GWK VS Merlion dan Dewa Murugan, Siapa Paling Keren?

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

GWK VS Merlion dan Dewa Murugan, Siapa Paling Keren?

James Yanuar Wijono - detikTravel
Kamis, 17 Jan 2019 04:00 WIB
loading...
James Yanuar Wijono
Suasana Batu Caves, Kuala Lumpur
Patung Merlion, Singapura (patung sedang direstorasi)
Patung Dewa Murugan, patung dewa ini yang tertinggi di dunia
Garuda Wisnu Kencana merupakan monumen patung tertinggi ketiga di dunia
GWK VS Merlion dan Dewa Murugan, Siapa Paling Keren?
GWK VS Merlion dan Dewa Murugan, Siapa Paling Keren?
GWK VS Merlion dan Dewa Murugan, Siapa Paling Keren?
GWK VS Merlion dan Dewa Murugan, Siapa Paling Keren?
Jakarta - Ada tiga patung besar yang menjadi landmark terkenal. Ada Garuda Wisnu Kencana di Bali, Merlion di Singapura dan Dewa Murugan di Kuala Lumpur, mana yang paling istimewa?Benua Asia adalah benua yang penuh keragaman wisata dan kekayaan budaya. Di tiap negara di Asia, khususnya Asia Tenggara tempat saya bermukim, punya keindahan wisatanya masing-masing. Ada tiga tempat wisata yang punya ciri simbol patung besar nan megah, menawan, tapi juga memesona. Patung-patung ini bahkan menjadi ciri khas dari negara/kota tersebut.Saya mengawalinya dengan berkunjung ke Singapura, negara tetangga paling dekat dengan Indonesia. Saya pun berjalan menyusuri sisi Singapore River menuju patung Merlion yang berada di ujung teluk. Patung berwujud singa dengan ekor ikan duyung ini sudah menjadi simbol negara Singapura sejak lama. Patung Merlion menjadi tonggak sejarah bagaimana kisah legenda ditemukannya dataran Temasek, yang kemudian disebut menjadi Singapura.Cara paling mudah untuk sampai ke Merlion Park adalah naik MRT (kereta api bawah tanah). Cari stasiun Rafles Place yang bisa ditemukan pada jalur MRT berwarna merah. Sesampainya di Rafles Place, kita mencari pintu exit H dan saat keluar pintu stasiun kita tinggal mengikuti jalan yang menuju ke arah sungai dan kemudian mencari penampakan gedung Marina Bay Sand, gedung yang bagian atasnya memiliki bentuk menyerupai perahu. Patokan selanjutnya adalah Merlion Park berada tepat di depan hotel terkenal Fulerton Hotel.Tempat ini selalu ramai dikunjungi oleh para wisatawan, tak pernah sepi pengunjung. Sebagian besar berfoto ria, ingin eksis bahwa mereka sudah pernah sampai di Singapura. Mereka berfoto baik dengan latar belakang patung Merlion atau Gedung Marina Bay Sand. Semua asyik, 1.. 2.. cekrek! Sebetulnya ada replika Merlion yang jadi Merlion tertinggi di Singapura. Tingginya 37 meter dan berada di Pulau Sentosa. Merlion yang berada di Sentosa ini bisa dimasuki orang dan di dalamnya terdapat kafe dan restoran tempat kita bisa bersantai sejenak. Dan uniknya, melalui mulut Merlion kita bisa mengintip ke seputaran Pulau Sentosa. Wow! Asyik yahh.Puas dengan Merlion, perjalanan saya berlanjut menyeberang ke semenanjung Malaysia. Kali ini saya melangkahkan kaki ke Kuala Lumpur (KL), salah satu kota metropolitan maju di antara ibukota-ibukota negara Asia Tenggara. Di kota ini saya akan menjelajah sedikit ke luar kota, yaitu di utara KL, di daerah Gombak, Selangor. Di sana berdiri megah, patung dewa yang banyak disembah umat Hindu khususnya orang Tamil, yaitu Dewa Murugan. Dewa Murugan merupakan dewa perang dan dikenal sebagai dewa pelindung umat Hindu. Patung ini merupakan patung Dewa Murugan tertinggi di dunia dan berdiri di kawasan wisata Batu Caves.Untuk mencapai Batu Caves, cara termurah yang bisa kita lakukan adalah naik tranportasi KTM Komuter, yaitu kereta listrik umum di KL. Kita bisa naik KTM ini dari stasiun KL Sentral yang merupakan pusat dari segala moda transportasi yang ada di KL, dari kereta api, bus, taksi atau monorail. Ini sangat memudahkan akses. Dari KL Sentral kita harus transit KTM dulu di stasiun Sentul Sentral, lalu baru melanjutkan ke Batu Caves. Bagusnya lagi, kita bisa berhenti tepat di depan lokasi wisata Batu Caves.Begitu turun dari KTM, lalu masuk gerbang utama, patung Dewa Murugan langsung terlihat dari kejauhan, berdiri tegak di depan tangga warna-warni bak pelangi. Tangga ini berjumlah 272 anak tangga, duh banyak juga yah bisa bikin kaki kita pegel nih. Ini merupakan jalan masuk sebelum ke area gua yang ada di puncak bukit, tempat kuil Hindu berada. Pasti melelahkan nih, tapi sebanding dengan view yang kita dapatkan di ujung anak tangga. Tapi guys, sebelum naik ke gua atas, jangan lewatkan untuk berfoto ria di depan patung Dewa Murugan ini dengan background cantik perbukitan hijau dan tangga rainbow itu. So beautiful!Selesai berfoto ria di depan patung Dewa Murugan, saya pun langsung terbang lagi menuju ke Tanah Air, tepatnya ke pulau yang disebut Pulau Dewata, yaitu Bali. Di sini saya mau merasakan pesona budaya lokal, khususnya budaya Bali yang begitu eksotis dan indah. Budaya Bali begitu kental dengan agama Hindu karena memang hampir seluruh masyarakat di Bali menganut agama ini.Setelah mendarat di Bandara Internasional Ngurah Rai, segera saja saya berkendara menuju pulau bagian selatan Bali. Bagian selatan ini merupakan dataran terendah yang ada di Bali sehingga cuacanya pun sangat panas dan menyengat. Jadi, siap-siap menghdapi daerah dengan suhu terpanas di Pulau Dewata ini yah.. Untungnya, panas matahari ini seakan sirna saat di tengah perjalanan dari bandara. Di kejauhan saya bisa melihat satu sosok patung megah karya anak bangsa, Nyoman Nuarta, yaitu Garuda Wisnu Kencana (GWK) berdiri tegak di dataran Bali, wah keren banget dah!Tidak perlu waktu lama untuk mencapai GWK dari bandara, hanya sekitar 30 menit dengan berkendara mobil. Sewaktu hampir memasuki area GWK Cultural Park, lanskap dataran batu kapur langsung menyeruak. Lahan yang dulunya bekas tambang kapur ini, sekarang sudah dipugar cantik dengan taman-taman hijau. Area lobby pintu masuk yang disebut Plaza Kencana, sudah dibangun beberapa bangunan berhiaskan lukisan besar hanoman dan lukisan dinding tokoh-tokoh dari kisah-kisah agama Hindu. Di paling depan berdiri pula replika GWK dengan ukuran mini, seakan ingin menemani sang kakak GWK di belakang sana.Setelah masuk dari pintu gerbang, kita akan berjalan di semacam jalur terbuka di mana di kanan kirinya berdiri banyak tenan restoran dan kafe, serta toko cinderamata. Ada juga Amphitheatre yang dipakai untuk melakukan pertunjukan tarian kesenian. Jadwal pertunjukannya nyaris ada di setiap jam dan menampilkan beragam tarian tradisional dari Bali.Puas berkeliling di area tersebut, saya pun memasuki Plaza Wisnu dan Garuda. Saya naik ke bagian atas plaza yang merupakan bagian yang saat ini masih dipertahankan oleh pengelola GWK Cultural Park, yaitu kedua patung kepala dari Dewa Wisnu dan Garuda. Dari ketinggian plaza ini, kita bisa melihat di kejauhan patung GWK yang baru, view lanskap yang memesona!Turun dari Plaza Wisnu, kita akan berada di area Lotus Pond di mana kita bisa melihat GWK dibingkai oleh tebing-tebing batu kapur. Ini sungguh indah dan spot ini begitu Instagramable, banyak sekali pengunjung berfoto di area ini dan mengunggahnya di medsos mereka. Jika ingin lebih dekat lagi ke patung GWK dan menikmatinya suasana tepat di bawah patung besar itu, kita perlu berjalan sekitar 5-10 menit lagi.Cuaca di sini bisa sangat terik apalagi di siang hari sehingga kita perlu membawa payung atau topi untuk menjaga dari sorot panas Sang Surya. Sebetulnya bagi pengunjung juga disediakan bus dominan berwarna merah yang disebut GWK Loop, yang bisa ditumpangi dengan membayar tiket sebesar Rp 20.000 saja. Bus ini akan membawa kita dari area lobby menuju patung GWK besar ini dan juga ke area-area di seputaran GWK Cultural Park. Cukup menghemat energi sih kalau kita datangnya di tengah siang hari bolong.Akhirnya saya sampai tepat di bawah patung GWK. Arena di bawah patung ini pernah dipakai untuk acara pembukaan IMF meeting dan gala dinnernya. Dapat saya bayangkan betapa acara itu menjadi begitu berkesan bagi para tamu delegasi IMF karena mereka menyaksikan pembukaan acara meeting di bawah naungan sayap GWK. Sungguh membanggakan bahwa kita sebagai bangsa Indonesia dengan dukungan dari pemerintahan Presiden Jokowi akhirnya berhasil membangun dan memiliki patung ketiga tertinggi di dunia ini. Yang lebih membanggakan lagi, patung GWK ini bisa menjadi saksi sejarah dari berlangsungnya event internasional IMF yang sangat berpengaruh di dunia.Akhir kata, perjalanan pesona patung di tiga negara Asia ini harus terhenti. Saya pun kembali ke kampung halaman untuk me-review dan mengkilas balik perjalanan saya. Kalau saya bandingkan secara objektif, bukan karena saya warga negara Indonesia, tetap buat saya patung GWK adalah yang termegah di antara ketiga pesona patung Asia. Bukan pula karena masih baru dan dirancang up to date dengan kondisi zaman ini, tapi memang patung GWK merupakan maha karya yang dirancang oleh anak bangsa dan dibentuk dari satu per satu keping pahatan tembaga dan baja. Semuanya membutuhkan ketelitian, ketekunan, dan kerja keras. Sungguh saya salut dengan patung GWK, ini patut kita banggakan lho! Yuk, kita berkunjung lagi ke GWK, belum puas rasanya kemarin!
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads