Liburan ke Kampung Halaman Marga Siregar Yuk
Selasa, 21 Nov 2017 10:45 WIB

Dimas Siregar
Jakarta - Konon cerita, marga Siregar merupakan keturunan dari anak ketujuh dari Si Raja Lontung. Siregar merupakan bungsu dari tujuh bersaudara.Β Kakak-kakaknya dari yang paling sulung adalah Sinaga, Situmorang, Pandiangan, Nainggolan, Simatupang, dan Aritonang. Karena bungsu, tentu paling disayang oleh ayahnya, Si Raja Lontung. Sementara kakak-kakaknya mengerjakan urusan rumah, Siregar hanya bermain-main.Β Sang ayah dikisahkan sangat sayang dengan si bungsu. Mereka tinggal di sebuah kampung di Pulau Samosir. Bak kisah di sinetron, kakak-kakaknya pun berencana membunuh Siregar karena merasa cemburu. Namun rencana itu tidak terlaksana karena Nainggolan menyelamatkan sang adik.Β Β Siregar dibawa oleh Nainggolan ke suatu daerah bernama Muara yang berada di Tapanuli Utara. Sejak itu, Siregar tinggal dan memiliki banyak keturunan.Β Β Terlepas dari kisah itu, perjalanan ke Parapat di Danau Toba dari Medan memakan waktu sekitar 7 jam perjalanan. Ditempuh menggunakan jalur darat, melewati jalan berliku-liku, bersama sopir khas ALS yang tersohor kenekatannya, tapi rasa lelah dan perasaan dag-dig-dug dibayar lunas oleh pemandangan Danau Toba yang aduhai.Β Udara yang sejuk menambah masyhuk suasana yang jauh dari ingar-bingar kota besar yang bising. Bagi sebagian orang Batang, mungkin khususnya yang bermarga Siregar, jalan-jalan ke Danau Toba bakal lengkap jika berkunjung ke Muara, kampungnya Siregar.Β Ada Toga (tugu) Siregar yang sengaja dibangun sebagai simbol persaudaraan marga Siregar di seluruh Indonesia, bahkan dunia. Lewat jalan darat bisa ditempuh dalam waktu sekitar 4 jam. Kalau naik kapal, dapat mengirit waktu barang satu jam, ditambah panorama yang cantik.Β Biaya sewa kapal mencapai Rp 3 juta dengan kapasitas 80 orang. Kalau kapal full book per orang kena ongkos sekitar Rp 35 ribu. Alternatif lain bisa juga naik pesawat. Dari Bandara Kualanamu langsung ke Bandara Silangit. Dari Silangit cuma perlu 30 menit untuk sampai ke Muara.Β Β Ketika traveler naik perahu pemandangannya memanjakan mata. Sejauh mata memandang, hamparan Pulau Samosir dan Pulau Sumatera begitu menghijau. Air yang jernih juga seolah mengundang untuk berenang. Setelah tiga jam, traveler sampai juga di Pelabuhan Penyeberangan Muara.Β Tahun 2016 lalu Presiden Joko Widodo pernah mampir untuk menghadiri Festival Danau Toba 2016. Begitu tiba, ternyata Toga Siregar tidak bisa langsung dikunjungi. Mesti naik mobil dan ditempuh dalam waktu 15 menit. Begitu turun, traveler mesti berjalan kaki, menaiki bukit sekitar 250 meter. Buat yang jarang olah raga, mungkin akan terasa seperti berjalan 500 meter.Β Bisa juga naik mobil atau motor, tapi kudu yakin kondisinya bagus karena mesti menanjak jalan yang penuh bebatuan. Buat yang jalan kaki, baiknya pakai sepatu biar nggak malah jadi main perosotan di batu. Namun perjuangan traveler itu bisa dibayar tunai oleh pemandangan di Toga Siregar yang top.Β Panoramanya serasi, Danau Toba yang terlihat berwarna biru dipadu Pulau Sibandang dan Pulau Samosir yang kehijauan. Soalnya, pemandangan dari Toga Siregar itu, kalau kata anak generasi milenial, instagramable banget.Β Buat traveller yang berangkat naik perahu, ada baiknya jangan pulang lebih dari jam 3 sore. Soalnya kalau sudah di atas jam 6 sore, angin di Danau Toba agak kencang. Kecuali sudah siap tempur dengan jaket tebal. Selain Toga Siregar, katanya ada juga toga-toga marga lain di Muara yang memang dikenal asal mula menyebarnya marga-marga besar di tanah Batak.Β Β Buat traveler, mungkin yang bermarga Siregar, bisa dijajal ke Toga Siregar. Sekali-kali liburan ke kampung awal nenek moyang marga Siregar.
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Hutan Amazon Brasil Diserbu Rating Bintang 1 oleh Netizen Indonesia