Hikmatnya Prosesi Pelepasan Lampion di Candi Borobudur
Jumat, 02 Jun 2017 09:58 WIB

Arya Martin
Jakarta - Saat Hari Raya Waisak Kemarin, Candi Borobudur didatangi oleh banyak traveler dalam dan luar negeri. Beginilah prosesi pelepasan lampion yang dinanti-nanti.Perayaan peringatan Hari Raya Waisak di kawasan Candi Borobudur juga didatangi traveler dari dalam maupun luar negeri. Salah satu yang paling menarik minat traveler adalah ritual pelepasan lampion yang sarat akan makna filosofisnya.Rangkaian acara perayaan Waisak sudah di mulai sejak beberapa hari hari sebelum acara pelepasan lampion. Para Bhikku memimpin ritual-ritual mulai dari pengambilan air berkah di umbul Jumprit, pengambilan api dharma dari Merapen yang keduanya akan disemayamkan di Candi Mendut kemudian pembacaan paritta suci hingga ritual menuju altar utama di Candi Borobudur.Ketika hari sudah menjelang senja, terlihat para traveler sudah bersiap-siap disekitar pelataran Candi Borobudur. Sedangkan prosesi pelepasan lampion baru akan dimulai sekitar pukul 21:00 WIB.Γ "Kami datang lebih awal agar tidak kehabisan tempat, sekalian menikmati keindahan Candi Borobudur di sore hari," ujar salah satu traveler.Memang, menurut informasi dari kawan panitia, lampion yang akan diterbangkan tahun ini tidak sebanyak tahun 2016 kemarin. Jika tahun 2016 diterbangkan 5.000 lampion, tahun ini hanya sekitar 2.000 yang disiapkan. Selain itu, mekanisme penerbangan lampion juga berbeda dari tahun sebelumnya.Traveler yang berkesempatan menerbangkan lampion dibagi menjadi beberapa sesi, masing-masing sesi dibatasi sebanyak 200 orang. Hal ini memang dilakukan dengan alasan keamanan dan ketertiban serta menghindari terjadinya insiden yang tidak diinginkan, karena penggunaan api pada lampion yang berpotensi membahayakan.Sorak sorai dan tepuk tangan mengiringi ketika lampion di terbangkan, suasana haru dan gembira terlihat dari wajah-wajah traveler. Setelah prosesi pelepasan lampion selesai, khusus untuk umat Budha melanjutkan ritual Pradaksina mengelilingi Candi Borobudur sebanyak 3 kali dengan membawa bunga teratai, diiringi lagu Buddhang Saranang Gacchami. Peringatan Waisak 2561 BE kali ini mengangkat tema Cinta Kasih Penjaga Kebhinekaan.
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol