Mampir ke Situ Cisanti Hingga Petilasan Dipati Ukur di Bandung
Sabtu, 01 Okt 2016 14:55 WIB

Yanstri Meridianti
Jakarta - Akhir Pekan di Kabupaten Bandung, traveler bisa main ke Situ Cisanti yang jadi hulu Citarum. Bisa pula ziarah ke petilasan Dipati Ukur.Hujan yang mengguyur Kota Bandung sejak malam hari tak menyurutkan antusiasme dβTraveler untuk mengikuti acara piknik yang diadakan detikTravel. Pagi itu kami akan diajak mengenal alam lebih dekat.Bergegas dβTraveler menuju bus yang telah siap mengantarkan menuju Situ Cisanti yang merupakan tujuan piknik kali ini. Udara dingin membuai peserta hingga terlelap. Melewati Desa Cibeureum, Pacet mata ini mulai terbuka.Hamparan perkebunan bawang berlatar belakang pegunungan memanjakan mata. Tetapi di balik keindahan itu ada pemandangan yang membuat miris. Terlihat ladang-ladang penduduk yang dibangun tanpa konstruksi terasering.Sehingga air limbah pupuk langsung mengalir ke sumber air di bawahnya. Pencemaran sungai pun tak dapat dielakkan. Minimnya pepohonan membuat daerah tersebut rawan longsor.Setelah melewati jalan yang berkelak-kelok sampailah kami di kompleks Situs Petilasan Eyang Dipati Ukur yang berada satu kompleks dengan Situ Cisanti dan Arboretum Wayang Windu.Β Hamparan pohon kayu putih menyambut kedatangan kami.Cacing di perut yang mulai berteriak nyaring membuat dβTraveler langsung menyerbu pedagang cilok yang kebetulan mangkal di sana. Puas mengisi perut, kami dibagi kelompok dan tenda. Udara dingin membuat perut cepat merasa lapar. Selesai mendirikan tenda dilanjutkan dengan botram. Beralas daun pisang dengan cepat makanan berpindah ke perut dβtravelers. Nikmat.Perjalanan berlanjut menyusuri Situ Cisanti untuk membersihkan sampah-sampah sambil mengenal lingkungan sekitar. Pepohonan hijau dan danau yang tenang membawa kedamaian. Di kejauhan terlihat titik O KM Sungai Citarum.Kami sempat mengunjungi Petilasan Dipati Ukur dan merasakan kesejukan mata air yang konon kabarnya membuat awet muda. Banyak hal yang bisa dilihat dan dipelajari sepanjang perjalanan. Kang Yadi dan Kang Agus yang mendampingi siap menjawab pertanyaan-pertanyaan dari dβTraveler.Malam itu udara cukup dingin. Kami berlindung dalam kehangatan Saung Sawala sambil menikmati singkong dan kacang rebus. Perwakilan Masyarakat Cinta Citarum mengajak dβTraveler bertukar pikiran mengenai Sungai Citarum. Banyak hal dikemukakan dari permasalahan yang merongrong Sungai Citarum hingga solusinya.Malam semakin larut. Beberapa d'Traveler mulai terlihat mengantuk. Lomba yel-yel dan api unggun menutup perjalan hari itu. Keesokan harinya kami diajak melihat peternakan sapi dan proses pembuatan biogas. Sungguh liburan yang sarat ilmu. Terima kasih Komunitas d'Traveler sudah berbagi ilmu dan keceriaan.
Komentar Terbanyak
Prabowo Mau Borong 50 Boeing 777, Berapa Harga per Unit?
Skandal 'Miss Golf' Gemparkan Thailand, Biksu-biksu Diperas Pakai Video Seks
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari AS, Garuda Ngaku Butuh 120 Unit