Jakarta - Pemandangan eksotis bak di Afrika ini rupanya bisa traveler temukan di Kupang. Kuda-kuda berkeliaran di padang savana, jadi objek menarik untuk dipotret.Kota Kupang merupakan ibukota propinsi Nusa Tenggara Timur yang berbatasan langsung dengan Timor Leste yang terletak pada satu pulau yaitu Pulau Timor.Keindahan alam di daerah sekitar kota Kupang masih banyak belum banyak terjamah oleh wisatawan lokal dari propinsi lainnya. Banyak tempat wisata seperti pegunungan dan pantai yang eksotik terdapat di daerah Kupang dan sekitarnya ini.Perjalanan dari Jakarta menuju kota Kupang termasuk rute perjalanan menengah dengan lama waktu menggunakan pesawat langsung kira-kira 3 jam, sedangkan apabila transit di Surabaya atau Bali akan memakan waktu lebih kurang 4-4.5 jam sampai Kupang.Perjalanan yang cukup panjang ini semuanya terbayar dengan menyaksikan keindahan alam kota Kupang dan sekitarnya. Pengaruh iklim kota Kupang sangat diperanguhi dengan kondisi iklim daerah Australia dan sekitarnya, karena secara geografis kota Kupang dekat dengan benua Australia.Terdapat dua kondisi iklim yang cukup drastis yaitu kondisi panas pada bulan September sampai dengan Februari dan dan sejuk antara bulan Maret sampai Agustus yang berbeda dengan kondisi wilayah Indonesia bagian Barat.Perjalanan dengan menggunakan pesawat sebaiknya dilakukan dengan menggunakan pesawat paling pagi agar dapat diperoleh pemandangan cukup bagus sepanjang perjalanan menuju Kupang dan juga sampai di Kota Kupangnya belum terlalu siang sehingga bisa melanjutkan untuk langsung berwisata.Perjalanan wisata di daerah Kupang dapat merupakan dua kondisi yaitu wisata pengunungan atau dataran tinggi dan daerah pantai-pantai. Kedua kondisi wisata alam ini sangat menarik dan eksotik karena masing-masing mempunyai daya tarik sendiri-sendiri yang tidak bisa disamakan satu sama lainnya.Perjalanan ke daerah pengunungan dimulai dari kota Kupang menuju kota Atambua ke arah utara dekat perbatasan dengan negara Timor Leste yang ditempuh dengan cukup lama dengan menggunakan kendaraan roda empat lebih kurang 6 sampai 7 jam (+280 km) termasuk berhenti beberapa saat untuk istirahat.Perjalanan dari kota Kupang menuju ke utara melewati jalan negara Timor Raya menuju ke Utara jalan Nasional Trans Timor melewati daerah SoE menuju Kefamenanu dan Halilulik sebelum akhirnya sampai di kota Atambua. Perjalanan yang cukup panjang ini mengharuskan kita harus berhenti sejenak untuk bisa menikmati udara pengunungan dan juga beristirahat sejenak menghilangkan letih dan mengantuk.Di daerah Atambua terdapat sebuah tempat yang menarik yang berbatasan dengan negara tetangga Timor Leste yaitu Fulan Fehan, merupakan padang Savanna yang indah dengan adanya kuda-kuda dan sapi yang dibiarkan di alam bebas mencari makan. Udara daerah Fulan Fehan ini sangat sejuk dan bisa turun kabut.Pada akhir bulan Agustus sampai dengan November biasanya merupakan puncak musim panas yang cukup panjang, sehingga padang rumput savanna ini akan berubah bentuk menjadi kering dan tandus, sehingga hanya dihiasi oleh tanaman belukar dan kaktus liar. Pemandangan alam pada saat ini tidak kalah menariknya dengan kondisi yang gersang kekuningan.Setelah dari daerah Atambua kembali ke Selatan menuju daerah Fatumnasi (+2000 meter MSL) yaitu hutan lindung alam yang menjadi pusat konservasi yang dilindungi negara. Daerah ini merupakan daerah pengunungan yang sangat indah, dengan berbagai pohon pinus dan juga dihiasi dengan pengunungan marmer yang sangat indah dengan berbagai macam bentuk dan warna.Bangunan rumah adat setempat juga menarik terutama bentuk dapur tradisional yang terbuat dari atap rumbia yang dianyam bebentuk kerucut. Hutan yang terdapat di daerah suaka alam ini sangat menarik dan apalagi pada saat turun kabut menambah eksotiknya pemandangan sekitarnya. Karena kondisi jalanan yang masih merupakan tanah yang ditimbun dengan pecahan batu marmer dan kerikil, sebaiknya menggunakan kendaraan dengan penggerak 4 roda.Setelah daerah pengunungan, perjalanan dapat dilanjutkan menuju pantai yang berbeda dengan pantai daerah lain yaitu pantai Kolbano, keunikan pantai ini adalah pasir pantainya terbentuk dari batu-batu alam mulai dari yang ukuran kecil sampai cukup besar.Batu-batuan pantai ini dikirim ke daerah lain di seluruh Indonesia dan bahkan ke luar negeri untuk digunakan sebagai batu-batuan penghias taman atau dinding. Keunikan pantai ini juga terdapatnya batuan yang cukup besar menyerupai kepala manusia dengan mulut terbuka.Pemandangan dari atas pantai Kolbano ini sangat menarik dan rasa lelah terbayarkan begitu menikmati keindahan alamnya. Perjalanan kembali dari pantai Kolbano dapat dilanjutkan menuju pantai Oetune yang mempunyai keunikan berbeda dengan pantai Kolbano yang dihiasi dengan batu-batuan, sedangkan panti Oetune sebaliknya dihiasi dengan pasir halus membentang sangat lebar sepanjang pantai.Beberapa tempat di pantai ini terdapat lokasi yang menyerupai padang pasir dengan latar belakang pohon-pohon lontar. Padang pasir pantai ini terbentuk karena adanya tiupan angin yang cukup kuat sehingga menerbangkan pasir-pasir halus tersebut membentuk pengunungan yang mempunyai alur-alur seperti suasana padang pasir.Perjalanan kembali menuju kota Kupang dari pantai Oetune ternyata traveler dari bulan Mei sampai Oktober apabila cuaca langit bersih tidak berawan atau mendung disajikan pemandangan langit berupa Galaksi Bima Sakti (Milky Way) yang sangat indah yang dapat dilihat dengan mata telanjang.Perjalanan menuju kembali ke Kota kupang dapat kembali melewati pantai Lusiana dan hutan bakau yang dibuat panggung sedemikian rupa sehingga kita dapat berjalan di atasnya walaupun sedang air laut pasang. Pemandangan pantai Lusiana cukup ramai dengan masyarakat sekitar Kupang untuk menikmati matahari terbenam.Pantai yang lainnya adalah pantai Tablolong, pantai yang menarik untuk dapat menikmati matahari terbenam dengan hiasan laut yang berwarna biru. Lokasi pantai ini tidak terlalu jauh dari kota Kupang ke arah Selatan dengan perjalanan kendaraan bermotor kurang lebih 1 jam.Milky Way pun dapat terlihat dengan jelas walaupun masih ada cahaya matahari setelah terbenam (Blue hour/ Twilight). Masih banyak pantai dan daerah lain yang belum didatangi dan menjadi tantangan untuk kembali ke Kupang untuk dapat mengekplorasi daerah-daerah yang belum dikunjungi lainnya.
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!