibayar , petugas yang juga merangkap sebagai pemandu pun mulai mengantar memasuki museum .Di bagian depan yang juga berfungsi sebagai tempat menerima tamu terdapat bangku- bangku, meja petugas dan juga foto dari pemilik.Museum ini  diresmikan pada tanggal 12 Mei 1979 atas prakarsa pasangan suami istri Hadi Nugroho dan Dewi Sukaningsih.Keduanya berasal dari keluarga pengrajin dan pelestari batik yang secara turun temurun menanamkan kecintaan akan budaya batik pada keluarganya.Pada sekitar tahun 1960 an pabrik tekstil secara massal memproduksi tekstil cetak bermotif batik karena proses yang sangat cepat dibandingkan dengan batik tulis dan cap. Hal ini mengakibatkan pengrajin batik mengalami kemunduran. Banyak dari mereka yang beralih profesi pada pekerjaan lain.Di tahun 1970 an batik-batik yang dihasilkan banyak yang dipotong-potong hanya untuk dibuat pakaian. Nasib batik pada waktu itu sangat memprihatinkan. Hadi Nugroho merasa sangat sedih karena menurutnya batik merupakan satu kesatuan karya seni yang utuh dan tidak semestinya dipotong-potong.Dari keprihatinan tersebut dan melihat nilai-nilai luhur batik di masyarakat yang semakin pudar, Hadi Nugroho bersama istri mulai mengelompokkan serta menyusun kain-kain dan peralatan membatik yang dimiliki keluarganya.Kecintaan pada batik yang tak pernah surut menguatkan tekad keduanya untuk mendedikasikan koleksi mereka kepada masyarakat luas, dengan mendirikan Museum batik Yogyakarta. Kehadiran Museum batik Yogyakarta diharapkan dapat menumbuhkan kecintaan masyarakat terhadap batik sebagai warisan peadaban luhur yang patut dilestarikan.Selain mengetahui sejarah museum Batik Yogyakarta, di sini kita juga bisa melihat berbagai macam peralatan membuat batik, beberapa diantaranya sudah tidak digunakan lagi seperti pada proses kemplong yaitu proses menghaluskan kain menggunakan palu kayu (saat saya mencoba palu kayu tersebut sangat berat. Sehingga terbayang bagaimana harus memukul-mukul kain berkali-kali dengan alat yang demikian berat).Ada juga canting jegul yang merupakan bentuk canting pada masa lalu. Canting ini menggunakan benang yang digulung dan diikat sehingga lilin cair dapat meresap pada benang tersebut, pada bagian ujungnya terdapat cucuk yang terbuat dari tembaga. Sebelum menggunakan benang, jegul terbuat dari rambut manusia. Wah, luar biasa ya.Menyusuri museum batik sambil melihat dan mendengar penjelasan dari pemandu sungguh mengasyikan. Seakan-akan kita diajak kembali ke masa silam. Saat proses membuat batik sungguh membutuhkan waktu dan keterampilan tersendiri. Jadi semakin cinta sama batik deh.Buat kalian yang sedang di Yogyakarta coba luangkan waktu untuk datang ke museum ini dengan tiket masuk Rp 20.000. Pengunjung akan mendapat banyak pengetahuan tentang batik. Selamat berwisata.
Hide Ads