Weekend Ini, Coba Telusuri Sungai di 'Kandang Godzila'

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Weekend Ini, Coba Telusuri Sungai di 'Kandang Godzila'

Akbar Priyono - detikTravel
Jumat, 20 Jul 2018 15:50 WIB
loading...
Akbar Priyono
Perahu di Tebing Koja yang melintasi sungai kecil
Keindahan Tebing Koja dari ketinggian, tampak Batu Godzila
Romantisme di Tebing Koja
Padang rumput dan bukit-bukit kapur di area Tebing Koja
Dua orang yang sedang menikmati suasana Tebing Koja dari perahu
Weekend Ini, Coba Telusuri Sungai di Kandang Godzila
Weekend Ini, Coba Telusuri Sungai di Kandang Godzila
Weekend Ini, Coba Telusuri Sungai di Kandang Godzila
Weekend Ini, Coba Telusuri Sungai di Kandang Godzila
Weekend Ini, Coba Telusuri Sungai di Kandang Godzila
Jakarta - Tebing Koja atau biasa disebut 'Kandang Godzila' merupakan destinasi baru di daerah Tangerang. Akhir pekan ini coba untuk telusuri tebing lewat sungai!Sebuah tempat tak kurang dari 2 jam perjalanan dari Kota Tangerang ataupun 1 jam dari Tigaraksa ada tempat menarik bertemakan alam purba yakni Tebing Koja. Sebuah kumpulan tebing kapur yang berada di Kampung Koja, Desa Cikuya, Kecamatan Solear, Banten. Sejatinya tempat indah ini tak alami terbentuk. Sebelumnya, tempat ini merupakan bekas galian pasir yang setelah ditinggalkan.Karena inilah, Tebing Koja memiliki keunikan layaknya pegunungan kapur atau Karst yang ada di Yangshuo, China ataupun di Rammang Rammang Sulawesi meski dalam versi mini. Ya, di dalam area ini tampak sekali gugusan tebing kapur serta aliran sungai kecil yang bisa dilalui oleh perahu, hal ini tentu membuat takjub banyak pengunjung. Nuansa asri tebing ini seolah berada di tempat berbeda di masa lalu. Tebing Koja juga disebut sebagai 'Kandang Godzila' karena sebuah batu besar berdiri di antara batu-batu lainnya menyerupai bentuk Godzila dalam film-film. Terlepas dari apapun sebutannya, tempat ini begitu apik dan cocok bagi Anda yang menyukai jalan-jalan untuk sekedar berburu foto indah. Anda pun bisa mendirikan tenda di sekitar area ini dengan izin khusus untuk menikmati indahnya sunrise dari atas tebing. Untuk pengelolaannya sendiri patut diacungi jempol, para warga sadar untuk mengelola bersama pihak desa tanpa adanya jejalan warung-warung kumuh serta pungutan liar. Pengelola pun bersikap ramah dan santun. Pengunjung hanya dikenai tarif masuk Rp 5 ribu, parkir Rp 2 ribu, serta uang masuk kendaraan (dari pihak desa) sebesar Rp 3000, alias total hanya 10 ribu untuk menikmati pemandangan khas yang tersedia.Β  Selamat berakhir pekan dan jangan lupa menjaga lingkungan yang kita kunjungi!
Hide Ads