Akhir Pekan, Waktunya Jajan Tahu Campur Lamongan

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Akhir Pekan, Waktunya Jajan Tahu Campur Lamongan

Tommy Bernadus - detikTravel
Jumat, 23 Mar 2018 10:44 WIB
loading...
Tommy Bernadus
Pedagang Tahu Campur di Malang
Tahu Campur dengan Rasa Unik di Malang
Tahu Campur
ugc
ugc
Akhir Pekan, Waktunya Jajan Tahu Campur Lamongan
Akhir Pekan, Waktunya Jajan Tahu Campur Lamongan
Akhir Pekan, Waktunya Jajan Tahu Campur Lamongan
Akhir Pekan, Waktunya Jajan Tahu Campur Lamongan
Akhir Pekan, Waktunya Jajan Tahu Campur Lamongan
Jakarta - Akhir pekan sudah tiba, saatnya berwisata kuliner yang enak-enak. Ada tahu campur Lamongan yang siap menggoyang lidah traveler. Seharusnya tulisan tentang makanan unik yang saya temui tidak jauh dari alun-alun kota Malang, beberapa pekan lalu, sudah saya posting duluan. Tapi baru hari ini saya tulis.Makanan unik ini, saya temui di hari pertama saya jalan-jalan ke Malang pertengahan Januari 2018 lalu. Di hari pertama di Malang, pada malam hari, saya dan bang Benny kami niat mencari kuliner khas Malang. Keluar dari hotel kami berjalan kaki.Bermodalkan google maps, kami berjalan kaki dari hotel Whizz Prime ke alun-alun. Sampai ke alun-alun, kami tidak menemukan makanan khas. Ketika kami kembali dari alun-alun, pandangan kami tertuju ke sebuah gerobak di kantor Telkom Malang yang tidak jauh dari alun-alun.Tahu Campur Lamongan Telkom Kami langsung mampir untuk makan. Tidak perlu waktu lama untuk mikir. Niatnya memang cari makanan yang ada di Malang.Yang saya bayangkan, Tahu Campur ini hanya tahu dan aksesoris, sayur-sayuran semisal kol dan kecambah. Ketika makanan tahu campur ini sudah tersedia, saya sedikit kaget karena kok ada dagingnya.Wah beneran berbeda. Tahu campur ini juga pakai ubi, kecambah, tetelan, daun selada dan juga ada bihun. Sekali lagi, benar benar berbeda. Karena tahu campur ini berkuah, saya harus mencicipi kuahnya.Langsung saya seruput dengan sendok. Sebuah sensasi rasa berbeda. Rasa manis dan asin menyatu. Karena ada kuah rebusan daging, sensasi cita rasanya makin berbeda.Kuah dari Tahu campur ini memang adalah kuncinya. Sulit saya menjelaskan rasanya karena sangat khas. Yang penting bisa membuat 'lidah bergoyang' karena enak untuk disantap sambil menyeruput kuahnya.Ternyata yang membuatnya berbeda adalah ada tambahan petis. Satu piring tahu campur lamongan ini tidak mahal. Hanya Rp 13.000. Kalau ke Malang lagi, kayaknya bakal mampir lagi.
Hide Ads