Catat! 17 Tempat Liburan Asyik Sekitar Solo, Jawa Tengah
Jumat, 10 Mar 2017 12:12 WIB

Meytika Fitria
Jakarta - Traveler sedang liburan di Kota Surakarta? Kota dengan nama lain Solo ini mempunyai segudang destinasi wisata di sekitarnya. Wilayah otonom dengan status kota di bawah Provinsi Jawa Tengah ini memiliki lokasi yang strategis. Berada di tengah-tengah jalur darat, kota Solo ramai dikunjungi para wisatawan untuk menjadi tempat singgah, selain menjadi tempat tujuan utama wisata tentunya. Menurut teman yang sudah pernah ke Solo, Solo tidak ada tempat wisatanya, sepi, ini itu, dan baikan saja. Karena memang sudah lama dan penasaran banget, akhirnya kami pun makin memantapkan niat untuk berkunjung ke Solo. Berangkatlah kami dengan menggunakan pesawat menuju Bandara International Adi Sumarmo, Solo. Sesampainya di Bandara Adi Sumarmo kami menggunakan Transportasi Umum Trans Solo dengan membayar Rp 20.000 per orang menuju lokasi perjanjian sewa motor. Selama kami di Solo, motor adalah transportasi yang kami gunakan. Rekomendasi penyewaan yakni Rental Motor Jipta Solo dengan kontak Desy di 085799142965. Di Solo, kami menginap di Hotel Bintang Tawangmanggu yang terletak Jl Raya Lawu dan Hotel Baron Indah yang terletak di Jl Dr. Radjiman No. 392 Laweyan, Surakarta 57141. Berikut tempat wisata di solo dan sekitarnya yang menarik untuk dikunjungi, yaitu : 1. Curug Grojogan Sewu Wisata Grojogan Sewu (atau Air Terjun Seribu) adalah wisata alam air terjun, terletak di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Untuk menuju Curug kita harus menuruni anak tangga dengan pemandnagan hamparan pepohonan yang rindang serta hawa yang sejuk membuat perjalanan tidak terasa melelahkan. Di kawasan ini juga menyediakan fasilitas kolam renang bagi orang dewasa maupun anak-anak. Ada pula warung yang menjual makanan serta gazebo untuk beriistirahat sambil melihat tingkah polah monyet ekor panjang yang lucu. Tapi tetap hati-hati ya karena monyet ini cukup nakal lengah sedikit barang kita bisa diambil. 2. Candi Cetho Candi Cetho berada di Dusun Cetho, Desa Gumeng, Kecamatan Jenawi. Candi Cetho merupakan Candi Hindu, dibangun pada pemerintahan Raja Brawijaya V sekitar abad ke 14. Sampai dengan saat ini masih dipakai untuk upacara agama Hindu, terlihat dari adanya sesaji disetiap sudutnya. Disebelah Candi Cetho terdapat Puri Dewi Saraswati, jika kita ingin masuk kedalamnya diharuskan melepas alas kaki dan bersuci terlebih dahulu di Sendang Pundi yang ada disebelahnya. Oia informasinya kita bisa melempar koin kedalam Sendang Puri sandi untuk meminta doa dan berkat kepada Yang Maha Kuasa. Tiket masuk Candi Cetho Rp.7.000 per orang. 3. Candi Sukuh Candi Sukuh merupakan sebuah kompleks candi agama Hindu yang terletak di wilayah Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar,Jawa Tengah. Candi Sukuh terdiri dari tiga trap, setiap trap terdapat tangga dengan suatu gapura. Bentuk gapuranya pun sangat unik yaitu tidak tegak lurus melainkan dibuat miring seperti trapesium, layaknya pylon di Mesir. Saat kami kesana Candi Sukuh ini sedang dalam pemugaran. Untuk masuk kearea Candi sebelumnya kita dipakaikan kain kampuh terlebih dahulu. Tiket masuk Candi Sukuh Rp.7.000/orang 4. Curug Jumog Curug Jumog terletak di Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Karanganyar, Provinsi Jawa Tengah. Curug Jumog terdiri dari 2 tingkat, yang atas kurang lebih setinggi 30 meter, sedangkan yang dibawah hanya menjuntai untuk menuju sungai yang ada dibawahnya. Namun karena ada bebatuan yang banyak membuat airnya jadi terlihat indah. Di tempat ini, Anda bisa melihat pelangi lho. Tiket masuk Curug Jumog Rp 7.000 per orang 5. Kebun Teh Kemuning Kebun teh Kemuning ini akan kita lewati jika menuju Candi Cetho. Di kawasan kebun teh ini terdapat wana wisata Kalipucung namun kami belum sempat untuk mengeksplor lebih jauh tempat wisata tersebut. Kebun teh ini sebenarnya tidak jauh berbeda seperti kebun teh di Puncak, Bogor, Jawa Barat. Namun tidak ada salahnya mampir sebentar untuk sekedar memanjakan mata serta menghilangkan rasa lapar dan dahaga di salah satu rumah makan yang tersedia. 6. Taman Semar Taman Semar ini terletak di Gerdu, Karangpandan, Karanganyar, Jawa Tengah. Taman Semar cocok buat selfie alias foto-foto. Tarif atau retribusi gratis dan hanya bayar biaya parkir saja dan seiklasnya. Namun sayang taman ini kurang terawat dan ada sebagian patung yang sudah patah. Untuk patung semarnya masih bagus meskipun banyak coretan-coretan tidak jelas. 7. Sumber Air Sapta Tirta Lokasinya ada di kaki Gunung Lawu, Karanganyar yaitu di daerah Pablengan. Tempat wisata yang belum banyak dikenal wisatawan, memang waktu itu juga sepi sekali, hanya kami berdua, loket juga dalam keadaan tertutup. Dari asal katanya, Sapta artinya tujuh, jadi di lokasi ini ada 7 macam air yang rasanya berbeda-beda padahal jaraknya tidak terlalu jauh, harusnya bisa jadi kejaiban Indonesia atau bahkan dunia. Masing-masing kolam ada tulisannya dan konon merupakan petilasan raja-raja Mangkunegaran Surakarta.Γ Nama sumber mata air, yaitu : a. Sumber Air Bleng Airnya rasa asin. Biasanya orang mengambil air di sumber ini untuk membuat karak, atau semacam krupuk yang bahan bakunya dari beras atau nasi. Sumber air bleng ini tidak pernah kering, sejak jaman dulu sampai sekarang. b. Sumber Air Hangat Airnya memang hangat. Biasanya untuk mencucikan badan sekaligus untuk mengobati berbagai penyakit kulit, misalnya gatal-gatal. Juga bisa untuk mengobati rematik. c. Sumber Air Kasekten Kata kasekten dari kata sakti. Air dari sumber ini biasanya untuk kekuatan, kesehatan, atau untuk mensucikan jiwa raga. d. Sumber Air Hidup Air hidup boleh untuk mencuci muka. Bagi yang percaya, air hidup bisa membuat wajah tampak awet muda. Ada pula yang mengambil air ini untuk bagian dari upacara pernikahan. e. Sumber Air Mati Air yang keluar dari sumber ini dilarang keras untuk mencuci muka, cuci tangan, apalagi untuk minum. Air di sumber ini mengandung mineral yang berbahaya jika diminum. Sumber Air Mati tidak pernah bertambah atau berkurang, dari jaman dulu sampai saat ini. f. Sumber Air Soda Jika air dari sumber ini diminum, terasa rasa soda. Konon air soda Sapta Tirta bisa untuk obat berbagai penyakit dalam, misalnya sakit ginjal, lever, gula, juga TBC. g. Sumber Air Urus-urus Air dari sumber ini dapat dijadikan urus-urus atau cuci perut, atau memperlancar buang air besar. Didalam area sumber Air Sapta Tirta ini terdapat pula pemandian Kaputren. Pemandian ini merupakan satu-satunya peninggalan sejarah yang masih asli bangunannya di tempat tersebut. Pemandian Keputren ini merupakan peninggalan Raden Mas Surono (Mangkunegara VI), terdiri dari enam bilik kamar mandi. Tiket masuk wisata ke sini adalah Rp 3.000/orang. 8. Taman Bale kambang Taman Balekambang terletak di Jalan Balekambang No.1, Banjarsari, Manahan, Banjarsari, Kota Surakarta, Jawa Tengah. Sejarah Taman Bale kambang ini merupakan Taman Tanda Cinta Orang Tua.Γ Taman Balekambang ini memiliki nama asli Partini Tuin dan Partinah Bosch, dibangun oleh KGPAA Mangkunegoro VII pada 26 Oktober 1921 sebagai tanda cinta kepada kedua putri beliau. Itulah sebabnya taman ini terbagi menjadi dua area. Area pertama diberi nama Partini Tuin yang berarti taman air Partini. Partini adalah Putri tertua KGPAA Mangkunegoro VII. Area kedua diberi nama Partini Bosch yang berarti hutan kota Partinah. Yang sekarang lebih dikenal dengan nama Taman Balekambang. 9. Air terjun Parang Ijo Air Terjun Parang Ijo yang memiliki tinggi sekitar 50 meter ini berada di Desa Girimulyo, Kecamatan Ngargoyoso. Saat kami berkunjung debit air tidak terlalu besar, tapi tidak perlu kecewa karena banyak fasilitas yang bisa kita nikmati seperti gardu pandang, kolam renang serta tempat beristirahat untuk melepas lelah. 10. Pasar Maming Tawangmangu Berwisata tak harus pergi ke Mall melulu kan. Yuk coba mampir ke Pasar Maming Tawangmangu. Di malam hari rasakan dinginnya udara malam hari yang mengalahkan AC di mall. Cuaca yang dingin paling pas itu beli gorengan yang dijual dipasar ini plus ditemenin sama wedang ronde yang maknyus. 11. Situs Matesih (Situs Watukandang) Situs Purbakala Watukandang merupakan situs bangunan berbentuk pra candi sebelum berkembang. Merupakan peninggalan megalistik berupa kelompok deretan batu berdiri yang tertapa rapi. Situs Watukandang diperkirakan sudah ada sebelum adanya candi-candi megah di Indonesia. Peninggalan ini dikeramatkan oleh masyarakat dan dikenal dengan sebutan Watukandang. terletak di tepi jalan tembus Tawangamngu ΓΒ’Γ’β¬Òβ¬Ε Matesih. 12. Kuliner Selat solo Selat Solo adalah makanan asli dari Solo, bentuknya seperti steak, terdiri dari wortel, buncis, ketimun,buncis, kentang goreng, selada, telur kecap, dan daging. Campuran tersebut disiram dengan kuah seperti kuah pempek. Ini rasanya enak dan murah pas sama kantong backpacker 13. Pasar Gedhe Pasar Gede disebut juga pasar Hardjanegara. Merupakan pasar termegah di Kota Solo. Jika kamu berkunjung ke sini wajib cobain Dawet Bu Dermi dan Mie Pinangsia. 14. City Walk Kota Solo mulai berbenah setelah Pak Jokowi terpilih mjd walikota pertama yg dipilih oleh rakyat. Sejak saat itu, Solo city yg membosankan berubah menjadi Solo yg gaul dan kereeeeen. Salah satu ide Pak Jokowi membuat city walk alias trotoar lebar di salah satu sisi Jalan Slamet Riyadi, di City Walk ini kita bisa berjalan santai di pinggir jalan. Di sepanjang Jalan Slamet Riyadi juga dipenuhi pohon rindang dan taman. Kami memulai perjalanan dari Solo Grand Mall (SGM), yaitu mall terbesar di kota Solo, soalnya ini spot mudah dijangkau dan dekat dengan hotel kami menginap. Jangan heran kalau kalian menemukan rel kereta di sisi city walk dan jangan berjalan di tengah rel soalnya rel itu masih dgunakan kereta untuk lewat. Terus sedikit, kita akan menemukan Stadion R Maladi, yaitu stadion tempat dilangsungkannya PON untuk pertama kalinya. Di dekat stadion terdapat dua beringin besar disana. Terus dikit lagi kita akan menemukan Taman Sriwedari. Sayang sekali, hanya bagian depan dari taman ini yg baru direvitalisasi, sedangkan dalamnya masih amburadul. Jangan lupa mampir ke Museum Radya Pustaka yang merupakan museum kebanggaan wong Solo. Jalan sedikit Didekat Gramedia Solo terdapat Balai Soedjatmoko yaitu sebuah rumah tua bergaya Jawa yang dilestarikan. 15. Masjid Agung Surakarta Masjid yang terletak di Jl Masjid Besar No.1, Kauman, Kota Surakarta, Jawa Tengah. Masjid yang bersih, nyaman untuk beribadah dekat dengan alun-alun, Keraton Kasunanan dan Pasar Klewer. Terdapat jam matahari tua disana. Dekat dengan kampung wisata batik Kauman juga. 16. Titik Nol Solo Kota Solo jg punya titik nol-nya sendiri. Dari ujung jalan Slamet Riyadi yg ada patungnya tinggal belok kiri. Ada banyak bangunan tua di sini, seperti Benteng Vastenburg yang terbengkalai, Gedung Bank Indonesia yang bergaya kolonial Belanda, dan Balai Kota. Di tempat ini juga ada tugu titik nol Surakarta. Tugu ini konon merupakan pasangan tugu yg ada di Yogyakarta. 17. Monumen Pers Monumen Pers ini terletak di Jl Gajah Mada, Timuran, Banjarsari, Kota Surakarta. Keistimewaan gedung ini adalah arsitekturnya campuran Eropa dan Hindu-Buddha. Uniknya ada patung 4 ekor naga di tangga masuk monumen ini. Saat kami berkunjung kesana suasana sepi dan disambut oleh security yang ramah serta meminta kami untuk mengisi buku tamu. Di sisi sebelah kanan pintu masuk monumen ada mading (majalah dinding) yang beriisi koran terbaru yang dapat dibaca secara gratis. Untuk masuk ke monumen ini gratis alias tidak ada biaya tiket masuk.Γ Demikianlah tempat wisata di kota Solo yang kami kunjungi. Liburan ke Kota Solo dijamin ketagihan!
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!