Makassar, Pantai dan Banyak Destinasi Keren Lainnya
Senin, 22 Okt 2018 09:51 WIB

Katia Shiffana
Jakarta - Mau liburan menikmati pantai? Ke Makassar saja. Pantainya asyik dan banyak destinasi seru lainnya di kabupaten tetangga.Dari wisata alam, pantai, kuliner, sejarah, masjid yang besar-besar, Anda bisa mengalami semuanya di Makassar. Dijuluki sebagai Kota Angin Mamiri atau angin bertiup, Makassar adalah kota yang kaya akan sejarah dan budaya yang menarik untuk dipelajari. Saat pergi ke Kota Makassar, jangan lewatkan tempat-tempat ini:1. Pantai LosariWisata pantai di Makassar, Pantai Losari tempatnya. Di sore hari, saya bergabung dengan keramaian Pantai Losari yang penuh dengan orang lokal berfoto ria dan naik bebek-bebekan, suasana yang sempurna untuk jalan-jalan sore.Di sini pedagang pisang epe berjualan sepanjang area pantai. Pisang epe adalah pisang yang dibakar dan digeprek lalu dibanjuri gula merah. Anda juga bisa menambahkan topping lain, seperti coklat atau keju. Rasakanlah nikmatnya menunggu matahari terbenam sambil menikmati Pisang Epe. Saat adzan maghrib berkumandang, saya beribadah di Masjid Amirul Mukminin, yang juga masjid apung pertama di Indonesia lho!2. Pulau SamalonaWisata pantai lainnya di Makassar adalah Pulau Samalona. Untuk pergi ke Pulau Samalona, pergilah ke Dermaga Kayu Bangkoa, lalu Anda bisa menyeberang dengan kapal motor. Saya berdua dengan teman saya terkena biaya Rp 400 ribu bolak-balik. Perjalanan hanya akan memakan waktu 20 menit.Sesampai di sana, anda akan disambut dengan hamparan pasir putih dan air biru yang jernih yang dijamin akan langsung membuat anda terpukau. Snorkeling adalah aktivitas wajib ketika di sini. Karang-karang indah yang belum mati dan berbagai jenis ikan berwarna-warni menghiasi kehidupan bawah laut Pulau Samalona. Nelayan di sekitar pulau bilang katanya sekitar situ masih suka di bom. Sedih deh mendengarnya.3. Museum Kota MakassarBukan cuma pantai, Makassar juga punya museum. Setelah mendarat di Bandara Hasanuddin, saya langsung mampir ke Museum Kota Makassar yang hanya berjarak 25 km dari bandara. Kebetulan hari itu sedang ada field trip sekolah, jadi ramai sekali dengan anak-anak sekolahan. Bangunan yang dibangun tahun 1916 ini masih Belanda banget.Banyak koleksi benda bersejarah seperti batu-batuan, keramik, mata uang peninggalan masa VOC, dan koleksi foto Makassar tempo dulu. Di sana terdapat sebuah brangkas peninggalan Belanda yang katanya belum ada yang bisa buka, karena untuk menebak kodenya bukan cuma antara 1-10, tapi 0,1-0,99! Hmm saya langsung membayangkan harta karun yang berlimpah. Kira-kira apa ya isinya?4. Fort RotterdamBenteng 3 hektar ini adalah peninggalan Kerajaan Gowa Tallo dan saksi bisu perjuangan Indonesa melawan penjajahan Belanda. Anda juga bisa mengintip bekas penjara Pangeran Diponegoro yang berisi perangkat salat, Al Quran, dan tempat tidurnya pada saat itu. Sempatkan juga untuk bertemu dan mengobrol langsung dengan Bachtiar Hafid, seorang kakek pelukis supernatural, yang melukis wajah asli para sultan dan situasi sejarah.Ruangannya penuh dengan karya lukisanya, mulai dari situasi zaman kerajaan Gowo Tallo, sampai tokoh-tokoh sejarah. Antara lain, ada lukisan wajah Sultan Diponegoro yang berbeda sekali dengan gambar di buku cetak pelajaran sejarah. Ada juga lukisan wanita Portugis yang katanya yang paling ganas. Mengobrol dengan Pak Bachtiar rasanya seperti bicara dengan buku sejarah berjalan. Saking asiknya, saya mengobrol sampai lupa waktu, tiba-tiba sudah maghrib saja. Akhirnya saya pun sempat menikmati matahari tenggelam dari atas benteng.5. Leang-LeangLeang-leang, atau dalam bahasa Makassar yang artinya gua, adalah taman pra sejarah budaya peradaban manusia zaman purba di Maros. Konon katanya, di sinilah kehidupan mereka zaman dahulu kala. Kehadirannya dibuktikan dengan banyak lukisan telapak tangan di dinding-dinding gua. Panorama gugusan tebing bebatuan batu kokoh khas karst ini cocok untuk bersantai. Hamparan rumput hijau, angin sepoi-sepoi, bikin ngantuk sampai saya sendiri sempat ketiduran di gazebo.6. Air Terjun BantimurungTidak jauh dari Leang-Leang, terletak situs wisata Taman Nasional Bantimurung. Di sana, terdapat Air Terjun Bantimurung yang memiliki lintasan dan gelombang air yang lebar dan panjang. Tingginya kurang lebih 30 meter. Di tengah suasana yang sejuk dan jernih, banyak orang berseluncur dengan ban karet atau sekedar menikmati gemuruh suara air terjun cantik ini.7. Tanjung BiraMau wisata pantai lainnya di luar Kota Makassar, ada Tanjung Bira. Untuk menutup liburan saya, saya pergi ke Tanjung Bira dan menginap semalam. Karena teman saya tidak bisa ikut, saya pun pergi sendiri. Nggak masalah! Karena pantai biru nan cantik ini sayang jika dilewati. Untuk pergi ke Bira, saya menggunakan transportasi dari perusahaan BMA, semacam naik mini elf. Ini cara paling murah dan mudah, dari Makassar ke Bulukumba cuma merogoh kocek Rp 140.000. Kebetulan karena saya belum booking jadi segitu harganya. Kalau booking bisa cuma Rp 100.000. Kursi nya nyaman bisa selonjoran pokoknya enaklah buat tidur. Saya mengambil keberangkatan pukul 7 pagi. Ternyata penumpang pagi itu cuma saya aja, tapi tetep berangkat lho! Berasa punya mobil dan supir pribadi deh.Saya tiba di Bulukumba sekitar pukul 11.30 WITA, lalu supirnya carikan saya pete-pete alias angkot yang mengantar saya sampai Bira. Sampai penginapan saya di Marcell's Guesthouse, yang cuma Rp 170 ribu per malam, saya kasih dia uang rokok Rp 15 ribu. Kalau mau snorkeling, bisa pergi ke pantai dan tinggal negosiasi sama masnya. Waktu itu pagi-pagi saat saya lagi duduk di pantai, tiba-tiba ada mas-mas yang menawarkan saya snorkeling di pulau sebelah, kebetulan ada satu orang cowok yang sedang sendiri juga. Maka masing-masing dari kami kena Rp 150 ribu. Airnya biru jernih dan biota bawah lautnya bikin saya jatuh cinta seketika dan semakin bersyukur kalau saya orang Indonesia.Tunggu apa lagi, booking tiket anda ke Makassar sekarang juga, selain murah, dijamin anda langsung jatuh cinta.
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!