Satu Pulau Tidak Terjamah di Banyuwangi
Selasa, 21 Feb 2017 10:26 WIB

Wardah Annisa
Jakarta - Banyuwangi punya satu pulau kecil yang berada di Selat Bali. Pulau Tabuhan namanya yang tenang, pasir pantainya putih dan dijamin bikin jatuh hati.Jika berlibur ke Banyuwangi identik dengan pergi ke Pantai Pulau Merah, Kawah Ijen, atau Green Bay, maka kali ini saya akan menceritakan sedikit tentang pulau kecil berpasir putih yang jauh dari keramaian wisatawan. Pulau Tabuhan namanya berjarak sekitar 20 kilometer dari pusat kota Banyuwangi, terletak di Desa Bangsring, Kecamatan Wongsorejo.Berbekal petunjuk dari warga setempat, saya yang saat itu sedang berlibur dengan keluarga bersemangat mencari pulau ini, maklum kami tidak terlalu suka pergi ke pantai yang ramai wisatawan. Perjalanan dari Surabaya cukup jauh sekitar 290 km atau 8 jam lewat jalur Pantura. Untuk menuju pulau Tabuhan kami harus berhenti di Pantai Kampe, karena akses yang direkomendasikan hanya lewat pantai tersebut.Perjalanan menuju pulau ini ternyata juga sangat cantik. Sepanjang jalan sebelum sampai di Pantai Kampe kami melewati perkebunan kelapa yang dikelola oleh PT. Perkebunan Nusantara XII. Dibalik perkebunan itulah pemberhatian pertama kami berada. Saat tiba di tempat tersebut hanya ada tiga keluarga yang sedang snorkling dan bermain. Dari informasi yang kami dapat Pantai Kampe dan Pulau Tabuhan terkenal akan aktivitas snorklingnya, air yang jernih serta ombak yang tidak terlalu besar menjadi daya tarik dari pantai dan pulau tersebut.Saat sampai kami langsung di hampiri oleh nelayan setempat, 'mau ke Pulau tabuhan ya pak?' serempak kami menjawab ya. Dan nelayan pun langsung menawarkan perahunya untuk digunakan menyebrang. Harga yang dipatok untuk pulang pergi dari pulau tersebut sekitar 500 ribu rupiah, namun harga tersebut bisa berubah tergantung waktu kita berkunjung.Naik ke perahu kami diberi life jacket untuk keamanan, perahu yang disewakan adalah perahu nelayan umumnya yang hanya muat 10 hingga 15 orang . Perjalanan dari pantai Kampe ke Pulau Tabuhan memakan waktu sekitar 15 sampai 30 menit, melewati perangkap-perangkap ikan yang disebar oleh nelayan disana. Usut punya usut ketika saya sampai rumah dan browsing tentang pulau Tabuhan, perangkap tersebut adalah tempat penangkaran ikan hiu. Wisatawan yang ingin merasakan sensasi berenang bersama hewan buas ini bisa mencoba dengan membayar harga yang sudah ditentukan oleh pemiliknya.Sampai di Pulau tersebut kami langsung disambut oleh pasir pantai yang putih, air yang jernih, tumbuhan liar, langit yang biru lengkap dengan awan putih bersih membuat saya langsung teringat dengan pemandangan diGili Meno Pulau Lombok. Yang membuat saya paling senang dengan pulau ini tentu saja karena tidak ada penduduknya.Selain itu pantai di pulau ini memiliki ombak yang tidak terlalu besar sehingga cocok sekali digunakan untuk berenang santai. Yang kurang dari pulau ini adalah tidak ada pohon yang cukup rindang untuk berteduh sehingga sehabis liburan kulit kami memerah, terbakar sinar matahari. Imbasnya lagi, banyak sampah yang ditinggal oleh wisatawan.Pengunjung yang berwisata di Pulau Tabuhan memang dianjurkan untuk membawa makanan pribadi, karena tidak ada satupun warung atau penjual makanan disekitar tempat wisata tersebut. Jika ingin makan siang atau ngemil pengunjung dapat membawa makanan dari rumah, tentu saja sampah harus dibawa kembali agar tidak mengotori pantai.Jika ingin melakukan snorkling, pengunjung bisa meminjam alatnya di nelayan-nelayan setempat. Tidak hanya Snorkling, wisatawan yang ingin melihat Sunrise di Pulau Tabuhan dapat menginap dengan cara berkemah, dengan membawa alat kemah milik pribadi tentu saja. Namun dikarenakan waktu dan kurangnya persiapan untuk berkemah saya dan keluarga memutuskan untuk pulang setelah asyik berenang santai dan makan bekal yang sudah dibawa.Satu hal lagi yang menarik dari pulau ini, yaitu pengunjung bisa langsung melihat sunrise dan sunset dari jarak yang tidak terlalu jauh. Hal ini dikarenakan pulau Tabuhan hanya memiliki luas lahan kurang lebih 500 hektar. Keliling pulau dengan berjalan kaki atau joging ringan sangat sangat saya anjurkan, tetapi hati-hati dengan karang-karang kecil yang banyak bertebaran di bibir pantai.Jika saya disuruh merekomnedasikan pantai perawan yang sangat cantik dengan harga dan akomodasi yang mudah juga murah Pulau Tabuhan bisa jadi destinasi yang harus dipertimbangkan. Selamat berlibur!
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum