Jakarta - Menyusuri kota Solo, siapa pun dapat memasuki lokasi bersejarah yang letaknya berdekatan yang dapat ditempuh menggunakan becak. Adapun, lokasi bersejarah yang dapat dikunjungi adalah Museum Radya Pustaka yang terletak di seputar kompleks taman Sriwedari di Jalan Brigjen Slamet Riyadi. Museum Radya Pustaka berdiri tahun 1890 yang pada awalnya bernama Loji Kadipolo. Museum Radya Pustaka terletak tidak jauh dari Loji Gandrung. Loji Gandrung merupakan rumah dinas Walikota Solo yang dahulunya pernah digunakan sebagai tempat peristirahatan Presiden Soekarno. Memasuki Museum Radya Pustaka tidak dipungut bayaran, namun pengunjung diminta mengisi buku tamu ketika memasuki museum tersebut. Sekilas ketika memasuki Museum Radya Pustaka seakan tengah memasuki Museum Sonobudoyo Jogjakarta yang kental dengan budaya Jawa dimulai dengan keberadaan patung-patung Hindu Budha pada masa dahulu, koleksi Wayang kulit, busana Jawa, senjata tradisional hingga koleksi uang kuno. Namun terdapat perbedaan antara keduanya yaitu Museum Radya Pustaka terdapat koleksi Pakuwon Horoskop Jawa, koleksi wayang kuno dan miniatur Budaya Maritim Bengawan Sala. Sedangkan, di Museum Sonobudoyo terdapat koleksi wayang Jawa, wayang Sunda hingga wayang dengan syiar agama Islam dan Kristen maupun wayang yang berbentuk hewan dengan cerita si Kancil. Selain itu, Museum Sonobudoyo banyak menjelaskan budaya Jawa melalui sistem kemasyarakatan, sistem ekonomi hingga permainan tradisional melalui artefak-artefak dan dokumentasi yang ada. Selain itu, dalam Museum Sonobudoyo disebutkan Bali sebagai sang tetangga melalui koleksi Barong, hingga koleksi kori (pintu atau jendela ukiran ornamen khas Bali yang memiliki kemiripan dengan Gebyok khas Jepara).Tidak jauh dari Museum Radya Pustaka, terdapat Puro Mangkunegaran. Berdasarkan tulisan yang tertera ketika memasuki Puro Mangkunegaran bahwa harga tiket per orang Rp 20 ribu, namun ketika saya berdua dengan suami saya mengunjungi museum tersebut hanya dimintai bayaran sebesar Rp 20 ribu sehingga masing-masing membayar Rp 10 ribu saja. Puro Mangkunegaran merupakan kediaman Sri Paduka Mangkunegara dengan ciri khas lambang berwarna merah yang tertulis inisial MN secara bertumpuk pada beberapa bagian. Ketika memasuki Puro pada hari sabtu sekitar pukul 11 WIB, saat itu tengah kelompok pemain gamelan menabuh gamelan Kyai Seton yang biasa dimainkan setiap sabtu pukul 10 hingga pukul 12 WIB. Sedangkan setiap hari rabu gamelan yang dimainkan yaitu Kyai Lipur Sari sedangkan pada penobatan raja, gamelan yang dimainkan yaitu gamelan Kyai Kanyut Mesem. Memasuki pendopo Puro terdapat beberapa tiang-tiang kokoh berwarna hijau yang menopang bangunan yang terbuat dari kayu jati. Sebelum menaiki pendopo, terdapat empat patung singa berwarna keemasan yang terbuat dari perungguΓΒ sebagai simbol raja yang gagah. Konon di belakang patung Singa tersebut di bagian bawah terdapat tulisan kecil yang menyebutkan patung itu berasal dari Berlin, Jerman. Namun ketika memasuki bagian dalam Puro, pengunjung dilarang untuk mengabadikan gambar dan diwajibkan melepas alas kaki. Selepas puas mengelilingi bagian dalam Puro, pengunjung dapat melewati taman dan melihat lebih dekat kereta kencana di Puro Mangkunegaran.Belum puas menjelajahi Puro Mangkunegaran, belum lengkap apabila belum mengunjungi Keraton Surakarta Hadiningrat. Berbeda dengan Puro Mangkunegaran yang mayoritas didominasi warna putih dan hijau muda, Keraton Surakarta didominasi warna putih dan biru muda. Keraton Surakarta Hadiningrat merupakan istana resmi Kasunanan Surakarta yang menyimpan benda koleksi Keraton seperti hadiah dan pemberian raja-raja Eropa, foto-foto Raja dan keluarga Keraton Surakarta, replika Pustaka Keraton maupun gamelan. Namun, saya tidak terlalu banyak mengeksplor ruangan koleksi di Keraton Surakarta karena terkesan cukup 'seram' karena kondisi ruangan yang cukup gelap. Namun di pinggir luar bagian tengah Keraton terdapat taman yang dikelilingi teras bangunan berwarna biru muda yang dilengkapi dengan tempat duduk rotan khas tempo dulu yang cukup nyaman untuk merasakan semilir angin yang berhembus.Β
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol