Menantang Jejak Sejarah: Mercusuar William's Torrent III

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

d'Traveler Jelajahi Indonesiamu

Menantang Jejak Sejarah: Mercusuar William's Torrent III

Kalpika Sekar - detikTravel
Jumat, 31 Agu 2018 23:10 WIB
loading...
Kalpika Sekar
Salah satu bangunan terbengkalai di kompleks Mercusuar Williams Torrent III
Bangunan markas kolonial Hindia Belanda pada masanya. Kini bangunan yang masih mempertahankan arsitektur belanda ini digunakan untuk distrik II Navigasi Sabang.
Mercusuar Williams Torrent memancang dengan gagahnya.
Inilah pemandangan dari atas mercusuar. Landskap kepungan Samudera Hindia ujung barat Indonesia.
Lampu Mercusuar yang masih digunakan hingga saat ini.
Menantang Jejak Sejarah: Mercusuar Williams Torrent III
Menantang Jejak Sejarah: Mercusuar Williams Torrent III
Menantang Jejak Sejarah: Mercusuar Williams Torrent III
Menantang Jejak Sejarah: Mercusuar Williams Torrent III
Menantang Jejak Sejarah: Mercusuar Williams Torrent III
Jakarta - Aceh bukan hanya terkenal dengan ragam kuliner. Ada beberapa destinasi wisata sejarah yang menarik untik dikunjungi.Pulo Aceh, tidak hanya terkenal dengan gugusan dua pulau besarnya. Lebih dari itu, pulau yang terletak di sebelah barat daya Banda Aceh ini menyimpan kekayaan kultural, kuliner, bahkan historis yang masih terawat hingga sekarang. Salah satu situs sejarah peninggalan kolonial Belanda di tapal batas serambi ini adalah Mercusuar William's Torrent III. Mercusuar yang selesai dibangun pada era kekuasaan raja Luxemburg tahun 1875 tersebut adalah bukti kuatnya pembangunan infrastruktur kemaritiman Hindia Belanda pada saat itu. Dibawah kendali Raja Willem Alexander Paul Frederik Lodewijk, menara suar yang berdiri di atas tanah 20 hektare ini berhasil dibuat.Rencana perjalanan yang telah kami persiapkan tidak lepas dari aplikasi salah satu online travel agent. Kami menggunakan aplikasi @pegi_pegi untuk memesan tiket pesawat sekaligus hotel di Banda Aceh. Kelebihan menggunakan aplikasi @peg_pegi adalah poin-poin yang anda kumpulkan bisa digunakan untuk  potongan harga pada hotel yang ingin anda pesan.Penawaran menarik pun tak jarang dilayangkan untuk member pegi pegi. Kemudahan bertransaksi juga tak luput menjadi alasan kami memilih aplikasi ini untuk menunjang perjalanan travelling kali ini. Anda bahkan bisa membayar hotel atau tiket transportasi di minimarket-minimarket terdekat. Proses cepat dan mudah serta jaminan keamanan menjadi poin plus-plus Pegi Pegi. Salah satu sisi tambahan yang jarang ditemukan di online travel agent adalah tips perjalanan serta definisi detail mengenai daerah ataupun sarana-sarana penunjang akomodasi.Setelah semua akomodasi dirasa telah terkendali, kami pun siap untuk perjalanan travelling ujung barat Indonesia. Untuk menyebrang ke Pulo Aceh, terlebih dahulu anda harus menaiki boat yang hanya beroperasi sekali setiap harinya. Jadwal keberangkatan dari Dermaga Lampulo ke Pulo Breueh adalah jam 14.00 WIB. Saya sarankan untuk menunggu boat 30 menit lebih awal untuk mengantisipasi perubahan jadwal yang mendadak. Dari Dermaga Lampulo, pilihlah boat yang menuju ke Desa Lampuyang dengan membayar Rp 25.000/orang. Untuk memudahkan mobilitas menuju ke mercusuar, bawalah kendaraan pribadi seperti motor dengan menambah uang Rp 25.000/motor. Opsi lain adalah meminjam motor ke warga lokal yang berada di dermaga, tentunya dengan mengeluarkan uang lebih sebagai jaminan uang sewa.Perjalanan menuju lighthouse ini lumayan menantang. Jalanan terjal berbukit menjadi hambatan tersendiri untuk mencapai salah satu spot wisata unmainstream. Akan tetapi, tak usah khawatir. Pantai di sepanjang Pulau Breueh dihiasi barisan apik pohon naga laut atau masyarakat Pulau Breueh menyebutnya on seukee. Di kanan kiri perjalanan, anda akan disuguhkan jajaran bukit hijau dan pantai yang tiada kira eksotisnya. Tidak lupa senyum ramah dari warga serta kawanan sapi yang berkeliaran bebas di jalan adalah pemandangan sepanjang rute ke Desa Meulingge.Γ‚ 500 meter sebelum memasuki pintu gerbang mercusuar ini, balutan menara ber cat merah putih setinggi 35 meter sudah terpancang nyata. Tidak perlu mengeluarkan sepeser pun uang untuk masuk kesini, alias gratis. Anda cukup melapor saja ke petugas yang berjaga. Ciri khas bangunan kolonial dengan jendela besar dan tembok tebal menyambut kami. Dahulu, bangunan ini difungsikan sebagai kantor administratif bagian kemaritiman. Akan tetapi, sekarang menjadi kantor penjagaan mercusuar Distrik II Navigasi Sabang. Sejenak langkah terhenti untuk menikmati Mercusuar WilliamÒ€ℒs Torrent dari bawah kakinya. Pintu besar yang menghadang kami seakan menyarankan untuk menyiapkan tenaga untuk mendaki tapak demi tapak anak tangga.Terkadang, langkah tercekat dengan refleknya ketika melihat pemandangan dari sebersit kaca-kaca yang beradu tempel dengan dinding mercusuar setebal satu meter ini.  Terlihat ombak dan gugusan pulau-pulau yang mengharu biru membuat saya tidak henti-hentinya ingin segera mencapai puncak. Setelah menaiki hampir semua anak tangga, anda akan melihat sebuah prasasti bertuliskan bahasa belanda, kurang tahu apa arti prasasti tersebut. Sorotan cahaya dari atas membuat langkah kami bersemangat kembali untuk menaklukkan mercusuar yang konon katanya hanya ada tiga di seluruh dunia.  Dikepung dengan megahnya laut Samudera Hindia, perasaan syukur tiada putus terucap untuk mengangumi nirwana terbarat indonesia. Berlama-lama menikmati semilir angin serta menatap pemandangan Pulau Weh menjadi keterpautan tersendiri.Tidak rela rasanya ketika kaki akan melangkah keluar, mengayun-ayun menuruni anak tangga  satu persatu. Mata sekali-kali menebarkan pandangan ke jendela-jendela kecil serasa tidak ingin untuk melepaskan keeksotisan historis sekaligus alam ujung barat indonesia kali ini. Sebuah torehan cerita dari tapal batas serambi yang akan dipersembahkan ke dunia luar. Sebuah perjalanan yang membawa makna, berdamai dengan beragam masyarakat yang tiada kira ramahnya. Menara Willem Torrens, menara saksi bisu berujar waktu.Pengalaman bersamudra, disambung dengan perjalanan darat menggunakan kuda besi, hingga menemukan salah satu jejak sejarah yang hanya terdapat tiga di seluruh dunia ini menjadi pengalaman yang layak anda cicipi di Pulau Breueh. Selamat mencoba!#Pegipegiyuk #JelajahiIndonesiamu
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads