Gunung di Swiss Ini Punya Salju Abadi

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

titlis, swiss, gunung

Gunung di Swiss Ini Punya Salju Abadi

Jurnalis Jh - detikTravel
Senin, 18 Des 2017 11:15 WIB
loading...
Jurnalis Jh
Puncak Titlis
Pelataran Salju menuju Puncak
Kaki Gunung Titlis
Gunung di Swiss Ini Punya Salju Abadi
Gunung di Swiss Ini Punya Salju Abadi
Gunung di Swiss Ini Punya Salju Abadi
Jakarta - Swiss, negara kecil di daratan Eropa yang sebagian besar wilayahnya terdiri dari pegunungan Es. Di sana pun ada gunung yang punya es abadi.Eropa memang memiliki daratan yang beragam, mulai dari dataran panas, hingga gunung Es. Lawatan saya kali ini ke Swiss adalah untuk mengunjungi mahakarya Allah SWT yang luar biasa di pegunungan Titlis. Alam Swiss Dianugerahi keindahan yang luar biasa, Tuhan melukiskan barisan gunung es, ditemani sebuah danau yang jernih menjadi cermin visual puncak pegunungan Alpen. Majalah di hotel yang saya baca makin membuat naik adrenalin saya untuk berkunjung ke salah satu puncak tertinggi di Eropa, Titlis. Alpen Mount membentang di selatan Swiss seluas 1063 Km persegi. Titlis, puncak yang memiliki suhu rerata 0 derajat, adalah salah satu puncak di pegunungan Alpen dengan ketinggian 3.029 mdpl.Untuk mencapai pegunungan Titlis, kita perlu singgah disebuah kota di kaki bukit, Engelberg. Luzern adalah kota lainnya untuk mencapai Titlis, tapi Luzern terletak agak berjauhan dan perlu menaiki Trem lagi untuk mencapai kaki bukit. Anggota badan sudah mulai gemetar saat turun dari Bus, beradaptasi dengan dinginnya suhu dari gunung es. Notifikasi di smartphone saya menunjukkan suhu di Engelberg mencapai 3 derajat celcius. Garis salju yang panjang dari puncak hingga ke bawah membuktikan estimasi cuaca tersebut.Titlis banyak dikunjungi wisatawan, baik yang ingin berselancar atau hanya berkunjung ke puncaknya saja seperti saya. Ada terdapat Cable Car yang bisa mengantarkan kita ke puncak, jadi tidak perlu mendaki seperti Puncak Himalaya. Hanya saja, waktu untuk mendapatkan tiket dan mengantre menaiki Cable Car cukup lama karena kapasitasnya yang terbatas. Demi keamanan mungkin. Untuk bisa naik ke puncak Titlis, cukup membayar CHF 92 (atau sekitar Rp 1.200.000 ) untuk PP dari Engelberg ke Puncak Titlis. Namun, kalau kita datang bergrup, terdapat diskon hingga 20%.Zurich terlihat dari kejauhan saat kita menaiki secara vertikal dan perlahan Cable Car yang bermuatan 8 orang ini. Udara yang semakin dingin mengantarkan gerbong kami melewati satu persatu stasiunnya. Hamparan salju menutupi pepohonan, cemara dan tanah sehingga semuanya memutih. Hanya baju dingin dari berbagai wisatawan yang membuat warnanya terlihat bervariasi. Rotair, sebuah gondola berputar pun menyambut kami di perjalanan berikutnya sehingga kita bisa melihat Titlis dari sudut pandang 360 derajat. Ada 2 rotair yang bolak balik mengantarkan wisatawan ke Puncak, cukup padat karena bisa bermuatan lebih kurang 30 orang. Titlis memang menyambut tamunya dengan sangat indah, seindah bentuknya dibuat oleh Tuhan dengan balutan salju yang menurut cerita teman di sana tidak pernah cair (abadi). Untuk yang berselancar, disediakan kereta gantung yang dapat berhenti dimana saja peselancar ingin memulai aksinya. Luasnya bentangan es memudahkan anak anak sekali pun untuk berselancar. Namun tetap ditemani oleh orang tua.Luar Biasa! Masya Allah! Itulah kata yang pertama keluar dari mulut saya ketika mencapai puncak. Indahnya biru langit bersanding dengan putihnya salju, seperti berbagai wallpaper yang selama ini saya nikmati di komputer. Zikir tiada henti-hentinya melihat karya Tuhan yang indah ini, semakin yakin bahwa ciptaan Allah memang luar biasa. Ancang-ancang untuk mengambil tongsis (tongkat eksis) sudah dilakukan untuk mengambil gambar dengan berbagai latar dan gaya.Swiss beribukota di Bern, tapi banyak kota besar lainnya yang terkenal di dunia seperti Zurich, Jenewa, dan Basel. Engelberg cuma 1 kota kecil, namun sangat terkenal karena Pegunungan Titlis. Meski negara kecil, Swiss menempatkan Zurich sebagai kota yang memiliki kualitas hidup terbaik di dunia. Organisasi internasional seperti PBB, ILO, WHO dan UNHCR juga membangun markas besarnya di Swiss, tepatnya di Jenewa. Jenewa yang terletak di barat daya Swiss terkenal dengan konvensi Jenewa yang merupakan cikal bakal berdirinya Palang Merah International (ICRC) tahun 1949. Aman dan Netral, hal inilah yang mejadikan Swiss sebagai pusat perdamaian dunia.Berdasarkan sejarah yang saya baca, Swiss tidak pernah diserang pada Perang Dunia 1 dan 2. Ekonomi yang stabil, rakyat yang makmur, fasilitas yang memadai, membuat suasana hidup di Swiss praktis tidak pernah ada masalah. Rotasi kepemimpinan yang dianut Swiss membuat tidak adanya perpecahan politik yang menyulut pada pertikaian politikusnya. Kolektif Presidium adalah sistem pemerintahan di Swiss di mana negara yang memiliki luas 41.000 km persegi ini dipimpin oleh 7 orang menteri yang dipilih oleh Federal Assembly. Anggota Menteri setiap tahun menjadi Presiden secara bergantian (Rotasi). Hukum di Swiss diatur oleh Federal atau yang disebut dengan Kanton.Untuk berkeliling kota besar di Swiss, seperti yang saya lakukan di Zurich, kita bisa menaiki Trem. Moda Transportrasi Trem berupa kereta pendek yang berjalan di rel tengah jalanan aspal. Untuk menaikinya, kita hanya perlu membeli tiket di setiap stasiun. Rel Trem tidak mengganggu jalur mobil dan sepeda motor, karena dibuat sejajar. Namun Trem tidak anti macet, artinya, kalau melewati lampu merah, trem juga harus berhenti. Yang unik, tidak pernah ada pengecekan tiket (baik oleh sistem maupun oleh penjaga tiket) untuk Trem ini. Semua dilakukan dengan jujur. Apabila kita kedapatan tidak membeli tiket, akan ada denda ratusan Swiss Frank menanti.Dari pembicaraan dengan warga Swiss yang saya jumpai di trem, semua pusat perbelanjaan di Zurich tutup tanpa terkecuali di hari minggu. Ada banyak gereja di Swiss mungkin berelasi dengan kegiatan warga Swiss untuk beribadah di hari minggu. Rakyat Swiss biasa berbahasa Jerman, Belanda, dan Italia, hal ini karena Swiss tidak punya bahasa resmi sendiri. Ini pula yang menjadikan warga Swiss bisa beberapa bahasa negara tetangga.Jam Tangan Swiss pun terkenal di seluruh dunia. Umumnya memiliki bentuk yang modern dan harga yang mahal. Rolex, Swiss Army, Victorinox, Lacroix, Zenith, Hublot, Omego, Tag Heuer adalah beberapa merk yang berasal dari Swiss. Namun, di Swiss kita bisa dapatkan dengan harga murah, sekitar CHF 30 (Rp 400.000) untuk jam asli model biasa. Angka pengangguran di Swiss sangat rendah, berkisar 1-4 %, hal ini dikarenakan banyaknya industri yang dibangun oleh Pemerintah Swiss. Lainnya, Swiss memiliki pendapatan perkapita tertinggi di Eropa, membuktikan tingginya angka kemakmuran di Swiss. Industri dan Pariwisata menjadi tulang punggung ekonomi di Swiss. Swiss menjadi impian siapa saja yang ingin hidup nyaman dan pendapatan tinggi.Jalan-jalan kali ini memberikan saya banyak pengetahuan tentang budaya jujur yang saling terkait dengan kemakmuran warga Swiss. Hal lainnya, karya Tuhan di barisan Pegunungan Alpen di Swiss pun makin menambah rasa syukur kita pada ciptaan Allah SWT.
Hide Ads