Lapangan Merah di Moscow yang Tidak Berwarna Merah
Minggu, 17 Des 2017 17:44 WIB

Novi Kusumayanti

Jakarta - Belum afdol berkunjung ke Moskow kalau belum menginjakkan kaki di area Lapangan Merah. Karena di tempat ini terdapat ikon kota Moscow yang wajib dikunjungi, yaitu Katedral St. Basil.Gegap gempita Piala Dunia 2018 semakin terasa. Padahal ajang pertandingan sepak bola kelas dunia tersebut baru akan akan dilaksanakan pada pertengan tahun 2018 tepatnya di bulan Juni dan bertempat di tiga kota besar di negara Rusia, salah satunya kota Moskow.Selain sebagai tempat diadakannya Piala Dunia 2018, kota Moskow memiliki daya tarik objek wisata lainnya, khususnya bagi para wisatawan manca negara. Salah satunya adalah Lapangan Merah atau Red Square. Belum afdol berkunjung ke Moskow kalau belum menginjakkan kaki di area Lapangan Merah. Karena di tempat ini terdapat ikon kota Moskow yang wajib dikunjungi, yaitu Katedral St. Basil.Dimulai pada pagi hari saya dan teman-teman menuju Lapangan Merah dengan menggunakan metro. Stasiun metro di Moskow ini sangat indah, selain merupakan salah satu stasiun metro yang terdalam di dunia juga beberapa stasiun metro ini ada yang berhiaskan patung dan lukisan. Rasanya di dalam stasiun metro pun betah berlama-lama hanya untuk sekedar berfoto-foto dan mengagumi keindahan seni patung dan lukisan.Keluar dari stasiun metro kami melewati gedung museum War of 1812 yang berwarna merah bata. Sempatkan untuk berfoto di depan State Historical Museum, museum sejarah Rusia yang terletak tidak jauh dari gerbang Iberia, pintu masuk ke Lapangan Merah. Walaupun masih pagi, namun sudah terlihat beberapa rombongan wisatawan sudah berdatangan.Sebelum kaki melangkah masuk ke lapangan merah, wisatawan akan melewati plakat titik nol kilometer kota Moskow yang tepat berada di depan gerbang Iberian. Jangan sampai terlewat, karena plakat titik nol ini tertanam di jalanan yang selalu ramai oleh wisatawan yang akan masuk ke dan keluar dari Lapangan Merah. Saya pun sempat terlewat, padahal sebelumnya saya sudah melewati plakat ini.Memasuki Lapangan Merah terdapat dua bangunan yang seakan menyambut para wisatawan, di sebelah kanan terdapat bagian samping State Historical Museum yang berwarna merah bata sementara di kiri terdapat Katedral Kazan.Jangan bayangkan Lapangan Merah itu adalah lapangan berwarna merah. Sama sekali tidak berwarna merah. Entahlah, mungkin karena beberapa bangunan disekitarnya berwarna merah, maka lapangan tersebut dinamakan Lapangan Merah. Berada di tengah-tengah Lapangan Merah, saya terpesona dengan keindahan bangunan-bangunan yang mengelilinginya. Gedung berwarna merah dan kubah berwarna warni sangat kontras dengan warna langit biru cerah saat saya kesana.Tujuan utama ke Lapangan Merah tentu mengunjungi Katedral St. Basil yang menjadi salah satu ikon kota Moskow. Bangunan Katedral dengan kubah yang berwarna warni cerah. Semakin siang tentunya semakin banyak wisatawan yang datang ke Lapangan Merah ini. Jangan berharap dapat berfoto dengan leluasa di di depan Katedral St. Basil dan bangunan lainnya disini. Sebagian besar gereja dan Katedral Moskow sudah beralih fungsi menjadi museum. Jika hanya berkeliling di luar Katedral tidak dipungut biaya namun jika hendak masuk ke dalam Katedral, pengunjung diharuskan untuk membeli tiket masuk.Di Lapangan Merah juga terdapat mausoleum pendiri Uni Soviet, Vladimir Lenin. Jika hendak masuk ke mausoleum ini sebaiknya datang pagi hari saat mausoleum baru dibuka pada jam 10.00 untuk menghindari antrian yang panjang untuk masuk ke dalam. Di dalam mausoleum tidak diperkenankan untuk berfoto juga dilarang berbicara keras (berisik).Sempatkan juga untuk mengunjungi GUM, pusat perbelanjaan di Lapangan Merah yang konon sudah dibuka dari sekitar tahun 1920. Cobalah untuk membeli es krim di mall ini. Harganya cukup terjangkau dan menurut saya sangat lezat. Cocok untuk dikonsumsi setelah berkeliling lapangan merah terlebih dalam cuaca yang sangat cerah ini. Tapi semakin siang, pembeli es krim GUM ini semakin banyak sampai mengantri cukup panjang. Selain es krim yang lezat, di dalam mall ini juga terdapat food-court untuk sekedar mengisi perut setelah berkeliling Lapangan Merah. Tampak luar dari mall GUM ini juga sangat cantik.Sebelum kembali menuju stasiun metro, saya menyempatkan diri untuk masuk ke dalam State Historical Museum yang berisi mengenai sejarah Rusia dari zaman ke zaman. Sekali lagi, saya pun terpesona di dalam museum ini. Selain banyaknya koleksi museum juga bentuk bangunan museum yang indah. Oiya, di Lapangan Merah ini tidak banyak penjual souvenir khas Rusia. Kalaupun ada, itu berupa toko dan harganya cukup mahal.
Komentar Terbanyak
PHRI Bali: Kafe-Resto Putar Suara Burung Tetap Harus Bayar Royalti
Traveler Muslim Tak Sengaja Makan Babi di Penerbangan, Salah Awak Kabin
Kronologi Penumpang Lion Air Marah-marah dan Berteriak Ada Bom