d'Traveler Jelajahi Indonesiamu
Ogah Pulang dari Taman Laut 17 Pulau Riung, Flores
Selasa, 14 Agu 2018 18:50 WIB

Tri Wahyu Handayani

Jakarta - Taman Laut 17 Pulau Riung di Flores akan membuat kamu ogah pulang. Lautanya, pantainya dan semua keindahan alamnya bikin jatuh hati.Traveler, kalau kalian akan berwisata, informasi apa dulu yang akan dicari? Apakah tempat wisata dengan segala obyeknya atau cara kita untuk sampai ke sana? Kalau saya sih tentu saja dua-duanya.Tapi pertama dicari, setelah menetapkan daerah tujuan wisata adalah cara saya sampai ke sana. Misalnya awal tahun ini, saya ingin pergi ke Flores, salah satu tujuan Wisata Indonesia. Saya akan browsing cara saya sampai ke Flores tersebut.Pilihannya adalah naik pesawat, jadi saya mencari informasi bandara yang ada di Flores. Rencananya saya bersama teman-teman setelah tiba di Flores akan land tour, atau berwisata melalui darat dengan naik bus. Secara garis besar, kami akan menyusuri jalan-jalan yang berkelok sepanjang pulau dari Timur ke Barat. So, Bandara Maumere adalah meeting pointnya.Nah, saya yang bertempat tinggal di Bandung, maka harus berangkat dari Jakarta. Di mana kah saya akan mencari tiket Jakarta-Maumere tersebut? Sekarang ini banyak kok aplikasi traveling yang membantu kita mencari tiket, bisa pesawat maupun kereta api, tinggal klik dari website maupun ponsel. Pilihan saya jatuh ke Pegipeg.Kenapa? Dari namanya unik sih. Pegipegi, gampang diingat, sepertinya dari kata pergi yang diulang-ulang cepat. #PegipegiyukDi infografis website Pegipegi dipaparkan bahwa, Pegipegi sekarang terhubung dengan lebih 7.000 pilihan hotel, lebih dari 30.000 rute penerbangan, serta lebih dari 1.600 rute kereta api dan airport train (Railink). Adapun rute penerbangan, kita bisa memilih maskapai dan harga yang cocok, sesuai dengan jadwal jalan-jalan kita. Kemudian setelah pemesanan, kita dengan mudah bisa memilih pembayaran melalui transfer bank, kartu kredit, hingga cicilan dan berbagai promo.So, enggak ada alasan kan enggak bisa traveling karena dananya belum ada. Senangnya lagi, ada lebih dari 8.000 affiliate partners dan 7.500 travel tips articles. Jadi sebelum saya benar-benar berangkat, baca dulu berbagai artikel dan tips perjalanan para travelers yang dishare. Berperahu di Taman Laut 17 Pulau Riung, FloresPerjalanan darat kami setelah mendarat di Maumere adalah ke Moni, karena salah satu tujuan wisata adalah ke Danau Kelimutu. Dari Danau Kelimutu, kami turun ke Ende, berkunjung ke Museum Soekarno, di mana dulu beliau pernah ditahan. Kemudian menyusuri pantai ke arah Barat, mampir di pantai Blue Stone dan cap cus ke Utara menuju Riung.ΓTraveler, ternyata oh ternyata perjalanan darat menuju Riung itu, antara excited dan cemas. Soalnya kami naik bus, dan saya duduk di belakang supir dong. Jalannya sempit, berkelok-kelok, dan di beberapa tempat berlubang cukup besar!Two thumbs up untuk pak supir. Hanya driver pengalaman yang bisa mengemudi di ganasnya jalan darat di Pulau Flores. Teman yang duduk di sebelah saya, ketakutan, misalnya nanti kita berpapasan dengan kendaraan lain, bagaimana caranya. Karena jalan yang kami lalui, memang hanya pas untuk dilalui bus yang kami tumpangi.Mungkin karena daerah yang kami tuju belum banyak yang tahu, jadi sepanjang perjalanan kami tidak berpapasan dengan kendaraan lain. Perjalanan yang di google map diprediksi 4 jam, ternyata kenyataan di lapangan bisa mulur hingga 5 jam lebih. Sehingga kami sampai di Riung malam hari, dan menginap di salah satu hotel di sana.Setelah makan malam, ada briefing terlebih dahulu dan janjian dengan tukang perahu yang kami pesan jauh hari. Antara lain briefingnya, ketepatan waktu, perbekalan misalnya baju ganti dan air minum, dan tentu saja sunblock 50 SPF.Keesokan harinya setelah sarapan kami siap berperahu menuju ke Taman Laut 17 Pulau Riung. Semuanya ada 3 perahu yang kami sewa, dengan kapasitas maksimum tiap perahu, 8 orang.Sebetulnya apakah benar ada 17 pulau di Taman Laut Riung tersebut?Ternyata menurut yang saya baca, di Taman Laut Riung yang terletak di Kecamatan Riung, Kabupaten Ngada, Flores, ada 24 gugusan pulau-pulau kecil yang cantik. Diberi nama 17 Pulau Riung, supaya kita ingat dengan angkat 17 seperti halnya tanggal 17 Agustus, tanggal Kemerdekaan Republik Indonesia.Adapun ke 17 pulau-pulau tersebut adalah Pulau Ontoloe (sebagai pulau terbesar), Pulau Pau, Pulau Borong, Pulau Dua, Pulau Kolong, Pulau Lainjawa, Pulau Besar, Pulau Halima atau Pulau Nani, Pulau Patta, Pulau Rutong, Pulau Meja, Pulau Bampa atau Pulau Tampa, Pulau Tiga atau Pulau Panjang, Pulau Tembaga, Pulau Taor, Pulau Sui, dan Pulau Wire.Sebagian besar pulau-pulau di Taman Laut 17 Pulau Riung merupakan bukit dengan padang savana. Selain keindahan bawah lautnya, daratannya kaya akan fauna eksotir seperti rusa Timor, biawak Mbou, berbagai spesies unggas seperti bangau hitam, parkit dada kuning, burung beo, dan lain-lain.Wisata laut kali ini pun kami tidak berkunjung ke semua pulau yang ada, tetapi hanya ke tiga pulau saja, yaitu Pulau Kelelawar, Pulau Rutong, dan Pulau Tiga.Di Pulau Kelelawar kami tidak turun dari perahu, hanya berhenti sebentar di tepi pantainya. Dinamakan Pulau Kelelawar, karena di pohon-pohon bakau yang tumbuh sepanjang pantai bergelantungan ribuan kelelawar. Awak perahu pun menggebrak-gebrakkan dayung di perahunya untuk mengejutkan kalong, sehingga mereka terbang. Sebetulnya sih, bagi pencinta lingkungan hal tersebut tidak baik, karena dianggap mengganggu habitat juga. Kelelawar kan binatang malam, di pagi dan siang mereka tidur. Tentu saja terkejut bila sedang enak-enak tidur digebrak-gebrak seperti itu.Perjalanan pun dilanjutkan ke Pulau Rutong. Kami sempat turun ke pantai di Pulau Rutong. Berjalan-jalan di pasir pantai yang putih, berlarian seperti anak kecil, dan tentu saja berfoto ria bersama. Beberapa teman menyempatkan diri untuk snorkeling dan berenang-renang.Baru kali ini saya melihat laut begitu bening dengan warna gradasi kebiruan yang memukau. Sepanjang perjalanan dengan berperahu merapat dari pulau ke pulau yang saya amati, warna air laut bisa berubah-ubah. Kadang biru tua, kadang kehijauan, kadang biru muda, bahkan di tepi pantai, bisa biru bening. Stunning-lah pokoknya...Tak lama kami mampir ke Pulau Rutong. Perjalanan kami lanjutkan ke Pulau Tiga. Dinamakan Pulau Tiga karena adanya tiga bukit kecil berjajar memanjang. Rencananya kami akan makan siang di pulau Tiga. Awak perahu dan pemandu wisata telah menyiapkan ikan-ikan segar untuk dibakar sebagai lauk makan siang. Hmm...nyam, nyam, membayangkannya sepanjang perjalanan saja sudah bikin ngiler.Benar saja, begitu kami merapat, di meja kayu sudah tertata magic jar berisi nasi hangat, lauk pauk asli Flores, seperti Sei Daging, Tumis Pucuk Daun Pepaya, dan yang ditunggu ikan bakar. Aneka ikan, seperti ikan kakap, ikan ayam-ayam, dan ikan kue ukuran besar sedang dibakar, dengan bahan bakarnya sabut kelapa. Dan minumnya tentu saja air kelapa muda segar langsung dari buahnya.Nah traveler, itulah pengalaman saya #JelajahiIndonesiamu, berwisata ke Taman Laut 17 Pulau Riung. Sayangnya kami tak bisa berlama-lama di sana, kami harus segera kembali ke daratan untuk melanjutkan perjalanan ke Bena, di Bajawa.Walaupun demikian, saya masih bercita-cita untuk kembali berwisata laut ke sini. Masih banyak keindahan alam di Taman Laut yang belum saya sambangi semuanya.
Komentar Terbanyak
Buntut Insiden Pembakaran Turis Malaysia, Thailand Ketar-ketir
Pesona Patung Rp 53 Miliar di Baubau, Sulawesi Tenggara Ini Faktanya!
Pembangunan Masif Vila di Pulau Padar, Pengamat: Menpar Kok Diam?