Jakarta - Liburan keliling Jepang tentu menyenangkan. Tapi kalau diterjang hujan, kabut dan badai, maka siapkanlah plan B yang tidak kalah serunya.Bagi sebagian orang, Jepang adalah destinasi impian. Keindahan alam dan beragam atraksi wisata yang dimiliki Negari Sakura itu adalah magnet kuat bagi wisatawan yang ingin berlibur kesana. Begitu juga saya, istri dan teman-teman yang plesiran ke sana akhir September lalu.Agenda perjalanan sudah disiapkan jauh-jauh hari. Hakone, Kawaguchiko, Kyoto dan Tokyo sudah masuk dalam daftar tujuan. Namun kenyataaan berkata lain. Lebih dari sebagian dari daftar destinasi tersebut terpaksa dibatalkan karena satu hal, hujan!Ya, kami tidak menduga jika bulan September adalah bulan paling kelam di Jepang karena hujan akan turun sepanjang hari. Dari delapan hari kami berada disana, hanya hari ketiga dan hari terakhir saat kembali ke Indonesia saja matahari bersinar terang.Bahkan di hari kedua saat saya dan istri ke Kawaguchiko Lake, badai menerjang! Dua payung yang kami bawa menjadi korbannya. Jangankan melihat gunung Fuji dari tepi danau, kami hanya dapat menikmati secangkir kopi panas untuk menghangatkan tubuh dari dalam toko suvenir sambil melihat kabut yang menutupi pemandangan indah yang ada di angan-angan.Belajar dari pengalaman tersebut, agenda ke Kyoto dan Hakone pada hari berikutnya pun dibatalkan. Alhasil kami lebih banyak berwisata di seputaran Tokyo saja. Itu pun masih tidak semulus yang diharapkan.Bayangkan saja, Tokyo Sky Tree yang menjulang tinggi dan sangat dekat dari Senso Ji Temple di Asakusa saja tidak terlihat sama sekali karena tertutup kabut tebal.Untungnya kami mempersiapkan plan B yaitu berbelanja. Sudah kepalang gagal, agenda wisatanya diubah saja menjadi urusan bisnis. Destinasi pun berubah menjadi mal ke mal dan outlet ke outlet.Bukan sekedar belanja untuk oleh-oleh, tetapi membeli barang-barang pesanan orang atau yang saat ini trendnya disebut jasa titip. Plan B ini pun berjalan sukses. Koper yang awalnya lowong, menjadi terisi penuh. Malah salah satu teman saya harus membeli koper tambahan untuk memboyong ratusan CD musik yang dibelinya.Rasa kecewa karena gagal menyinggahi destinasi favorit pun terobati dengan keuntungan hasil bisnis. Lumayanlah bisa menutup biaya penginapan selama disana. Malah kegagalan tersebut membuat kami penasaran untuk ke Jepang lagi. Tentunya dengan mempersiapkan plan B seperti sebelumnya.Tidak ada salahnya traveler yang ingin berlibur, terutama ke luar negeri, untuk mempersiapkan plan B demi mengantisipasi agenda perjalanan yang tidak sesuai harapan. Siapa tahu agenda cadangan yang dipersiapkan justru lebih menyenangkan dari agenda awal.
Komentar Terbanyak
Prabowo Mau Borong 50 Boeing 777, Berapa Harga per Unit?
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari AS, Garuda Ngaku Butuh 120 Unit