Solo Traveling ke Candi Sambisari

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

d'Traveler Jelajahi Indonesiamu

Solo Traveling ke Candi Sambisari

Hani Septia Rahmi - detikTravel
Rabu, 29 Agu 2018 14:50 WIB
loading...
Hani Septia Rahmi
Kompleks Utama Candi Sambisari
Candi Utama dari Kompleks Candi Sambisari
Salah satu candi perwara dari Kompleks Candi Sambisari
Hidangan Saouto dari warung Saoto Bathok Mbah Katro
Menu lain dari Warung Saoto Bathok Mbah Katro
Solo Traveling ke Candi Sambisari
Solo Traveling ke Candi Sambisari
Solo Traveling ke Candi Sambisari
Solo Traveling ke Candi Sambisari
Solo Traveling ke Candi Sambisari
Jakarta - Bertualang sendirian ke Yogya, tak masalah. Ada banyak tempat wisata yang menarik untuk didatangi seperti salah satunya Candi SambisariSolo traveler merupakan kegiatan traveling yang menyenangkan bagi saya. secara tidak langsung kegiatan ini melatih kepekaan diri memandang keadaan di sekitarmu. Seperti pengalaman saya ketika solo traveling ke Yogyakarta.Yogyakarta merupakan salah satu destinasi wisata favorit bagi sebagian besar orang. Kekayaan budaya, keindahan alam, dan keramahan masyarakatnya menjadikan Yogyakarta menjadi salah satu primadona wisata di Indonesia. Untuk melakukan kegiatan solo traveling apalagi dilakukan oleh wanita, memerlukan persiapan yang lebih banyak dibandingkan traveling bersama kelompok. Sebagai solo traveler pemula, saya melakukan persiapan lebih mulai dari baca artikel, survei transportasi jam keberangkatan, jam kedatangan serta akomodasi selama melakukan solo traveling.Salah satu referensi yang saya gunakan adalah artikel dari Pegipegi. Melalui fitur tips travel yang dibaca melalui website ataupun aplikasi, saya dapat mengira-ngira kebutuhan apa saya yang harus dipersiapkan selama perjalanan. Perjalanan kali ini, saya mengunjungi Candi Sambisari. Yogyakarta, daerah yang memiliki banyak peninggalan berupa candi. Umumnya, candi-candi terletak di daerah Sleman, utara dari pusat Kota Yogyakarta. Candi Prambanan, candi yang paling terkenal di Yogyakarta. Namun, Yogyakarta tak hanya memiliki Candi Prambanan saja, tersebar puluhan candi di sekitar Candi Prambanan, salah satunya Candi Sambisari.Letak candi ini kira-kira 4 km sebelum Candi Prambanan. Bangunan candi ini dibangun pada abad ke-9 dalam masa pemerintahan Rakai Garung, penguasa Kerajaan Mataram Kuno Tidak seperti candi lain yang terletak di atas permukaan tanah, posisi Candi Sambisari berada 6,5 meter di bawah permukaan tanah.Menurut dugaan arkeolog sementara, tinggi permukaan tanah daerah di sekeliling candi tidak lebih tinggi dari lahan datar tempat Candi Sambisari berada, namun tanah pasir dan bebatuan yang terbawa oleh letusan Gunung Merapi pada tahun 1006 telah menimbun daerah itu. Akibatnya, Candi Sambisari ikut terbenam dalam timbunan, sehingga saat ini posisinya menjadi lebih rendah dari permukaan tanah di sekelilingnya. Saat ini lahan di sekeliling candi telah digali dan ditata, membentuk lapangan persegi dengan tangga di keempat sisinya.Posisi candi ini juga merupakan daya tarik bagi wisatawan di samping sejarahnya yang masih misterius. Untuk menikmati komplek Candi Sambisari, pengunjung harus membayar tiket masuk sebesar Rp. 5000,-/orang dan parker kendaraan sebesar Rp 2000/motor. Komplek utama Candi Sambisari dikelilingi oleh dua lapis pagar. Halaman luar seluas 50 x 48 m dikelilingi pagar batu rendah, sedangkan halaman dalam dikelilingi pagar batu setebal sekitar 50 cm dengan tinggi sekitar 2 m.Di masing-masing sisi terdapat pintu masuk tanpa gapura atau hiasan lain. Candi Sambisari terdiri atas satu candi utama dan tiga candi perwara. Candi utama yang menghadap ke barat kondisinya relatif utuh, sedang ketiga candi perwara yang letaknya berhadapan dengan candi utama saat ini hanya baturnya yang tersisa. Masing-masing candi perwara berdenah dasar bujur sangkar seluas 4,8 meter persegi. Selain itu, pada kawasan Candi Sambisari ini juga terdapat museum mini yang memuat informasi mengenai sejarah penemuan hingga eskavasi candi tersebut. Di bagian dalam museum tersimpan beberapa batuan, arca, juga terpampang foto-foto yang menggambarkan kondisi sebelum candi ditemukan yang sebelumnya berupa areal persawahan.Lalu ada juga foto-foto mengenai proses penggalian dan rekonstruksi Candi Sambisari yang berjalan selama puluhan tahun. Nilai tambah candi ini bagi saya adalah tak jauh dari lokasi Candi Sambisari, terdapat Warung Saoto Bathok Mbah Katro. Warung saoto ini menjadi salah satu destinasi wisata kuliner yang cukup favorit di Yogyakarta. Berbeda dengan soto kebanyakan, di warung ini hidangan saoto disajikan menggunakan mangkuk bathok alias tempurung kelapa dan bukan mangkuk beling. elain saoto, pengunjung dapat juga menikmati tempe goreng, sate usus, maupun sate telur. Ruang makan warung dibuat senyaman mungkin berbentuk saung-saung lesehan dan beberapa meja serta bangku bambu. Interior yang memperkuat suasana perdesaan. Jika teman-teman sedang berada di Yogyakarta, jangan lupa berkunjung ke Candi Sambisari dan Warung Saoto Bathok Mbah Katro. Yuk #JelajahiIndonesiaMu, kenali wilayahnya, budayanya, dan keunikannya bersama #pegipegiyuk
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads