Akhir Pekan Seru di Africa Van Java, Situbondo

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Akhir Pekan Seru di Africa Van Java, Situbondo

Pradikta Kusuma - detikTravel
Sabtu, 01 Okt 2016 11:50 WIB
loading...
Pradikta Kusuma
Sekumpulan tengkorak banteng di Baluran
Savana Bekol
Rusa-rusa liar di Savana Bekol
Akhirnya bisa ketemu dengan sekumpulan banteng liar
Sunset memesona di Taman Nasional Baluran
Akhir Pekan Seru di Africa Van Java, Situbondo
Akhir Pekan Seru di Africa Van Java, Situbondo
Akhir Pekan Seru di Africa Van Java, Situbondo
Akhir Pekan Seru di Africa Van Java, Situbondo
Akhir Pekan Seru di Africa Van Java, Situbondo
Jakarta - Mau jelajah padang savana luas dengan hewan-hewan yang bebas berkeliaran, datang saja ke Taman Nasional Baluran. Rasanya seperti di Afrika!Afrika yang berpindah ke Indonesia, mungkin itu kata yang tepat untuk menggambarkan keindahan dari Taman Nasional Baluran ini. Inilah hamparan yang luas di Pulau Jawa, membuat Anda yang berkunjung ke sini serasa berada di Afrika.Di Baluran tersaji sungguhan alam menakjubkan, ketika ratusan rusa berlarian menuju kubangan air, merak jantan melebarkan ekornya untuk menarik perhatian sang betina, puluhan kerbau besar yang gagah, belasan elang mencari makan, hingga lutung dan makaka yang bergelantungan.Pada saat libur Lebaran bulan lalu saya diberi kesempatan untuk berkunjung ke Taman Nasional Baluran ini, sembari bersilaturahmi keluarga di daerah Banyuwangi saya pun sempatkan untuk menjelajah tempat-tempat indah di sepanjang perjalanan.Ada beberapa tempat yang saya kunjungi kali ini yang akan saya ceritakan dalam cerita berseri dan bersambung seperti drama Korea. Atau jika kalian bermalas-malasan lebih enak untuk melihat video pendek yang saya buat pada saat perjalanan, semoga bisa membuat gambaran lebih jelas akan keindahan di beberapa destinasi yang saya kunjungi. Perjalanan menuju Taman Nasional Baluran memakan waktu kurang lebih 6 jam dari Surabaya. Terletak di Kabupaten Situbondo dan sebagian Banyuwangi. Taman nasional ini luasnya 22.500 hektar. Ada tiga gunung yang mengapitnya yaitu Gunung Baluran, Merapi dan IJen.Kalau dari Surabaya, Taman Nasional Baluran dapat dicapai dengan menyusuri pantai utara Jawa Timur ke arah timur, melewati kota Pasuruan, Probolinggo, Situbondo dan sebelum sampai di gerbang visitor center jalan raya akan masuk ke dalam lebat hutan baluran kurang lebih 30 menit.Letak visitor center tepat setelah jalan raya akan keluar dari hutan baluran atau sebelum Desa Wongsorejo belok ke kiri. Untuk masuk ke kawasan Taman Nasional kita diharapkan melapor di visitor center dan membayar tiket masuk sebesar Rp 10 ribu/mobil dan Rp 5 ribu/orang, cukup murah tentunya. Di sini pun kita dapat menggali semua informasi tentang taman nasional baluran ini. Ada beberapa spot menarik di Taman Nasional Baluran ini di antaranya adalah padang savana bekol dan Pantai Bama. Untuk mencapai kedua spot tersebut kita harus menempuh jalanan yang membelah hutan dengan kondisi jalan yang beraspal mulus, tapi mulusnya itu sekitar 10 tahun yang lalu.Karena jalanan saat ini bisa dibilang cukup rusak dan berbatu. Tapi tenang saja jalur cukup lebar dan aman untuk dilalui mobil serta motor. Untuk mencapai savana bekol dari pos visitor kurang lebih ada 15 km dengan waktu tempuh 40 menit.Sedangkan Pantai Bama berjarak 21 km. Selain jalan aspal di sekitar Bekol dan Bama tersedia jalur interpretasi baik untuk wisata biasa maupun wisata pendidikan. Mobil pun terguncang-guncang mengikuti kontur jalan yang hancur, tapi cukup menarik ya karena inilah yang dinamakan petualangan.Saya pribadi pun berharap jalan selamanya akan seperti ini karena secara tidak langsung potensi pengunjung akan tidak terlalu besar dibandingkan dengan jalan yang mulus beraspal. Karena sebenarnya potensi pengunjung yang besar akan sangat berpengaruh terhadap kelestarian dan ekosistem di dalam kawasan Taman Nasional Baluran ini. Β Selepas jalur di lingkupan hutan hijau maka kita akan disajikan dengan hamparan padang berwarna kecoklatan. Inilah artinya bahwa kita sampai di Savana Bekol. Pada saat menyetir mobil di kawasan ini pun saya seperti sedang melakukan safari di Kenya.Bagaimana tidak, sejauh mata memandang hanya padang rumput gersang dengan beberapa penghuninya yang mulai bermunculan. Saya sangat beruntung kala itu dapat menyaksikan sekumpulan banteng tepat dihadapan, segera saya memarkir mobil dan mengabadikan momen langka tersebut.Mengapa langka? Ya, karena musim kemarau seperti ini waktu yang tepat untuk kita berkunjung ke Taman Nasional Baluran karena semua penghuni akan keluar disekitaran savana pada saat pagi dan sore hari.Hal ini bisa terjadi karena secara naluri mereka akan mencari air dan keluar dari hutan hutan yang kering, di sekitar bekol ini telah dibuat penampungan air pada saat musim kemarau.Menurut kabar yang beredar jumlah banteng hanya tinggal 30 ekor di sini, banteng semakin menyusut karena perburuan liar dan semakin berkurangnya lahan rumput karena serangan akasia yang mematikan rumput dan hampir menguasai 10% dari kawasan taman nasional. Bila kita datang pada saat musim penghujan maka tumbuhan dan air sangat berlimpah sehingga penghuni taman seperti banteng dan kerbau Liar memilih masuk ke pedalaman taman dari pada bertatap muka dengan pengunjung. Akan tetapi, beberapa kelompok rusa, merak, ayam hutan dan beburungan lainnya bisa Anda lihat hilir mudik.Di Bekol terdapat menara pandang di puncak bukit Bekol yang berketinggian 64 m dari permukaan laut. Dari menara ini dapat dilihat berbagai jenis satwa seperti merak, ayam hutan, banteng, kerbau liar, rusa, kijang, babi hutan dan lain-lain pada waktu pagi dan sore hari, serta pemandangan yang indah di sekitar kawasan Baluran.Fasilitas lain yang terdapat di Bekol adalah 3 buah pesanggrahan dengan kapasitas 28 orang, shelter, musola, barak jagawana, pos jaga, kantin dan tempat parkir. Ada satu spot lagi yang menarik yaitu Pantai Bama.Namun sayang saat itu saya telah kehilangan banyak waktu karena matahari sudah masuk ke peraduannya dan tak mungkin saya ke sana pada malam hari karena apa yang saya cari di malam hari kecuali mungkin melihat pasangan yang sedang memadu kasih (pasangan banteng maksudnya). Tapi lain kali saya pasti akan berkunjung kembali ke Taman Nasional Baluran ini.
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads