Jakarta - Derawan merupakan destinasi wisata di bagian utara Indonesia. Dari pesisir sampai bawah lautnya begitu eksotis, siapa yang sudah ke sana?Derawan merupakan destinasi wisata Indonesia yang terletak paling utara negara Indonesia. Pulau ini paling diminati oleh wisatawan lokal maupun mancanegara. Namun, masih banyak warga negara Indonesia yang belum begitu kenal dengan kepulauan derawan. Pulau Derawan terletak di Kabupaten Berau, kalimantan Timur. Tepatnya di bagian selatan pulau Tarakan, Kalimantan Utara dan paling utara di wilayah kalimantan Timur.Terdapat beberapa pulau di Kepualauan Derawan yaitu Pulau Maratua, Pulau Kakaban, Pulau Sangalaki dan Pulau Derawan itu sendiri. Keempat pulau tersebut memiliki berbagai macam keindahan alam dengan ciri khas masing-masing pulau. Untuk dapat mencapai pulau Derawan terdapat beberapa pilihan.Pilihan yang paling sering digunakan adalah melewati Kabupaten Berau dan yang kedua melewati Kota Tarakan. Jadi, bagi kalian yang ingin ke Pulau Derawan dapat memilih destinasi tujuan Bandar Udara Kalimaru yang terletak di Berau atau Bandar Udara Juwata yang terletak di Kota Tarakan. Pilih yang paling murah dari bandar udara asal kalian.Selanjutnya, perjalanan akan ditempuh dengan menggunakan kapal spead boat untuk menyeberangi lautan. Kalian bisa menggunakan jasa tour wisata Pulau Derawan. Bagi yang ingin lewat Tarakan, saya siap membantu untuk mendapatkan paket tour Derawan termurah via Tarakan.Untuk via Berau sendiri saya belum berpengalaman. Tour Derawan via Tarakan biasanya sekitar Rp 800.000 sampai dengan Rp 2.000.000 sesuai dengan fasilitas dan wisata yang kalian pilih, kalau untuk backpackeran RP 800.000 sudah cukup untuk 3 hari 2 malam kalian menjelajah Pulau Derawan. Bagi kalian yang mau mewah sedikit itu sekitar Rp 1,5 juta udah cukup dan yang mau mewah banget ditambah tempat wisata lain selain Derawan itu sekitar Rp 2 jutaan. Harga paket sudah termasuk penginapan, makan, tiket pulang pergi naik speedboat.Paket belum termasuk alat snorkeling, baju renang dan mentahan lainnya ya. Untuk yang paling nyaman, asyik dan nggak bikin kantong kering, saran pilih paket yang seharga Rp 800 ribuan atau Rp 1,5 jutaan. Bedanya ini Cuma tempat penginapan, kalau yang Rp 800 ribu itu kita nginap di kampung wisata warga di Pulau Derawan, kalau yang Rp 1,5 jutaan itu nginap di villa-villa di atas air. Untuk jarak perkampungan dan pantai tidak jauh kok hanya sekitar 10 meter.Kali ini saya memilih paket tour Derawan seharga Rp 800 ribu. Harga yang sangat murah dan lumayan bisa keliling empat pulau. Kalau masalah penginapan saya tidak begitu masalah nginap di rumah warga. Yang pentingkan tetap bisa mengeksplore pulaunya. Surga borneo yang tidak kalah epik dengan Maldives. Pembayaran paket dapat dilakukan di awal sebelum berangkat atau waktu meeting point di pelabuhan SDF Tarakan.Asalkan kalian sudah fix benar-benar akan berangkat. Untuk kalian yang datang satu hari lebih awal otomatis kalian butuh tempat penginapan dan lain-lain. Seandainya punya teman atau saudara di Tarakan, tidak masalah, tetapi kalau tidak, saya menyediakan penginapan di rumah buat kalian. Setelah melewati proses perjalanan hingga sampai ke pelabuhan SDF Tarakan, selanjutnya adalah meeting point sebelum keberangkatan ke pulau Derawan.Kalian pasti bertemu dengan orang-orang baru yang juga punya tujuan yang sama. Satu rombongan tour biasanya sekitar belasan, maksimal 19 orang. Satu speed boat cukup untuk 19 orang rombongan dan 1 orang sopir jadi total sekitar 20 orang. Jadi, buat kalian yang mabuk laut siapkan obat-obatan selama di perjalanan jangan lupa snack dan minuman, headseat serta kamera HP di tangan sudah cukup. Meeting point biasanya perkenalan, membahas persiapan barang dan memastikan badan dalam keadaan sehat walafiat.Untuk tiket kalian tidak perlu memikirkan lagi karena sudah ditangani langsung oleh tour guide. Jadi, kalian hanya perlu persiapan barang seperlunya untuk diri sendiri. Informasi sedikit, saat ini salah satu kepulauan Derawan, yaitu Pulau Maratua sudah membuka jalur udara, baru di resmikan pada bulan Mei 2018. Jadi, buat kalian yang langsung ke Pulau Maratua bisa menggunakan jalur udara. Bisa kepo di Google, karena saya belum tahu info lebih jelasnya lagi.Perjalanan dari Kota Tarakan ke Pulau Derawan memakan waktu kurang lebih sekitar 3 jam kalau tidak ada halangan, banyak-banyak berdoa selama perjalanan. Saran dari saya kalau bisa liburan ke Derawan jangan akhir tahun karena kondisi air laut pasti pasang. Carilah bulan di mana kondisi air laut normal atau surut. Sehingga perjalanan kalian tidak mengkhawatirkan.Bagi kalian yang belum terbiasa naik speed boat pasti akan terasa mual. Untuk itu jangan lupa persiapkan obat-obatan. Seberapa lama perjalanan kalian, seberapa heboh, seberapa khawatir, seru dan perasaan was-was di perjalanan tetaplah berdoa. Perjalanan saya dan rombongan saat itu penuh kecemasan karena harus spead boat yang kami tumpangi kehabisan bahan bakar di tengah laut dan harus diisi. Alhamdulillah semua berjalan lancar.Ketika sampai di Pulau Derawan, amazing! Subhanallah Masyaallah! Kami semua takjub akan jernihnya air laut, pemandangan warna-warni di sepanjang pantai, bahkan kami lupa kalau tadi sempat cemas di sepanjang perjalanan. Penyu berenang di air bayangan wajah kalian yang terlihat jelas di air, sungguh mata kalian begitu dimanjakan oleh indahnya pesona alam bahari dan sekitarnya yang begitu memukau.Sesampai di Pulau Derawan kami disibukkan dengan berpose di atas jembatan kayu sambil menikmati indahnya pemandangan rumah warna warni di sepanjang pantai. Setelah cukup, saya bersama rombongan akan langsung ke tempat penginapan di perkampungan bahari Derawan dengan berjalan kaki, karena jaraknya yang tidak begitu jauh kurang dari 500 m. Sepanjang perjalanan, kalian akan di suguhi berbagai macam pernak pernik khas pulau Derawan, seperti kerajinan yang terbuat dari kerang, penyu, anyaman tas, dompet khas kalimantan timur dan masih banyak lagi.Perkampungan bahari Derawan masih sangat alami dengan bentuk rumah warga yang masih alami pula, yaitu rumah panggung yang memanjang ke belakang berbahan kayu dan beratapkan seng. Sementara jika kalian ingin menginap di penginapan atas air, jangan khawatir, terdapat banyak villa di sini yang langsung diduguhkan dengan pemandangan keindahan laut pulau derawan.Saya dan rombongan di sambut dengan sangat ramah oleh seorang ibu dan bapak dari pemilik rumah tempat kami menginap. Sebelum mulai beraktifitas saya bersama rombongan akan melakukan brifing terlebih dahulu yang dipimpin oleh Tour Guide kami pastinya, Mas Andy namanya. Jadi, yang kami bahas adalah pembagian kamar dan agenda kegiatan yang akan kami lakukan selama 3 hari ke depan. Untuk pembagian kamar, 1 kamar terdiri dari 8 orang.Yang lebih diutamakan perempuan pastinya. Untuk pembagain kamar sendiri kami di bagi menjadi 2 rumah, di dalam rumah ini dan di sebelah kanan rumah ini. Ya, untuk laki-laki cukup di ruang tamu. Tanpa terasa waktu menunjukkan pukul 4 sore. Saya bersama kawan-kawan sekamar yang saya sebutkan tadi bersiap-siap menuju ke pantai untuk bermain banana boat.Sekadar informasi hanya berjarak 10 meter kedepan dari rumah keluarga Mas Andy udah bisa berenang loh. Sumpah, birunya bening, bahkan ikan-ikan dan penyu yang berenang pun terlihat sangat jelas. Sepanjang jalan kalian selalu menemukan tempat penginapan, penyewaan alat snorkling, toko souvenir, oleh-oleh khas Pulau Derawan, berbagai macam kerajinan tangan yang unik yang terbuat dari akar bahari, cangkang penyu, cangkang kerang, bintang laut, dan berbagai wisata kuliner sea food.Lebih terlihat seperti pasar bahari, ya sama seperti pasar di wilayah wisata lainnya., Cuma bedanya di sini lebih kerasa banget nuansa pantainya budayanya warganya yang benar-benar apa adanya dan di kemas modern. Sesampai di pantai, juga banyak sekali penginapan rumah-rumah kayu bergaya panggung dengan motif Kalimantan Timur mirip rumah adat Kalimantan Timur modern. Terdapat tanah lapang di depannya yang digunakan pengunjung untuk bermain bola atau sekedar menikmati pemandangan pantai dengan rumah berjejer di sepanjang pantai sangat rapi tersusun ke arah laut.Sementara di sepanjang pantai terlihat sangat ramai dan berbagai jasa banana boat juga bertebaran di sepanjang pantai. Saya dan rombongan memutuskan untuk mencoba banana boat. 1 banana boat maksimal 6 orang. Untuk 1 kali putaran seharga 150 ribu. Jadi kalau 6 orang tinggal di bagi, Rp 25 ribu/org nya. Sebenarnya setiap jasa banana boat berbeda-beda. Ada yang sekitar Rp 200 ribu juga. Jadi pintar-pintar nawar ya.Bagi kalian yang bisa berenang bisa minta sensasi yang beda untuk meminta sopir spead boat di depan kalian membalikkan banana boat kalian. Asal syaratnya ke 6 orang tersebut harus bisa berenang ya teman-teman. Hati-hati juga karena bisa terjadi cedera apabila tidak siap saat di balik. Pengalaman pertama saya naik banana boat pertama kalinya, tidak terasa memang saat mengelilingi Pulau Derawan hanya beberapa menit saja, ternyata Pulau Derawan sangat kecil bahkan jika kalian berkeliling menggunakan sepeda pun bisa, hanya beberpa menit saja.Satu lagi, di kepulauan derawan ini hanya terdapat beberapa sekolah, yang saya tahu hanya 2 sekolah SD dan SMP untuk SMA/SMK biasanya warga Kepulaun Derawan harus menyebrang ke Pulau Kaltim sebagian ada yang ke Kabupaten Berau sebagian ada yang malah ke Kota Tarakan. Karena pulaunya yang sangat kecil hampir penduduk di kepulauan ini saling mengenal. Biasanya orang asli Berau kebanyakan punya usaha di pulau ini.Menjelang sore, susasan pulau derawan makin sejuk, makin romantis. Setelah puas dengan banana boat, kami melanjutkan berkeliling pantai hingga ke ujung. Adzan Magrib mulai berkemundang di pulau yang sangat indah ini. Suasana malam di pasar bahari semakin ramai di kunjungi wisatawan, terdapat pula cafe-cafe kecil yang menghadap langsung ke lautan. Suara bising antara penjual dan pembeli dan musik-musik tradisional sampe yang juga terdengar di beberapa cafe.Malam hari kami habiskan dengan beristirahat dan makan malam. Keesokan harinya, sampailah di acara inti berkeliling di Kepulauan Derawan. Destinasi pertama yang akan kita kunjungi adalah Maratua, pulau paling cantik dengan resort dan penginapan epik di atas laut seperti Maldives. Pagi ini di sambut dengan cuaca yang sangat mendung dan hujan sangat deras. Sempat berpikir kayaknya batal ini kalau hujan tidak reda.Waktu menunjukkan pukul setengah 9 pagi dan hujan masih turun lebat. Pagi ini rombongan kami sarapan dengan singkong rebus, lemper dan beberapa gorengan serta teh dan kopi hangat pastinya. Tidak ada makan berat untuk sarapan dan opsi makan berat kami memilih makan malam setelah berkeliling 3 pulau tersebut. Untuk bekal di perjalanan saya bersama kak pit dan mba nov memilih membeli nasi kuning dan membawa air putih selama perjalanan.Tepat pukul 9 pagi hujan mulai agak reda, rombongan kami memilih untuk melamjutkan perjalanan, seperti biasa setelah sarapan ada brefing ebebrapa menit untuk memastikan kesehatan dan kelengkapan yang akan kami bawa. Perjalanan kami lanjutkan pulau Maratua, dengan cuaca yang kurang baik. Ombak di lautan sangat pasang belum lagi hujan selama perjalanan.Dibutuhkan waktu kurang lebih 1 jam. Diwajibkan menggunakan pelampung demi keamanan. 30 menit waktu berjalan, spead boat semakin ngebut, goncangan di tengah luat bisa membuat mabok bagi yang tidak terbiasa. 45 menit kemudian perut saya terasa mual, akhirnya tidak bisa saya tahan, saya pun muntah, jangan lupa selalu sediakan kantong plastik. Beberapa penumpang lainnya pun ikut muntah. Spead boat mulai gaduh karena terombang ambing dengan sangat kuat ditambah kondisi penumpang yang kurang kondusif, namun semakin dekat dengan pulau maratua, cuaca mendung dan hujan tadi berhasil kami lewati, berganti dengan mentari yang sangat terik pada pukul 10.30.Seketika air laut menjadi tenang begitu memasuki kawasan lautan pulau maratua, begitu sangat epik paduan warna gradasi lautan yang sangat luas di sekeliling pulaunya. Resort elegan terlihat sangat serasi di oantai tersebut, kelihatan bersih indah dan sangat cantik.Akhirnya spead boat kami mendarat dengan selamat di kepulauan maratua, sungguh Surga Borneo yang sangat memukau. Seperti mimpi bisa sampai ke sini. Kebersihan laut dan pulaunya pun sangat terjaga. Airnya yang berwana tosca, biru muda lalu biru laut, dapat langsung kita nikmati keindahan bawah laut yang dapat dilihat langsung tanpa harus menyelam. Apalagi bagi kalian yang ingin menyelam sangat diperbolehkan.Penyu berenang dengan sangat indah dan dapat dijamah oleh tangan bila kita menyelam. Namun, kali ini saya berhalangan untuk mnyelam di karenakan lagi ada tamu. Mungkin lain kali saya mau balik lagi, nyoba transportasi lewat bandara maratua, sekalian pakai di @pegi_pegi buat pesan tiket yang lebih praktis. Rombongan kami pun pisah sebagian ada yang menyelam, sebagian keliling pulau, sebagian ada yang makan siang, dan saya bersama 2 orang teman berfoto-foto di kawasan resort yang sangat epic. Pasir pantai tentu berwarna putih.Di Maratua sendiri ternyata terdapat perkampungan di dalamnya, dan beberapa hotel serta penginapan VIP dengan view menghadap ke lautan. Tapi, saya kurang tahu harganya. Bagiku, sangat cocok bagi yang ingin bulan madu ke Pulau Maratua. Tidak kalah cantiknya dengan Maldives. Sembari menikmati Pulau Maratua sambil berfoto ria dan menikmati angin serta pemandangan rayunan pohon kelapa di sepanjang pantainya.Saya bersama 2 teman saya, Fitri dan Novi, berkunjung ke resortnya. Sumpah ini resort keren, menu di resort ini menyediakan makanan seafoad dan berbagai hidangan coffe. Masalah harga, ya bisa dikira-kira sekitar 10 ribuan keatas. Maklumlah harga kalimantan dan tempat wisata. Pukul 12.00 perjalanan kami lanjutkan ke Pulau Kakaban.Nah, bagi kalian yang ingin berenang dengan ubur-ubur jinak. Di Pulau Kakaban tempatnya. Jadi, Pulau Kakaban ini memiliki danau yang sangat luas seperti cincin karena di kelilingi oleh hutan. Untuk sampai di pulau ini membutuhkan waktu sekitar 30 menit dari Pulau Maratua. Lebih dekat ? Iya, karena kami mengunjungi Pulau Maratua dulu yang terletak paling jauh dari pulau Derawan.Pulau Kakaban memiliki keunikan tersendiri yang katanya air di Danau Kakaban tersebut campuran dari air hujan dan air laut yang merembes melalui pori-pori tumbuhan yang ada di sekitarnya. Sesampai di Pulau Kakaban, kami harus berjalan kaki selama 15 menit untuk sampai di Danau tersebut.Airnya yang berwarna hijau jernih dan ubur-ubur yang sangat lucu siap menemani kalian berenang, jangan khawatir karena ubur-ubur tersebut sama sekali tidak menyengat. Dan lagi-lagi saya tidak bisa ikut gabung nyemplung ke dalam danau. Hanya bisa menikmati pemandangan di sekitarnya. Disarankan jangan long weekend, karena jalan menuju danau tersebut pasti sangat ramai.Diharapkan tetap hati-hati, karena sangat licin. Bagi kalian yang ingin berenang di sepanjang pulau Kakaban, juga boleh kalau di Pulau Maratua gradasi lautnya warna tosca, di pulau Kakaban warna hijauu jernih, mungkin karena biasan pepohonon yang sangat rindang di sepanjang pulaunya. Pulau ketiga yang kami kunjungi adalah Pulau Sangalaki yang sangat khas dengan konservasi penyu-penyu lucu. Makanya yuk #JelajahiIndonesiamu biar makin tahu tentang kekayaan fauna di Indonesia.Penyu merupakan hewan yang dilindungi. Untuk sampai ke Pulau Sangalaki, membutuhkan waktu sekitar 30 menit juga dari Pulau Kakaban. Pulau ini termasuk sepi karena hanya ada beberapa penghuni, salah satunya ya penjaga penyu-penyu di kawasan ini. Pulau sangalaki juga pulau yang paling kecil di antara yang lainnya. Lagi-lagi perjalanan kita terhambat di karenakan tali pada spead boat menabrak karang, untungnya sudah semakin dekat, jadinya dangkal.Mau tidak mau, supir spead boat bersama penumpang laki-laki harus mendorong speadboat kami sampai ke pulau. Sembari mendorong ternyata kita bisa menikmati eloknya air laut biru muda yang tenang dan pemandangan pulau sangalaki dari atap speadboat. Setelah lumayan dangkal, kami pun memutuskan untuk nyemplung saja sampai ke pulau. Perlu kalian tau pasir yang kami pijaki di dalamnya banyak tersimpan telor penyu loh. Kali ini kunjungan kami adalah ke tempat konservasi penyu.Terdapat kolam tempat baby penyu yang baru menetas. Dan mereka akan di lepas ke laut setelah cukup umur. Biasanya Cuma bisa liat penyu dari TV, sekarang bisa liat langsung. Penyunya hanya boleh di amati ya teman-teman. Boleh di pegang tetapi tidak boleh di pencet, intinya jangan kasar, tidak diperbolehkan anak-anak yang pegang, takutnya malah mati, dan hanya boleh di pegang di dalam kolam, tidak di perbolehkan di bawa kemana-mana.Pulau Sangalaki tidak begitu ramai kecuali hanya pengunjung yang datang. Menkmati pantai Pulau Sangalaki, serasa pantai milik sendiri. Hari semakin sore, Gusung Sanggalau menjadi pilihan terakhir untuk menikmati senja. Gusung Sanggalau terletak paling dekat dengan Pulau Derawan. Gusung ini merupakan gundukan pasir putih di tengah laut yang akan menghilang ketika malam datang atau ketika air laut pasang. 45 menit untuk sampai ke Gusung Sanggalau.Gundukan pasir putih ini paling epik kalau di foto pakai drone. Tapi bermain-main di gusung ini sambil menikmati sunset sudah cukup menyenangkan. Sore hari banyak wisatawan ataupun warga lokal yang menikmati sore di sini.Di sekililing gusung juga epik banget airnya biru jernih, dan yang paling bikin keren, sama sekali tidak ada sampah di sini, tidak ada yang buang sampah di gusung ini, jadi pasir putihnya benar-benar bersih. Setelah air semakin pasang, kami memutuskan untuk kembali ke Pulau Derawan dan beristirahat.Oh iya, ada 1 destinasi lagi, bagi kalian yang mau berenang dengan baby shark atau hiu. Juga bisa di rekomendasikan ke tour guidenya ya, tapi biasa nambah Rp 100-150 ribu ada yang sampai Rp 200 ribu. Namun, rombongan kami kali ini tidak mengambil paket tersebut.Tuhkan, Wisata Indonesia tuh sangat epik, keren dan luar biasa banget, dari Sabang sampai
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Bandara Kertajati Siap Jadi Aerospace Park, Ekosistem Industri Penerbangan
Foto: Aksi Wulan Guritno Main Jetski di Danau Toba