Kenapa Para Orang Tua di Desa Ini Tidurnya di Dapur?

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Kenapa Para Orang Tua di Desa Ini Tidurnya di Dapur?

Caesa Ramadhanis - detikTravel
Selasa, 20 Feb 2018 14:55 WIB
loading...
Caesa Ramadhanis
Keindahan Desa wisata Penglipuran, Bali
Nenek Wayan saat duduk di gapura depan rumah yang sama bentuknya dari setiap rumah yang ada di Desa Penglipuran
Minuman Loloh Cemcem
Saya bersama Nenek Wayan mengabadikan moment
Suasana dapur dan kamar untuk Nenek Wayan mengahangatkan badan saat tidur di malam hari
Kenapa Para Orang Tua di Desa Ini Tidurnya di Dapur?
Kenapa Para Orang Tua di Desa Ini Tidurnya di Dapur?
Kenapa Para Orang Tua di Desa Ini Tidurnya di Dapur?
Kenapa Para Orang Tua di Desa Ini Tidurnya di Dapur?
Kenapa Para Orang Tua di Desa Ini Tidurnya di Dapur?
Jakarta - Para orang tua di desa di Bali ini tidurnya di dapur. Inilah penampakan desanya, kenapa ya?Suasana yang tenang dan asri di jalan setapak menurun. Di tengah rumah-rumah saling berhadapan dengan gapura di bagian depan yang sama bentuknya, inilah Desa Wisata Penglipuran, Bali.Sepekan lalu saya berkunjung bersama para finalis #dTravelerWithOPPOF5 ke Desa Penglipuran. Terpesona akan kerapihan dan kecantikannya hingga membuat saya penasaran dan melangkah lebih dekat dengan menghampiri satu rumah.Bukan hanya indah dipandang, ternyata penduduknya penuh dengan keramahtamahan. Hati pun jadi sangat nyaman saat melihat seorang nenek duduk di depan rumahnya lalu memanggil saya untuk singgah dan menawarkan beberapa makanan dan minuman khas dari desa ini.Nenek Wayan Bingar namanya, usianya sudah 73 tahun tapi masih terlihat segar untuk wanita seusianya. Loloh Cemcem, minuman khas desa yang ditawarkan kepada saya. Rasa asam yang saya coba sangat berbeda dengan tampilan hijau pekat karna terbuat dari daun cemcem. Minuman yang sehat yang dapat mengobati perut saat kembung.Setelah mencicipi beberapa kue yang ditawarkan, saya meminta izin untuk melihat bagian dalam dari rumah Nenek Wayan. Lalu saya melihat sebuah bangunan di depan bale-bale yang ternyata adalah dapur. Herannya saya, saat melihat di dapur tersebut ada sebuah kasur di depan tungku perapian.Nenek yang merupakan anak pertama di keluarganya pun mengaku biasanya para orang tua di desa ini tidurnya di dapur. Hal itu dikarenakan daerah ini cukup dingin saat malam hari. Maka dari itu untuk yang seusianya lebih suka tidur dekat dengan tungku perapian agar tetap terasa hangat di badan.Bagi Anda yang berlibur ke suatu tempat, kenalilah lebih dekat tempat wisatanya agar lebih banyak mengetahui hal-hal baru. Karena pengalaman adalah guru terbaik!
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads